18 Tahun Tak Diperbaiki, Warga Jawai Tuntut Janji Bupati Atbah
Siang tadi ratusan warga yang bersalah dari Kecamatan Jawai dan Jawai Selatan berkumpul dan beramai-ramai mendatangi Kantor Bappeda
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Siang tadi ratusan warga yang berasal dari Kecamatan Jawai dan Jawai Selatan berkumpul dan beramai-ramai mendatangi Kantor Bappeda Kabupaten Sambas.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya masa aksi yang mengatasnamakan dirinya sebagai Gerakan Masyarakat Menuntut Janji Bupati "Geram Menjabu" datang untuk menagih janji Bupati.
Namun sayang, pada saat masa ingin bertemu dengan Bupati.
Bupati justru tidak berada di tempat dan sedang melaksanakan Dinas di luar kota.
Sehingga dalam penyampaian Aspirasinya, masa di sambut oleh Asisten II Bupati Sambas Uray Heriansyah, Kepala Bappeda Kabupaten Sambas Sabtuni, dan Kepala Dinas PU Sabib.
Baca: Bank Mandiri Jadi Solusi bagi Rumah Sakit dan BPJS Kesehatan di Kalbar
Saat di Wawancarai Koordinator aksi Feri Herman mengatakan selama kurang lebih 18 tahun jalan di daerahnya tidak di perbaiki. Dan saat ini sudah berganti tiga Bupati, pun masih belum diperhatikan oleh pemerintah daerah.
"Kita mengadukan masalah jalan, lihat saja baliho kami gambarnya genangan Air. Memprihatinkan dan tidak layak," ujarnya, Rabu (31/10/2018) saat di Wawancarai di kantor Bappeda Kabupaten Sambas.
"Pembiaran ini dimulai dari dua Priode pak Burhanuddin, satu Priode Juliarti dan yang ini setengah Priode (Atbah). Jadi kurang lebih 18 tahun belum di perbaiki, hanya di timbun," sambungnya.
Ia menjelaskan, selama ini hanya di timbun dengan batu Kong. Sehingga pada saat musim Hujan jalan menjadi licin, dan pada saat kemarau berdebu.
Menurutnya, pihaknya hanya meminta untuk diperbaiki jalan poros terlebih dahulu. Sehingga sektor-sektor perekonomian bisa maju dan tunbuh seperti pertanian karena ada padi, kelapa dan sawit di Kecamatan tersebut.
Sementara itu salah satu masa aksi dari masyarakat Jawai Hasbullah Hasan mengatakan, selama ini masyarakat Jawai merasa bahwa mereka di anak tirikan oleh pemerintah.
"Kami merasa selama ini di anak tirikan oleh pemerintah, jalan utama kami dibiarkan. Kami meminta agar jalan tahun 2019 harus selsai seusai ruas jalan dari Sungai Batang ke Pinang Merah," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan mereka juga meminta agar pemerintah segera menimbun jalan-jalan yang berlubang untuk menghindari kecelakaannya.
Ia menjelaskan, memang sebelumnya pernah ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah namun belum mampu meningkatkan pelayanan dan peningkatan perekonomian bagi masyarakat.
Terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian padi dan kelapa. Oleh karenanya, ia meminta agar jalan di daerahnya segera diperbaiki.
"Jalan yang ada saat ini sudah seperti sungai, terlebih lagi dengan situasi Memasuki musim hujan seperti ini," tambahnya.