Gedung Megah IDB 7 In 1 Untan Diresmikan, Midji: Momentum Bangun SDM Kalbar
Kerjasama Untan dan Pemprov diperlukan guna mengejar ketertinggalan dan Kalbar semakin maju dari masa ke masa.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) resmikan gedung baru proyek IDB 7 in 1 Universitas Tanjungpura (Untan) di Kompleks Kampus Untan, Jumat (18/1/2019).
Saat peresmian, Menristekdikti didampingi oleh Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Rektor Untan Prof DR Thamrin Usman DEA, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, unsur forkompinda Kalbar, civitas akademika Untan dan tamu undangan lainnya.
Gubernur Kalbar H Sutarmidji mengatakan, peresmian Gedung Baru proyek IDB 7 in 1 Untan pada awal tahun 2019 ini jadi momentum dan bukti keseriusan pemerintah membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Ini momentum pembangunan SDM di Kalbar. Pembangunan SDM sesuai dengan program Nawacita Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Baca: Peresmian Gedung IDB 7 In 1 Untan, Rektor Untan Harap Semakin Jadikan Untan Unggul dan Jaya
Baca: Debat Kandidat Capres-Cawapres Tadi Malam, Ini Komentar Warga Kapuas Hulu
Pemerintah Provinsi (Pemprov) kalbar, kata dia, berikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas perhatian Pemerintah Pusat terhadap dunia pendidikan Kalbar, khususnya Untan.
“Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar peringkat 29 di Indonesia. Segi infrastruktur peringkat 28, kebahagiaan peringkat 33. Saya harap sinergi Untan dan Pemprov Kalbar terus ditingkatkan ke depan,” terangnya.
Kerjasama Untan dan Pemprov diperlukan guna mengejar ketertinggalan dan Kalbar semakin maju dari masa ke masa.
“Adanya Gedung ini akan meningkatkan banyak ide-ide dan inovasi yang akan lahir dari Kalbar ke nasional untuk membangun Indonesia lebih maju lagi,” katanya.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh jajaran Untan yang telah mendapat fasilitas
lebih lengkap. Semoga kualitas yang dilahirkan bisa memberikan sumbangan kepada Kalbar hingga ke nasional,” tandasnya.
Rektor Untan, Prof DR Thamrin Usman DEA berharap, keberadaan gedung IDB 7 In 1 Untan semakin menjadikan Untan sebagai universitas unggul dan jaya. Impian itu
sesuai dengan bait Mars Untan yang menjadi cita-cita civitas akademika.
“Unggul Untan. Unggul lah Indonesiaku,” ujarnya saat seremonial peresmian. Keberadaan gedung representatif ini, kata dia, juga diharapkan meningkatkan pelayanan pendidikan lebih bermutu dari Untan. “Semoga ke depan, civitas akademika Untan mampu beradaptasi dengan kemajuan ini,” imbuhnya.
Tidak hanya fisik bangunan megah, bangunan terintegrasi ini punya fungsi-fungsi berbeda. Diantaranya gedung perpustakaan modern, gedung teleconference, ruang kelas dan basic sains liberty.
“Begitu juga dengan fasilitas lain. Semuanya sudah dilengkapi IT. Untan sudah siap
untuk perkembangan distraction technology revolution industry 4.0,” terangnya.
Berkaca dari angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Kalbar masih berada di bawah rata-rata nasional sebesar 34 persen, Thamrin menegaskan Untan siap
membantu suksesnya program pendidikan di masa pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar H Sutarmidji-H Ria Norsan.
“Ini untuk mengejar ketertinggalan Kalbar di bidang kualitas SDM,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Kemenristek Dikti Mohamad Nasir memaparkan, dari tahun 2017 sampai 2018 sudah mulai berjalan bantuan untuk kampus-kampus yang tergabung dalam pembangunan gedung 7 in 1 yang mempunyai satu kontrak. Di mana pelelangan diberikan kepada beberapa Universitas yaitu Universitas Syiah Kuala ( Unsyiah) Aceh, Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Negeri Banjarmasin, Universitas Negeri Jogjakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Sam Ratulangi Manado. Hal ini adalah dalam rangka untuk memperkuat kualitas pendidikan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
"Dengan bertambahnya infrastruktrur , dosen yang di sekolahkan makin banyak dengan gelar doktor, maka kekuatan perbandingan akan menjadi lebih baik," ujar M Nasir.
Ia juga menyampaikan harapanya agar penduduk yang ada di Indonesia mampu bersaing di kelas dunia itulah hal yang sangat penting. "Jadi kita tidak bisa hanya
berhenti disini saja," ucapnya.
Menurutnya, di era revolusi 4.00 maka dengan start pembangunan ini harapannya dalah mengawali mereka untuk menuju kepada distraktif inovation.
"Kebetulan di Untan ini telah disiapkan E-learningnya dan kemarin yang di laporkan dan diusulkan ada 30 mata kuliah atau modul dan sudah ada 20 yang diterima oleh
sistem yang namanya Sistem Pembelajaran Daring (Spada)," ujar M Nasir.
Dikatakannya, kalau di Indonesia berjalan dengan baik. Maka kuliah tidak lagi hanya di kelas bisa juga dilakukan diluar kelas, tidak hanya di Pontianak saja bisa juga di luar Pontianak. Jika ke depan dilakukan dengan masif maka akan menjadi baik.
"Saya mendorong kepada rektor Untan untuk sistem perkuliahannya bisa dilakukan secara online. Jadi nanti Program studi apa saja yang bisa di onlinekan secara
penuh," imbuh M Nasir.
Ia juga memberikan pujian bahwa bangunan gedung ini contoh bangunan yang bagus sekali yang selama ini belum ada, dan sekarang sudah berdiri di Untan.
"Tidak hanya infrastruktur yang menjadi kelemahan dalam sistem pendidikan kita, namun termasuk juga di dalam infrastrukturnya," tutur M Nasir .
Menurutnya kalau sistem pembelajarannya baik dan infrastrukturnya jelek tidak mungkin bisa berjalan dengan bagus. Hal inilah yang harus dipersiapkan dan harus
sejalan antara hadware bersama brandware, antara gedung dan fasilitas gedung, infrasturtur dan manusianya.
“Manusia dalam hal ini adalah dosen yang harus saling sejalan. Tidak bisa hanya gedungnya saja yg mewah tapi dosennya tidak dikembangkan. Jadi dua-duanya harus jalan,” tandasnya