Pembunuhan Sungai Rengas
Banting Anaknya Hingga Tewas, Supardi Terus Lantunkan Solawat, Ternyata Ini Artinya!
Supardi Supriyatman (36) terus melantunkan solawat saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pontianak, Senin (26/11/2018).
Banting Anaknya Hingga Tewas, Supardi Terus Lantunkan Solawat, Ternyata Ini Artinya!
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Supardi Supriyatman (36) terus melantunkan solawat saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pontianak, Senin (26/11/2018).
Dengan tangan terborgol, mulut Supardi yang telah tega membanting darah dagingnya sendiri, Putri Aisyah (1,5) hingga tewas ini, tak berhenti bergerak.
Kebiasaan Supardi melantunkan solawat ini, juga diakui oleh istrinya, Hamisha (38).
Termasuk sesaat sebelum Supardi mendadak hilang kendali dan membanting anaknya di dapur.
"Waktu di ayunan. Memang dia setengah memaksa anaknya untuk tidur. Memang anak ini belum mau tidur. Saya mau ambil dia, mau saya susui. Dia bilang jangan,” tutur Hamisah kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (24/11/2018).
Baca: Saat Diperiksa Polisi, Pelaku Penganiayaan Tragis Anak Kandung di Sungai Rengas Hanya Bershalawat
Baca: Pilu! Putri Aisyah Sempat Disusui Sang Ibu Hingga Regang Nyawa di Tangan Ayah Kandung

Hamisha mengatakan, Putri Aisyah tak mau tidur dulu karena ingin mendengar dirinya bernyanyi.
“Dia mau dengar saya menyanyi,” ujar Hamisha yang ditemui rumahnya di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (24/11/2018) pagi.
Namun di saat bersamaan, suaminya juga hendak menidurkan Putri Aisyah sambil bernyanyi solawat.
“ Waktu itu suami saya nyanyinya lagu solawat. Saya biarkan dulu,” tutur Hamisha lagi.
Ketika dinyanyikan solawat oleh ayahnya, rupanya Putri Aisyah bukan malah diam.
Namun, bocah tak berdosa itu malah menangis kian keras.
Saat anaknya menangis itulah, dia memutuskan untuk mengambil Putri Aisyah dari suaminya.
"Tapi anak itu makin menangis. Terus saya paksa ambil. Kemudian saya bawa ke kamar tidur," katanya.
Hamisah memperagakan bagaimana dirinya merampas Putri dari tangan suaminya.
"Saya susukan di situ sambil baring. Lalu suami saya masuk lagi ke kamar mengambil anak itu, kemudian dibawa keluar,” ucapnya.
Baca: Ini Pengakuan Supardi, Ayah Yang Tega Banting Anaknya hingga Tewas
Baca: Detik-detik Bocah 1,5 Tahun Tewas di Tangan Ayah Sendiri, Menangis Dibacakan Salawat

Saat itu, sebenarnya Hamisah ingin merebut kembali Putri dari suaminya.
“Saya mau rampas anak itu tidak bisa, karena saya lihat kondisi suami saya udah beda keliatannya," kenangnya.
“Kemudian dibawanya ke dapur. Saya kejar ke dapur. Saya tarik anak saya. Tidak mau dilepaskan sama dia. Anak itu sudah nagis-nangis, anak itu dipeluknya keras dan tidak mau dilepaskan,” tutur Hamisah.
Tak lama berselang, suaminya membanting Putri Aisyah hingga tak bernyawa.
Kebiasaan Supardi bersolawat itu ternyata juga ia lakukan di Mapolresta Pontianak.
Hal itu terlihat saat Supardi diperiksa tim penyidik Polresta Pontianak, Senin (26/11/2018).
Supardi yang merupakan seorang security ini telah diamankan jajaran Unit Jatanras Polresta Pontianak di kediamannya, Sabtu (24/11/2018).
Tidak ayal lagi, hal ini pun cukup menyulitkan para penyidik untuk menayainya lebih dalam.
Ia terlihat bungkam di depan para penyidik PPA Satreskrim Polresta Pontianak.
Ia menutup mata dengan wajah tertunduk di depan penyidik.
Dengan tangan terborgol, Supardi terus saja bersolawat.
Baca: 9 Fakta Supardi, Ayah Yang Tega Banting Anaknya Hingga Tewas, Lihat Nomor 8
Baca: Fakta Baru Tragedi Ayah Habisi Putri Kandung, Tingkah Supardi Malam Sebelum Menyiksa Putri Aisyah

Lantas solawat apa yang ia lantunkan dari mulutnya itu?
Astaghfirullah robbal baroyaa
Astaghfirullah minal khothooya
Robbiy zidniy 'ilman naafi'aa
Wawaffiqnii 'amalan maqbuula
Wawass'lii rizqoon thoyyiban
Fatub 'alayya taubatan nashuuha.
Inilah arti dan lirik solawat yang dilantunkan Supardi dalam versi lengkap Supardi merujuk pada www.penyakitrohani.blogspot.com:
Astaghfirullah Rabbal Barroya (Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat)
Baca: Polisi Ungkap Penyebab Ayah Banting Putrinya Hingga Tewas, Psikolog Angkat Suara
Baca: Terungkap, Penyebab Ayah Banting Anak Kandung Hingga Tewas
Astaghfirullah Minal khotoya (Ampunilah Hamba Ya Allah Daripada Segala Dosa)
Rabbi zidni 'ilman naa fi'a (Tambahkan kepadaku ilmu yang berguna)
Wa wa fiqni 'amalam maqbula (Dan berikanlah aku amalan yang dimakbulkan)
Wa Wa habli rizqan waasi'a (Dan kurniakan kepadaku rezeki yang meluas)
Wa tub 'alaia taubatan nasuha (Dan perkenankan taubatku dengan taubat nasuha)
Astaghfirullah Rabbal Barroya (Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat)
Astaghfirullah Minal khotoya (Ampunilah Hamba Ya Allah Daripada Segala Dosa)
Rabbi zidni 'ilman naa fi'a (Tambahkan kepadaku ilmu yang berguna)
Wa wa fiqni 'amalam maqbula (Dan berikanlah aku amalan yang dimakbulkan)

Baca: TERPOPULER - Dari Idol K-Pop, Dhani dan Maia, Hingga Unggahan Supardi Sebelum Banting Putrinya
Baca: TERPOPULER - Dari 11 Momen BTS dan EXO Hingga Bocah 1,4 Tahun Dibanting Ayahnya Hingga Tewas
Wa Wa habli rizqan waasi'a (Dan kurniakan kepadaku rezeki yang meluas)
Wa tub 'alaia taubatan nasuha (Dan perkenankan taubatku dengan taubat nasuha)
Astaghfirullah Rabbal Barroya (Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat)
Astaghfirullah Minal khotoya (Ampunilah Hamba Ya Allah Daripada Segala Dosa)
Terlambat kerja
Beberapa jam sebelum Supardi tega membanting putrinya hingga tewas, ternyata lelaki yang bekerja sebagai security itu, masih menunaikan tugasnya sebagai tenaga satuan pengamanan atau Satpam.
Supardi bekerja di sebuah Rumah Makan.
Seorang pekerja di Rumah Makan tersebut, yang namanya enggan dipublikasikan mengatakan, Supardi sudah bekerja sekitar setahun.
Ia dikenal sering terlambat masuk kerja.
"Dia bekerja mulai jam 10 malam sampai jam 6 pagi, jadi masuk malam saja," ujar seorang karyawan Rumah Makan tersebut kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (26/11/2018).
Ia mengatakan, Rumah Makan tutup pukul 22.00 WIB.

Baca: Tyson Fury Sesumbar Kalahkan Deontay Wilder dan Ingin Menetap di Amerika Serikat
Baca: Seorang Pengendara Motor Tewas Dalam Kecelakaan Motor Vs Mobil di Jungkat
Selama ini, para karyawan Rumah Makan jarang sekali berinteraksi dengan Supardi.
Saat ditanya, apakah pelaku membuat masalah di tempat kerja?
Ia mereka menjawab tidak pernah.
"Kalau dengan kami tidak pernah marah, karena kami maklum juga, yang penting di sini aman saja. Pernah datang jam 12 malam, tapi kami tidak permasalahkan itu," ujarnya.
Pihak rumah makan mengatakan, sebelum bekerja di rumah makan tersebut pelaku bekerja di Jalan Sungai Raya Dalam.
Kemudian bekerja di Jalan Karet, sebagai pengaman di sebuah Kompleks Perumahan.
Baca: Tim Inafis Identifikasi Kondisi Korban Bocah Tewas di Tangan Ayah Kandung
Baca: Ahmad Dhani Dituntut 2 Tahun Penjara: Balas Dendam untuk Kasus Ahok
Karyawan Rumah Makan itu mengatakan tidak ada yang mencurigakan dari diri Supardi.
Khususnya di malam ia bertugas, di mana paginya ia melakukan aksi yang bikin begidik.
"Tidak ada yang aneh malam itu, dia bekerja seperti biasa," ujarnya.
Pada malam sebelum kejadian pelaku terlambat masuk kerja.
"Dia agak terlambat malam itu. Kemudian pagi kita buka, dia sudah pulang," katanya lagi. (HASYIM ASHARI/HADI SUDIRMANSYAH/YA’ M NURUL ANSHORY)
Yuks tonton dan subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak: