Pembunuhan Sungai Rengas

Polisi Ungkap Penyebab Ayah Banting Putrinya Hingga Tewas, Psikolog Angkat Suara

Polisi terus mendalami kasus seorang ayah yang tega membanting putrinya berkali-kali hingga tewas.

Editor: Agus Pujianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kanit Jatanras Iptu Jatmiko mengangkat korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara dari rumah korban di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Sabtu (24/11/2018) pagi. As (2,5) dianiaya oleh ayahnya sendiri hingga tewas setelah dibanting di lantai rumah berkali-kali. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Polisi Ungkap Penyebab Ayah Banting Putrinya Hingga Tewas, Psikolog Angkat Suara

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Polisi terus mendalami kasus seorang ayah yang tega membanting putrinya berkali-kali hingga tewas.

Seperti diketahui Saprudin Supriyatman (36) membanting Putri Aisyah hingga tewas di rumahnya di Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, kemarin.

Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, Iptu M Resky Rizal mengatakan proses hukum terhadap Saprudin Supriyatman (36) masih terus berjalan.

Tim Psikologi Polda Kalbar Menyatakan lelaki yang berprofesi sebagai tenaga satuan pengamanan itu alami depresi.

Baca: Sebelum Banting Putrinya Berkali-kali Hingga Tewas, Supardi Tulis Mahluk Allah Di Facebook

Baca: Detik-detik Bocah 1,5 Tahun Tewas di Tangan Ayah Sendiri, Menangis Dibacakan Salawat

Resky Rizal menjelaskan pihak Reskrim sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

"Sampai sekarang proses penyelidikan terus berjalan, dimana beberapa barang bukti juga sudah kita sita," ujar Resky Rizal, Minggu (25/11/2018).

Rizal juga menjelaskan bahwa pihak Reskrim Polresta Pontianak Kota, sudah berkoordinasi dengan pihak psikologis Polda.

"Hasilnya tersangka dinyatakan mengalami depresi, karena dirinya telah melewati suatu pase yang membuatnya depresi, bukan gangguan jiwa, jawaban tim psikologis kondisinya pun normal," jelas Resky Rizal.

Resky Rizal menegaskan untuk perkembangan proses hukum, pihaknya akan tetap berkoordinasikan dengan tim psikologis.

Menurutnya, untuk menentukan kejiwaan seseorang, ini perlu tim ahli dalam mengetahui apakah dia mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

"Untuk proses penyelidikan akan terus kita lakukan, dimana tersangka juga sebelumnya pernah berbuat tindak pidana dan divonis," pungkas Resky Rizal.

Menanggapi hal ini Psikiater Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), dr Wilson angkat suara.

Baca: Pilu! Putri Aisyah Sempat Disusui Sang Ibu Hingga Regang Nyawa di Tangan Ayah Kandung

Baca: Mengejutkan! Ini Permintaan Istri dan Dua Anak Supardi Usai Banting Putrinya hingga Tewas

Terlebih lagi, menurut keterangan pihak keluarga tersangka, Supardi kerap seperti kerasukan roh halus.

Demikian pula saat peristiwa terjadi, tersangka seperti kerasukan. Padahal tersangka dikenal sayang pada anaknya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved