Ustadz Abdul Somad Pimpin Syahadat 12 Orang Suku Anak Dalam Yang Masuk Islam

Ustadz Abdul Somad memimpin pengucapan Dua Kalimah Syahadat di Halaman Kantor Camat Sungai Rengas, Kabupaten Batanghari, Jambi, Kamis (11/10/2018).

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
TFQH Media/Instagram Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad saat memimpin syahadat kepada 12 orang Suku Anak Dalam di Jambi, Kamis (11/10/2018) 

Ustadz Abdul Somad Pimpin Syahadat 12 Orang Suku Anak Dalam Yang Masuk Islam

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAMBI - Ustadz Abdul Somad memimpin pengucapan Dua Kalimah Syahadat di Halaman Kantor Camat Sungai Rengas, Kabupaten Batanghari, Jambi, Kamis (11/10/2018).

Pembacaan syahadat itu dilakukan kepada 12 orang Suku Anak Dalam.

“Syahadat 12 orang Suku Anak Dalam di Halaman Kantor Camat Sungai Rengas, Kab. Batanghari, Jambi. Kamis, 2 Safar 1440. 11 Oktober 2018,” tulis Ustadz Abdul Somad di akun Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad.

Dalam video yang diunggah itu, Abdul Somad berdiri dengan mengenakan batik, sambil memegang mikropon.

Baca: Beli Paket Umrah Alfa Kaza Mustika, Jamaah Bisa Bareng Ustadz Abdul Somad

Di hadapannya duduk 12 orang Suku Anak Dalam.

Mereka terdiri dari kaum laki-laki dan perempuan dewasa, dan anak-anak.

Baik Ustadz Abdul Somad maupun 12 orang Suku Anak Dalam itu, berada di atas panggung.

Kebetulan acara pengucapan syahadat ini berbarengan dengan Tabligh Akbar di mana, Ustadz Abdul Somad didaulat sebagai penceramahnya.

Acara ini, dipadati dan disaksikan ribuan jamaah. Sejumlah tokoh masyarakat juga hadir.

Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Kehidupannya 20 Tahun Silam, Gaya Rambut Jadi Sorotan

Mereka bahkan ikut mengumandangkan takbir setelah 12 orang Suku Anak Dalam itu, membaca syahadat.

“Maka dengan ini mereka adalah saudara kita, sama-sama bersyahadat, Allahuakbar,” ucap Ustadz Abdul Somad.

“Allahu Akbar,” teriak jamaah dengan lantang.

Masuk Islamnya 12 orang Suku Anak Dalam ini membuat netizen mengucapkan syukur.

@suparman_022: Semoga 12 orang yg masuk islam dimudahkan dlm menuntut ilmu Islam semoga selalu Istiqomah .....aamiin yra

Baca: Detik-detik Ustadz Abdul Somad Menangis Doakan Habib Rizieq Syihab di Monas

@rohis_afwan1011: Subhanallah, walhamdulillah,walaillahailalla,allahhuakbar.

@fjhnsyh_: ustadz apa benar jika mengajak non islam masuk agama islam,surga menanti kita?
@dikso____dik: Ustadz doakan saya biar cepat dapat jodoh dan di jauhkan dari godaan kemaksiatan duniawi..

@najwaaidany_@avana.ooh.nana: Alhamdulillah... ALLAHUAKBAR

@ihsan_oseng: Barokalloh...semoga Ustad senantiasa diberi kesehatan utk siar agama Alloh....sampai pelosok...aamiin

@uniq_somad: Alhamdulillah... Moga istiqomah utk saudara2 yg mendapat hidayah.. Aamiiin ya robbal alamin

@bad_boy_lf@garis_keras_256_: catalan ku do'akan agar kamu menyusul seperti mereka, aamiin

Baca: 750 Personel Gabungan akan Kawal Ustadz Abdul Somad di Tangerang

@irham_dani@toguriiyoo: Aaamiin ya Rabb, berilah saudara kami ini keturunan yg BAIK

@kabar_kabarin_islam@akramsyaidul18: Iya mas, itu sarolangun ujung ke ujung pertemuannya bukit 12 sebelah kec.mersam, & sungai rengas.. jatuhnyo seberang batanghari, yang masih banyak hutan..

Mengutip wikipedia, Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra.

Tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

Mereka mayoritas hidup di provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.

Baca: TERPOPULER - Ustadz Abdul Somad di Tanah Papua Hingga 5 Artis Main Serong

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas.

Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo.

Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari wilayah Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi.

Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem kekeluargaan matrilineal.

Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda.

Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra).

Baca: Ustadz Abdul Somad Senang Bisa Merajut Kebhinekaan di Tanah Papua, Warga Asing Lakukan Ini

Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan.

Mayoritas suku kubu menganut kepercayaan animisme.

Tetapi ada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah ke Agama Kristen atau Islam.

Untuk Suku Kubu yang tinggal menetap di daerah Sumatera Selatan, terutama daerah Rawas Supit dan Musi Lakitan, di sana banyak terdapat Suku Kubu yang menggantungkan hidup di persawitan.

Baca: Hinggap di Kepala Ustaz Abdul Somad, Burung Lovebird Ini Tak Mau Pergi, Ini Kata Ustaz Arifin Ilham

Bahkan ada di antara yang memanfaatkan lahan sawit perusahaan Lonsum untuk mereka curi dan mereka jual ke lapak lapak setempat.

Mereka seperti itu karena memegang prinsip dasar apa yang tumbuh di alam adalah milik mereka bersama.

Namun, banyak juga orang kubu di daerah Musi dan Rawas yang menerima modernisasi termasuk penggunaan kendaraan bermotor dan senjata api rakitan (kecepek).

Pakaian dan fisik mereka yang agak sedikit kumal biasanya menjadi stereotipe yang membuat orang-orang sekitar bisa membedakan suku Kubu dan masyarakat sekitar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved