Tabung Gas Meledak

Sering Bersamalah, Ateng Tanjaya Minta Agar Rumah Makan Dapat Pelatihan Penangan Gas Elpiji

Ateng Tanjaya menjelaskan, gas ini tingkat kesulitan penanggulangannya lebih tinggi karena tersambar api sedikit

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CLAUDIA LIBERANI
Ketua forum komunikasi pemadam kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya mendapat penghargaan dari Pemkot Pontianak yang diserahkan di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (26/1/2018). 

Kerap Meledak, Ateng Tanjaya Minta Agar Rumah Makan Diberi Pelatihan Pencegahan dan Penangan Gas Elpiji

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peristiwa gas elpiji 12 kilogram yang bocor dan meledak di Rumah Makan Beringin mengakibatkan empat orang korban dilarikan kerumah sakit menjadi perhatian khusus bagi petugas pemadam kebakaran senior Ateng Tanjaya, yang juga Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran.

"Memang saya akui gas ini menjadi momok paling menakutkan bagi pemadam kebakaran sama halnya dengan minyak," ujarnya Kamis (17/1/19).

Ateng Tanjaya menjelaskan, gas ini tingkat kesulitan penanggulangannya lebih tinggi karena tersambar api sedikit saja pasti terbakar. Selain sambaran api, listik juga bisa, bahkan handphone, kata dia.

"Untuk penanganan gas ini harus orang yang ahli, dalam artian sudah terbiasa dan terlatih," katanya.

Ateng Tanjaya memaparkan bahwa, klasifikasi bahaya gas kurang lebih dengan minyak.

Baca: Petaka Zat Kimia Dalam Kapal di Kapuas Hulu Renggut Nyawa ABK, Dugaan Keracunan Mencuat

Baca: Rekap Hasil Malaysia Masters 2019 - Taklukkan Jonatan Christie, Chen Long Tantang Anthony Ginting

"Contoh setengah drum minyak kalau dikocok maka setengahnya akan penuh dengan gas. Jadi yang meledak itu gasnya bukan minyak nya karena minyak tadi menghasilkan gas," terangnya.

Ateng Tanjaya meminta agar rumah makan yang banyak menggunakan gas elpiji ini perlu diberikan pelatihan pencegahan dan penanganan kebocoran gas.

"Nah hal ini tentunya tidak lepas dari peran instansi terkait, atau bisa dari pemadam kebakaran yang sudah profesional," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Saya ingin sekali rumah makan, restoran, dan hotel-hotel mendapatkan pngetahuan tentang pencegahan dan penanganan kebocoran gas dari instansi terkait," imbuhnya.

Ateng Tanjaya menjelaskan terjadi kebakaran dan korban dari ledakan gas umumnya karena panik.

"Kalau sudah panik ditambah lagi tidak mengetahui cara penangan maka beresiko tinggi terjadi kebakaran," tuturnya.

Pada konsentrasi tertentu jika terjadi kebocoran gas pada ruang tertutup jika ada sumber api maupun listrik, beresiko tinggi meledak.

"Perlu saya tekankan yang meledak itu gasnya bukan tabungnya," tegasnya.

Untuk pencegahan kata dia, penyimpanan tabung gas itu harus pada tempat tertentu, artinya pada ruang terbuka.

Baca: Vicky Prasetyo Pamer Foto Mesranya dengan Bule Cantik, Dukungan Pun Mengalir Deras

Baca: Pesan Ahok untuk Para Pendukungnya di Pilpres 2019, Arah Dukungan hingga Sejarah Negeri Ini

"Jika ada yang bocor maka gas itu akan terbawa angin, tidak berkonsentrasi pada satu ruangan," ujarnya.

Ia mengatakan kalau bisa simpan di ruangan yang bersikulasi udara. Kalau memang tidak bisa disimpan di ruang terbuka, simpanlah pada ruang tertutup yang jauh dari sumber api, yang kira-kira punya daya tangkal ledakan seperti kamar mandi.

"Kalau mau simpan diruang tertutup harus tertutup sekali, memang lebih baik disimpan diruang terbuka," ujarnya.

Petugas pemadam senior itu mengakui sulitnya mengetahui kebocoran gas karena itu tidak kelihatan, namun bisa dicium kata dia.

"Jika sudah mencium aroma busuk khas dari gas elpiji harus segera matikan kompor dan lampu. Buka semua pintu dan jendela, untuk menciptakan sirkulasi di ruangan," tuturnya.

Baca: Keluarga Ungkap Firasat Sebelum Mursidi Jadi Korban Tewas Petaka Zat Kimia di Dalam Kapal

Baca: Artis Cantik Ini Berjuang Habis-habisan Lepas Status Jomblo, Sampai Lakukan Ritual Khusus

Berkaca pada pengalaman kita tempo hari kata dia, disebuah rumah makan yang gas nya meledak, dia keluarkan di halaman tepi jalan raya.

Tindakannya sudah betul, namun karena panik dan khawatir terkena kendaraan ia masukan lagi ke dalam kamar mandi, ia celupkan ke air.

"Karena gas meskipun dicelupkan ke air tetap akan menggelembung keluar. Dia sudah menutup kamar mandi karena ada lampu pijar yang dihidupkan lalu meledak.

"Jika tidak panik, seharusnya pada saat itu dibiarkan saja ke halaman sampai gasnya habis, selesai," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved