Dugaan Penculikan Anak
Kisah Lengkap Anak Hilang di Pontianak, Dari Dugaan Penculikan hingga Ditemukan Tak Bernyawa
Kisah Lengkap Anak Hilang di Pontianak, Dari Dugaan Penculikan hingga Ditemukan Tak Bernyawa...
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Kisah Lengkap Anak Hilang di Pontianak, Dari Dugaan Penculikan hingga Ditemukan Tak Bernyawa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus dugaan anak hilang yang ditangani kepolisian Polda Kalbar sejak, Minggu (04/11/2018) akhirnya terungkap, Selasa (06/11/2018) pagi WIB.
Anjong alias Ajun (1,3 tahun) yang dilaporkan orangtuanya hilang Minggu pagi ditemukan tidak bernyawa, di saluran (got) depan rumahnya Jalan Dara Nandong, Kompleks Villa Ria Indah Kelurahan Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Berikut fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan tim Tribunpontianak.co.id Mulai Laporan Anak Hilang hingga Ditemukan Tewas:
1. Meliani Lapor ke Polsek Timur

Ajun dilaporkan hilang oleh ibunya Meliani, ke Polsek Pontianak Timur, Minggu (04/11/2018) pagi.
Tim gabungan Reskrim Polsek Pontianak Timur, Reskrim Polresta Pontianak, Resmob serta Anggota Ditreskrimum Polda Kalbar diterjunkan untuk menindaklanjuti laporan ini.
Bahkan dua anjing pelacak jenis Dutch Shepperd (Gembala Belanda) dari Den K-9 Polda Kalbar sudah diterjunkan, namun hingga Senin (05/11/2018) malam, Ajun belum ditemukan.
Menurut keterangan Meliani, Ajun diperkirakan hilang saat dirinya sedang mencuci piring di dapur.
"Bangun tidur Ajun selalu saya bawa ke luar rumah. Main di depan rumah, habis main di luar, dia makan dan minum susu," kata Meliani, ditemui di rumahnya.
Usai makan Ajun kembali bermain. Tak lama setelah itu, BAB, dan nonton TV di ruang tamu bersama kakaknya.
"Terus saya bilang kakaknya suruh jaga adeknya, posisi saya masih nyuci piring saat itu. Tak lama saya lihat kok enggak ada, saya tanya kakaknya adek ke mana," kata Meliani.
Ia menuturkan setelah itu kakaknya langsung lihat ke luar rumah, tapi Ajun tidak ada.
"Kemudian saya cari, juga tidak ketemu. Biasa dia main ke toko sebelah, tapi sudah saya cari ke sana juga enggak ada. Saat itu memang kondisi kompleks masih sepi," ungkapnya.
Kemudian ia mencari di keliling kompleks tapi juga tidak menemukan anaknya, setelah mencari dan tidak menemukan anaknya Ia pergi ke Polsek Timur untuk melaporkan kejadian ini.
2. Polda Kalbar Terjunkan Tim

Tim gabungan Reskrim Polsek Pontianak Timur, Reskrim Polresta Pontianak, Resmob serta Anggota Ditreskrimum Polda Kalbar diterjunkan untuk menindaklanjuti laporan ini.
Bahkan dua anjing pelacak jenis Dutch Shepperd (Gembala Belanda) dari Den K-9 Polda Kalbar sudah diterjunkan, namun hingga Senin (05/11/2018) malam, Ajun belum ditemukan.
Beragam informasi hingga dugaan kasus penculikan anak pun menjadi liar di media sosial. Hal ini memicu kecemasan para orangtua.
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menyerukan agar masyarakt tidak panik.
"Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti pengaduan anak hilang ini," kata Kapolda.
Kapolda telah menginstruksikan kepada jajaran untuk melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Laporan pengaduan itu kita lakukan cek dan ricek serta mengkroscek pihak korban," kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Minggu (04/11/2018) malam.
"Semuanya kita lakukan kroscek, termasuk orangtua dan sekitar kompleks perumahan yang menjadi tempat domisili keluarga korban," katanya.
3. Viral di Sosial Media

Informasi tentang Ajun yang hilang pun menjadi liar di media sosial (Medsos) selama dua hari, Minggu hingga Senin.
Netizen bahkan berasumsi Ajun menjadi korban penculikan.
Polisi pun bergerak cepat untuk menangkap penyebar hoaks penculikan anak tersebut.
4. Ajun Ditemukan Tewas di Got Dekat Rumah

Ajun ditemukan pihak keluarga di saluran (got) depan rumah neneknya dalam kondisi meninggal dunia, Selasa (6/11/2018).
Dari pantauan Tribunpontianak.co.id, saluran tersebut berukuran, lebar sekitar 50 cm dan kedalaman air sekitar 25 cm.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol M Husni Ramli mengatakan, bocah tersebut ditemukan sekitar pukul 07.20 WIB di dalam got tepatnya depan rumah nenek korban, berjarak sekitar lima meter dari rumah korban.
"Penemu pertama yakni Wendi (16). Yang menemukan adalah abang sepupu korban. Ditemukan dalam posisi telungkup di air dan dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Husni.
Tidak menunggu lama, jenazah korban sudah dievakuasi pihak kepolisian untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Kronologi Ditemukan

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Husni Ramli didampingi Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar menerangkan kepada wartawan mengenai kronologi penemuan Ajun yang dikabarkan hilang beberapa waktu lalu.
Kompol Husni Ramli menjelaskan Pada hari ini, sekira pukul 06.40 Wib Ajun ditemukan oleh sdr. Wendi.
"Korban Ajun ditemukan dalam keadaan tertelungkup, di dalam got dekat rumah korban," ujarnya.
Lanjutnya pada saat itu Wendi mencari korban di got melihat ada kaki korban.
Ia menuturkan, setelah melihat kaki tersebut, sdr Wendi memberi tahu nenek korban dan nenek korban langsung memegang kaki korban untuk meyakinkan bahwa itu benar-benar korban.
Setelah yakin bahwa itu korban, kemudian korban diangkat oleh paman korban yang bernama Iindra dan dibawa ketempat pencucian untuk di bersihkan.
"Kondisi kedalaman Got tempat di temukan Korban kurang lebih 20 centimeter, dan lebar kurang lebih 25 centimeter, kondisi air dalam keadaan bening sehingga kaki korban terlihat oleh saksi INDRA," jelasnya.
Kompol Husni menambahkan setelah jenazah korban dibersihkan, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit dr. Soedarso untuk dilakukan tindakan Visum Et Refertum/Outopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
6. Hasil Visum

Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar menjelaskan hasil visum pemeriksaan luar terhadap korban Ajun (1,3) tahun yang ditemukan tewas.
"Berdasarkan keterangan dokter Forensik, bahwa ada indikasi korban jatuh ke dalam got, dengan posisi miring ke kanan," kata Kompol Suhar, di RSUD dr Soedarso Pontianak, Selasa (6/11/2018).
Ia menuturkan hal tersebut diketahui karena ada tanda-tanda luka, seperti luka gores di daerah bahu dan kaki kanan korban.
"Kita sinkronkan dengan TKP, memang benar TKP tempatnya sempit. Di situ semen yang kurang lebih 60 centimeter lebarnya," katanya.
Ia menambahkan di tempat kejadian perkara (TKP) juga ada papan, sehingga diperkirakan korban saat jatuh dan meronta, maka bahu dan kaki kanan yang terluka, akibat pinggiran got dari semen.
"Menurut dokter tanda-tanda pembusukan sudah timbul, pembusukan terjadi di atas empat puluh (40) jam," ungkapnya.
Jika disinkronkan dengan awal kejadian, maka pembusukan yang terjadi sudah 48 jam.
"Tidak ditemukan indikasi kekerasan pada korban, ini murni korban terjatuh berdasarkan hasil visum dokter forensik," kata Kompol Suhar.