Masyarakat Suti Semarang Damba Infrastruktur, Daniel Johan Janji Sambungkan ke Pusat
Anggota DPR RI, Daniel Johan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
"Sejak jalan ini menjadi Jalan Kabupaten, diusulkan dari jaman Camat terdahulu, begitu juga kades, hingga 2014 menjadi Jalan Provinsi, namun sampai 2018 ini jalan ini juga tetap belum jadi," ungkapnya.
"Kami butuh jalan dan jembatan, puncak dari segalanya ialah jalan dan jembatan. Jika kita lihat listrik, dari delapan desa, baru tiga desa yang punya listrik dan itupun malam hari, siangnya tidak bisa. Sedangkan lima desa lainnya gelap gulita. Begitu juga dengan fasilitas pendidikan yang bagaimana orang sekolah namun atapnya bolong, kami butuh banyak perhatian," timpalnya.
Walaupun begitu, Rudi Hartono mengatakan jika pihak Kecamatan terus besinergi dan melakukan terobosan guna adanya kemajuan dan perbaikan di Suti Semarang.
"Tapi kami juga sudah melakukan berbagai terobosan, misalnya APBDes yang telah dibuka dipublik, dan kami mulai besinergi dengan berbagai pihak guna membangun Suti Semarang," bebernya.
Ia menerangkan jika permasalahan tersebut sudah selalu disampaikan, walau memang, diakuinya berbagai daerah di Bengkayang juga mengeluhkan hal yang sama.
"Setiap tahun ada Musrenbang ditingkat Kecamatan maupun Kabupaten, akan tetapi tentu pada saat itu semua menyampaikan aspirasi, intinya sama yakni jalan, jembatan, listrik serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai. Maka dari itu, kami membuka siapapun punya niat baik ke sini untuk besinergi dan membangun Suti Semarang," ujarnya.
Rudi pun berharap, dengan kedatangan Daniel Johan dapat menyampaikan aspirasi dari masyarakat Suti Semarang agar ada perbaikan dan pembangunan yang merata.
"Saya berharap Pak Daniel Johan dapat menyampaikan aspirasi kami kepada Presiden RI dan juga Gubernur, bahwa kami juga warga negara, dan konstituen, kami juga berharap ada jalur khusus untuk mempercepat pembangunan di Suti Semarang," katanya.
Senada juga diungkapkan Ketua DAD Suti Semarang, Samuel yang berharap agar kehadiran Daniel Johan dapat memberikan secercah harapan bagi masyarakat Suti Semarang.
"Kami berterimakasih karena Pak Daniel Johan sudah bersedia hadir ditempat kami, inilah keadaan kami pak, mohon maaf karena tidak seperti di kota. Inilah keadaan sebenarnya Suti Semarang dan kami bangga bapak bisa hadir disini, kami juga berharap ada dewan-dewan yang hadir ditempat ini agar tau keluhan dari masyarakat Suti Semarang," terangnya.
Ia pun berharap agar kedepan ada perubahan yang akan datang demi kemajuan desa dan masyarakat Suti Semarang.
"Artinya ada niat baik untuk membangun desa kami, kecamatan ini. Mudah-mudahan dengan kehadiran bapak saat ini ada perubahan ditahun-tahun yang akan datang. Dan kami percaya kedatangan bapak membawa harapan besar," harapnya.
Menanggapi ini, lebih lanjut Daniel Johan mengatakan jika dirinya memahami bagaimana menderitanya masyarakat sehari-hari di Suti Semarang, bukan sebulan dua bulan, tapi sudah 17 tahun.
Bayangkan, kata Daniel, di Bengkayang ada jual semen Rp. 175 ribu persak, maka dari itu, penderitaanya sudah double, bukan hanya lahir batin namun juga akan menguras ekonomi masyarakat.
Menurutnya, sudahlah pendapatanya kurang, hasil produksi yang potensial harga murah karena ongkosnya mahal, tetapi pengeluarannya berlebih.