Bupati PH Letakan Batu Pertama Pembangunan Gereja di Desa Lubuk Sabuk
Ketua Panitia Pembangunan Petrus Lian menyampaikan bahwa lokasi pembangunan gereja merupakan sumbangsih dari Pak Wijayadi
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU -Tampak terlihat kegembiraan dan begitu antusiasnya masyarakat umat katolik stasi lubuk sabuk ketika menghadiri acara pemberkatan lokasi dan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Santo Yohanes Paulus II, di desa Lubuk Sabuk kecamatan Sekayam, kabupaten Sanggau, Kamis (25/10/2018).
Dengan ditandai pemberkatan lokasi Uskup Sanggau Mgr Yulius Mencuccini CP dan peletakan batu pertama oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi serta disusul secara simbolis oleh pastor Paroki Sekayam, Anggota DPRD Sanggau, Camat Sekayam, Polsek Sekayam, Danramil Sekayam, Pemimpin Umat, Pemuda dan panitia pelaksana serta unsur lainnya.
Baca: Hujan Deras Landa Kota Sanggau, Jumat (26/10/2018)
Baca: Peringati Hari Pahlawan, FKASMAN 4 Adakan Gebyar Jalan Santai
Ketua Panitia Pembangunan Petrus Lian menyampaikan bahwa lokasi pembangunan gereja merupakan sumbangsih dari Pak Wijayadi yang ikhlas menyerahkan tanahnya untuk lokasi pembangunan Gereja.
“Sedangkan untuk menimbun lokasi dibantu oleh pihak perusahaan setempat. kemudian untuk biaya pembangunan panitia telah menghimpun dana sebesar Rp 300 juta lebih yang diperoleh melalui iuran sukarela, derma dari umat dan beberapa donatur lainnya, ” katanya.
Berikut, lanjutnya, untuk menambah kekurangan dana tersebut panitia dibantu dari Keuskupan Sanggau dan juga dukungan dari pemerintah daerah kabupaten sanggau.
Vikjen Keuskupan Sanggau Pastor Riyadi mengungkapkan, bahwa kita patut bersyukur karena dalam kurun waktu lebih kurang empat tahun lamanya gereja permanen dan representatif yang didambakan oleh masyarakat umat katolik stasi Lubuk Sabuk akhirnya terwujud sudah pembangunannya.
“Adapun ukuran gereja yang akan dibangun nantinya dengan luas 396 meter persegi, dengan biaya sebesar Rp 1,1 milyar lebih. untuk ketentuan persentase pendanaan, sebesar 40 persen biayanya ditanggung oleh umat setempat dan 60 persen dibantu dari pihak keuskupan serta bantuan dari pemerintah daerah, ” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa pemerintah daerah sangat menyambut baik terhadap pertumbuhan keimanan masyarakat serta kemandirian masyarakat untuk mewujudkan pembangunan tempat/sarana ibadahnya sebagai bukti iman guna mendekatkan diri mereka kepada sang penciptanya.
“Terkait hal pembangunan tempat/sarana ibadah, saya berharap jika masyarakat (umat) ingin dapat mewujudkannya tentulah umat harus kompak, gotong royong dan penuh kebersamaan satu sama lainnya, ” ujarnya.
“Sedangkan terkait bantuan pemerintah daerah yang telah disampaikan melalui rekening panitia, untuk itu panitia diminta agar membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran tersebut, ” pungkasnya.