Pembunuhan Landak

BREAKING NEWS - Keponakan Pukuli Paman Hingga Tewas dengan Penumbuk Padi

Adalah Sepen (60), warga Dusun Seladan, Desa Selange, Kecamatan Meranti, Landak yang meregang nyawa.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Agus Pujianto
Istimewa/Dok Polsek Ngabang
Warga dan petugas mengevakuasi jasad Sepen yang tewas dianiaya keponakannya sendiri di Dusun Seladan, Desa Selange, Kecamatan Meranti, Landak. 

BREAKING NEWS - Keponakan Ngamuk, Pukuli Paman Hingga Tewas dengan Penumbuk Padi

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANANAK.CO.ID, LANDAK - Kasus penganiyaaan di Landak berujung maut.

Adalah Sepen (60), warga Dusun Seladan, Desa Selange, Kecamatan Meranti, Landak yang meregang nyawa.

Ia tewas karena diduga dianiaya oleh keponakannya sendiri.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribunpontianak.co.id, Sepen tewas setelah diduga dianiaya oleh GT (30).

Penganiayaaan terjadi di rumah keponakan Sepen lainnya, yakni AL (35).

Baca: Bebby Dorong Dinas Lingkungan Hidup Lakukakan Pengelolaan Sampah Modern dari Konvensional 

Baca: Musim Hujan, Bupati Citra Duani Imbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Laut Pasang

Baca: Atlet Keluhkan Bonus, Ini Penjelasan Ketua KONI Kubu Raya

Alamatnya di Gang Reformasi, Dusun Pulau Bendu, Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang.

Terjadi Jumat (28/12/2018) sekitar pukul 15.30 WIB. 

Sepen informasinya dianiaya GT dengan menggunakan kayu penumbuk padi.

Akibatnya hantaman kayu penumbuk itu, Sepen menderita luka-luka serius.

Tulang rusuk dan dada Sepen patah.

Dada memar, kepala bagian belakang bocor.

Lehernya juga robek.

Begitu juga dengan kaki sebelah kiri.

Jasad Sepen kemudian dibawa ke RSUD Landak untuk dioutopsi.

Baca: 6 Tahun Dinyatakan Hilang, Sang Ibu Temukan Putrinya Disekap dan Sudah Punya 3 Anak

Baca: Telusuri Narkoba Milik Steve Emmanuel, Polisi Gandeng Interpol Buru Jaringan Narkoba Internasional

Baca: Ramdan Akan Laporkan Aspirasi Hanura Kalbar ke KPU RI

Saat ini kasus tersebut dalam proses penanganan Polres Landak.

Kasat Reskrim Polres Landak Iptu Idris Bakkara membenarkan pembunuhan tersebut.

Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. 

"Pelaku sudah kita amankan di Polres Landak. Masih kita periksa intensif di kantor," ujar Iptu Idris ketika dikonformasi Tribunpontianak.co.id, Jumat malam. 

Begitu juga untuk motifnya, masih di dalami.

"Iya masih kita periksa. Karena kejadian itu tiba-tiba. Tidak ada angin tidak ada hujan," katanya. 

Disinggung apakah pelaku mengalami gangguan mental, Kasat pun masih belum bisa memastikan.

"Kalau itu, kita perlu keterangan dulu dari psikolog. Jadi tersangka masih kita periksa," jelas Kasat.

Mengenai status pelaku apakah benar merupakan keponakan korban, Kasat menerangkan bukan masih ada hubungan keluarga.

Baca: Terima Hasil Audiensi dengan KPU, Ini Keluhan Hanura Kalbar

Baca: Sambil Menangis, Ifan Seventeen Ceritakan Detik-detik Jenazah Dylan Sahara Ditemukan

Baca: Dukung Pemberantasan Mafia Bola, Syahril: Sepak Bola Kita Sulit Berkembang Karena Mafia Bola

"Ya masih ada hubungan keluarga,” ungkapnya.

Sementara itu, dari foto-foto yang diterima Tribunpontianak.co.id, tubuh Sepen ditemukan sudah tergeletak di lantai.

Ada ceceran darah di lantai yang terbuat dari kayu tersebut.

Posisi Sepen dalam keadaan terlentang, dengan kedua kaki sedikit tertekuk di bagian lutut.

Di dadanya ada lebam memar membiru.

Pada foto lain, sejumlah warga terlihat sedang mengevakuasi Sepen dari rumah.

Tubuhnya digotong menggunakan tandu untuk diangkat ke mobil ambulans.

Di foto lainnya, seorang dokter sedang memeriksa kondisi tubuh Sepen.

Sejumlah kerabat dan warga terlihat ikut menemani.

Baca: Pengadilan Sambas Tangani 300 Perkara, Yoga: Kasus Narkoba Teratas

Baca: Polisi Pastikan Pengguna Narkoba yang Ingin Direhabilitasi tidak akan Terjerat Hukum 

Baca: Soal Pemberantasan Mafia Bola, Ini Komentar Wakil Manajer Persipon Musim Lalu Nanang Setia Budi

Follow Instagram Tribun Pontianak:

Sedangkan di foto lainnya, ada foto terduga pelaku penganiayaaan, AL.

Perkelahian Maut

Kasus penganiayaan berujung maut sebelumnya juga terjadi di Landak.

Dalam hal ini di Dusun Manggam Bati, Desa Sehe Lusur, Kecamatan Kuala Behe, Sabtu (23/6/2018) sekitar pukul 18.30 WIB.

Perkelahian yang berujung pengeroyokan tersebut melibatkan DA (38) dan VK (33) dengan Anji alias Anjek.

Akibat perkelahian itu, Anjek meninggal dunia.

"Iya, yang korban meninggal dunia adalah saudara saya. Lalu saya melapor ke Polsek Kuala Behe," ujar sauara Anjek, Frans Yodian, kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (25/6/2018).

Diceritakan Frans, berdasarkan informasi yang ia dapat dari istri korban, malam itu Anjek lari ke rumah ibunya karena diincar oleh DA dan VK.

Baca: Perayaan Natal dan Tahun Baru, Polsek Pontianak Timur Pantau Rumah Ibadah Hingga Dini Hari

Baca: Bagikan 1500 Sertifikat, Edi Kamtono: Program Sertifikasi Tanah Bantu Warga Miliki Kepastian Hukum

Baca: Sosialisasi, Polsek Pontianak Timur Larang Pengendara Pakai Knalpot Racing

Setelah itu Anjek kembali lagi ke rumahnya sekitar pukul 18.30 WIB.

Setelah berada di rumahnya, datang lagi DA dan VK menghampiri dengan menantang untuk berkelahi.

Tetapi Anjek tidak meladeni dan menghindar.

Kemudian lari lagi ke rumah ibunya untuk mengamankan diri.

"Tetapi DA dan VK mengejar korban sampai ke halaman rumah ibu korban, dan menghabisi korban dengan parang dan kayu balok. Di situ Anjek meninggal dunia," papar Frans.

Setelah kejadian tersebut, DA dan VK yang merupakan saudara kandung langsung pulang ke rumah.

"Mendapat kabar itu, saya dan keluarga korban yang lain melaporkan ke Polsek Kuala Behe," jelasnya.

Baca: Maia Estianty Tampil Cantik dalam Balutan Hijab Berenda, Ikut Jejak Mulan Jameela?

Baca: Harga Tiket Pesawat Naik, Zulkarnaini: Tidak Melewati Tarif Ambang Batas yang Telah Ditentukan

Baca: Gratis! Pengguna Narkoba Sadar dan Mau Direhabilitasi, BNNK Sintang Jamin Hal Ini

Untuk motif dari perkelahian tersebut, Frans tidak begitu mengetahui secara pasti.

"Hanya ada saya dengar karena masalah batas tanah, tapi saya kurang jelas juga. Biarkan nanti polisi yang tanggani," bebernya. (*)

Subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved