KLIK Rayakan Hari Jadi Dengan Cara Beda, Ini Yang Dilakukaan

Komunitas Kerabat Perduli Inklusi (KLIK), melakukan perayaan ulangtahun dengan mengadakan kegiatan penggalangan dana untuk para korban bencana

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Sesi foto bersama dalam acara Ulang Tahun KLIK yang ke-1 di Gedung Fakultas Informatika Untan pada Sabtu (20/10 /2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komunitas Kerabat Perduli Inklusi (KLIK), melakukan perayaan ulangtahun dengan mengadakan kegiatan penggalangan dana untuk para korban bencana Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.

Dengan berkolaborasi bersama Aksi Sedekah Pendidikan (ASP), kegiatan tersebut berlangsung di gedung Teknik Informatika Universitas Tanjungpura (Untan) pada Sabtu (20/10 /2018).

Dihadiri oleh DPD Gerkatin Pontianak, AISEC, HIMBASI FKIP Bahasa Indonesia UNTAN, Ketua AJI Kalbar, Komunitas Berkah Barang, Komunitas WBDC dan banyak lagi dari kalangan anak muda di Pontianak.

Baca: Burung Kingfisher Terlihat di Dahan Mangrove, Ketua MMC Ajak Masyarakat Lestarikan Mangrove

Selain melakukan penggalangan dana, juga dilakukan kegiatan sosialisasi kerabat perduli inklusi yang bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya pemuda untuk lebih kenal dan dekat dengan isu-isu disabilitas.

"Karena berkaitan dengan ulan tahung KLIK yang pertama, KLIK ingin terus meramahkan disabilitas di lingkungan pemuda khususnya lingkungan pendidikan yakni universitas," kata Ketua KLIK, Ricky Budi Setiawan Pinaria.

KLIK sendiri, berdiri sejak 7 Oktober 2017, yang diinisiasi oleh tiga orang anak muda yaitu Ricky bersama dua temannya yaitu Nurul dan Ahda Sartika.

Ricky bercerita, KLIK lahir dari pemikiran para penggagas yang bertemu dalam agenda Hari Tuli Internasional 2017 di Kota Pontianak. Saat itu, mereka berperan sebagai volunteer di acara yang digagas oleh komunitas Tuli di Kota Pontianak.

"Kami saat itu resah dengan jumlah juru bahasa isyarat yang sedikit, sedangkan permintaan komunitas Tuli untuk menerjemahkan bahas isyarat menjadi bahasa lisan di berbagai keperluan cukup tinggi," ungkap Ricky.

Selain itu, mereka juga resah dengan minimnya akses pengembangan potensi teman Tuli dan kurangnya pemahaman masyarakat umum mengenai Tuli dan disabilitas lainnya.

Dengan kehadirannya, KLIK berharap dapat menjangkau teman-teman disabilitas lainnya agar tercipta lingkungan inklusif di Kota Pontianak.

Berangkat dari itu, maka KLIK adalah sebuah komunitas sosial yang bergerak untuk meramahkan isu disabilitas di Pontianak serta membantu mengoptimalkan potensi teman - teman disabilitas yang ada di Kota Pontianak.

Saat ini, ada 50 orang yang sudah tergabung sebagai Kelurga Besar KLIK, mereka terdiri dari alumni volunteer batch 1, pengurus, dan volunteer batch 2.

Dibandingkan dengan tahun lalu, Ricky menilai bahwa sekarang para pemuda saat ini sudah lebih antusias untuk mengenal budaya teman-teman Tuli.

Hal itu dibuktikan dari beberapa kegiatan mahasiswa yang mengundang KLIK untuk presentasi tentang Tuli maupun menyanyi dengan Bahasa Isyarat.

"Kita sudah sosialisasi ke sekolah-sekolah Negeri dan FKIP Bahasa Indonesia, antusias masyarkat khususnya pemuda, luar biasa semangat belajar bahasa isyarat dan antusias untuk berkomunikasi dengan teman-teman Tuli," kata Ricky.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved