Edi Kamtono Akui Pontianak Masih Ada Kekurangan Dalam Variable Kota Nyaman Dihuni
Sementara aspek yang dinilai paling rendah yaitu aspek ketersediaan transportasi, keselamatan warga, pengelolaan air kotor dan drainase
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beberapa waktu lalu Pontianak pernah masuk dalam survey sebagai kota yang tak nyaman untuk dihuni. Survey dikeluarkan oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia.
Setidaknya ada 26 kota di Indonesia yang dilakukan survey kala itu, aspek yang mendapat penilaian paling tinggi dari masyarakat yaitu aspek ketersediaan pangan, tempat ibadah, air bersih, pendidikan, dan fasilitas kesehatan.
Baca: Seminar Nasional Menuju Kota Pontianak Layak Huni, Begini Tanggapan Dekan Fakultas Teknik Untan
Baca: Ketua Himap Untan Sebut Seminar Untuk Kenalkan Kata Para Ahli Bahwa Kota Pontianak Tidak Layak Huni
Sementara aspek yang dinilai paling rendah yaitu aspek ketersediaan transportasi, keselamatan warga, pengelolaan air kotor dan drainase, fasilitas pejalan kaki, serta partisipasi masyarakat.
Sehingga dengan adanya Fakultas Teknik Untan mengadakan seminar memperingati Hari Tata Ruang Nasional dengan tema "Menuju Kota Pontianak Layak Huni," disambut baik Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang juga bertindak sebagai pemateri.
Adanya kegiatan ini, pukul menurut Edi, bisa menjadi gambaran bagi pemerintah mengenai aspek-aspek mana saja yang perlu ditingkatkan dan aspek yang harus dilakukan.
"Ini sangat baik, saya berikan apresiasi atas penyelenggaraan Seminar Fakultas Teknik Untan, khususnya Prodi Perencanaan Wilayah Kota. Kita semua berkomitmen menjadikan kota yang layak huni, kota yang nyaman untuk kita tinggal dan beraktivitas serta berusaha," ucap Edi Kamtono saat diwawancarai setelah kegiatan di Aula Fakultas Teknik Untan, Rabu (21/11/2018).
Edi berharap seminar semacam ini dapat memberikan pencerahan pada pemerintah dan membantu memikirkan Kota Pontianak masa depan.
"Untuk menjadikan kota yang nyaman kita harus bersinergi, untuk menjadikan nyaman kita harus menjadi kota yang smart, bersih, hijau, nyaman dan layak," ujarnya.
Saat ini menurutnya Wali Kota Pontianak, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan atau yang belum dibuat untuk menuju kota layak huni berkelanjutan.
Ada beberapa kriteria utama kota layak huni yang disebutkan Edi Kamtono, mulai dari Tata Ruang, Aspek Lingkungan, Aspek Transportasi, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Pendidikan, Infrastruktur, Aspek Ekonomi, Aspek Keamanan dan Aspek Sosial.
Contoh permasalahan yang harus ditangani cepat untuk menjadikan Pontianak kota yang nyaman adalah masalah sampah.
Kedua adalah masalah genangan, masalah transportasi, masalah kekumuhan dan masalah lingkungan lainnya.
"Survey yang beberapa waktu lalu menyebutkan Pontianak kota yang tak layak huni, karena memang kita akui masih ada variable yang harus kita tingkatkan," tambahnya.
Edi mengakui masalah transportasi umum saat dilakukan survey sangat rendah. Sebetulnya Pontianak bisa menyiapkan transportasi umum, tapi masyarakat juga tidak memanfaatkannya karena lebih memilih sepeda motor.