Tsunami Palu

Tanah Bergerak Pasca Gempa di Palu, Ini Penjelasan Ahli Terkait Fenomena Alam

Gempa yang terjadi di kota Palu dan Kabupaten Donggala membuat Indonesia berduka kembali.

Editor: Madrosid
KOLASE/Istimewa
Akses transportasi darat dan laut ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, pascaGempa Palu, di Teluk Palu, Jumat (28/9/2019) masih putus total. 

Video tersebut langsung mendapat perhatian dari banyak netizen dan publik.

Banyak orang yang mempertanyakan fenomena dalam video yang terjadi.

Hingga akhirnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho turut menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya di video.

Lewat laman akun Twitter-nya, Sabtu (29/9/2018), ia mengunggah detik-detik video itu dan menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi adalah fenomena yang disebut Likuifaksi.

"Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan," tulis Sutopo.

TribunJatim.com mengutip dari situs resmi geology.com, fenomena ini berkaitan dengan tekanan yang berasal dari air.

Likuifaksi terjadi karena adanya gerakan dan getaran yang masih menjalar terus-menerus di bagian lempeng bumi.

Ilustrasi Gempa Donggala dan Tsunami Palu
Ilustrasi Gempa Donggala dan Tsunami Palu (kolase Twitter/@infobmkg, Kompas.com)

Yang dalam hal ini adalah permukaan tanah dan area basah yang sebelumnya digenangi oleh air bekas tsunami.

Dalam kondisi itu tanah berperilaku seperti cairan dan memiliki ketidakmampuan untuk menjadi padat.

Kondisi ini paling sering disebabkan gempa yang menggetarkan jenuh air atau tanah yang tak terkonsolidasi.

Kondisi ini sebenarnya bersifat sementara dan satu-satunya dipicu karena getaran gempa yang masih terjadi di sekitar area episentrum gempa.

Lebih lanjut, pendapat serupa juga diungkap oleh Rovicky Dwi Putrohari, ahli geologi dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Menurut Rovicky, yang terjadi dalam video tersebut adalah likuifaksi yang memicu longsoran.

"Likuifaksi hanya satu dugaan," kata Rovicky.

"Gempa menyebabkan kekuatan lapisan tanah menghilang dan tidak bisa menahan yang di atasnya. Likuifaksi atau tanah yang tergetarkan ini kemudian membuat longsoran," imbuhnya.

Cuplikan video tanah bergerak
Cuplikan video tanah bergerak (kolase Twitter/@sutopo_PN)

Rovicky juga mengatakan, lapisan tanah yang tergetarkan ini adalah lapisan batu pasir.

"Ini terjadi segera setelah gempa, kemungkinan gejala likuifaksi, yaitu adanya lapisan batu pasir yang berubah perilakunya akibat getaran, menjadi seperti likuida.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved