Hepatitis A Singkawang

Djoko Blak-blakan Ungkap Awal Mula Wabah Hepatitis A Serang Pelajar Singkawang

Mereka sempat meminta dilakukan penyemprotan, namun dilarang karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan DBD.

Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Djoko Suratmiarto menceritakan, awal mulanya kasus pertama dapat informasi dari teman di Puskesmas Singkawang Barat pada Agustus 2018 bahwa di SMK Mudita ini ada dugaan kasus DBD.

Mereka sempat meminta dilakukan penyemprotan, namun dilarang karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan DBD.

"Namun karena ada permintaan dari atas kita semprot," katanya, Kamis (6/9/2018).

Baca: Jadi Merek Global Terkuat di Indonesia, Canon Raih Brand Asia 2018

Baca: Tindaklanjuti Penyebaran Hepatitis A, Tim Kemenkes RI Datangi SMK Mudita

Pasien yang dirawat sakit itu tidak ada perkembangan membaik.

Begitu dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, ternyata suspect hepatitis A.

Mendapat informasi itu, tim turun melakukan investigasi.

Begitu datang ada informasi banyak murid SMK Mudita yang terkena sekitar 11 orang.

Begitu ia pulang, pad sore hari mendapat informasi bahwa di SMPN 4 ada yang mengalami hal yang sama.

Ia lantas menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang, Kismed dan pada keesokan harinya melakukan rapat pembahasan. 

"Itulah awal mulanya," tutunya.

242 Kasus

Djoko Suratmiarto mengatakan, update terbaru sejak pagi tadi ada 242 kasus suspect hepatitis A.

"Sementara yang dinyatakan positif ada 4 kasus," katanya, Kamis (6/9/2018).

Baca: Sebelum Gantung Diri, Kapolsek Sebut Korban Sempat Meminta Potong Rambut Kepada Abangnya

Baca: Tindaklanjuti Penyebaran Hepatitis A, Tim Kemenkes RI Datangi SMK Mudita

Empat pasien yang dinyatakan positif ini yakni 3 pasien yang berasal dari barak polisi, dan satunya di SMK Mudita.

Masifnya penyebaran penyakit hepatitis A di Kota Singkawang menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).

Beberapa orang yang tergabung dalam tim Kemenkes RI turun langsung ke Kota Singkawang untuk melakukan pengecekan.

"Datangnya tim Kementerian Kesehatan RI dalam rangka menindaklanjuti informasi penyebaran hepatitis A," tuturnya.

Tim Kementerian Kesehatan RI bersama Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang melakukan pengecekan kasus hepatitis A di SMK Mudita, Jalan SM Tsjafioeddin, Kamis (6/9/2018).

"Kita datang ke sini (SMK Mudita untuk kroscek ulang, dipanggil mantan-mantan penderita di investigasi lagi dari Kemenkes RI," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Djoko Suratmiarto.

Baca: Sebelum Gantung Diri, Kapolsek Sebut Korban Sempat Meminta Potong Rambut Kepada Abangnya

Ia mengatakan, datangnya tim Kementerian Kesehatan RI dalam rangka menindaklanjuti informasi penyebaran hepatitis A.

Tim dibagi menjadi 5 untuk disebar pada seluruh wilayah Kota Singkawang di antaranya Kecamatan Singkawang Barat, SMK Mudita, rumah sakit, Polres Singkawang dan tim kebijakan. 

"Tim ini dibagi dan disebar ke beberapa wilayah," tuturnya. 

Masifnya penyebaran penyakit hepatitis A di Kota Singkawang menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).

Beberapa orang yang tergabung dalam tim Kemenkes RI turun langsung ke Kota Singkawang untuk melakukan pengecekan.

Baca: Kapolsek Beberkan Kronologi Ditemukanya Mayat Pria Gantung Diri di Tanjung Kapuas

"Hal ini menjadi fokus Kemenkes RI dalam melakukan penanggulangan agar ini tidak semakin berlanjut dan berkembang," kata Kasubdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan, dr Sedya Dwisangka, Kamis (6/9/2018).

Tim Kemenkes RI turun dengan personel lengkap ke Kota Singkawang.

Baik dari program hepatitis, laboratorium dan terintegrasi badan litbang kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan tim surveilans untuk mencari langkah strategis yang bisa diambil oleh Kota Singkawang untuk jangka pendek, menenagah maupun jangka panjang agar ini bisa tuntas ke depannya.

"Kita bawa logistik untuk memeriksa uji air, darah, dan penderita," tuturnya.

Baca: Gubernur Baru, Kintan Ingin Kalbar Punya Wadah Sharing Buat Anak Muda

Mengatasi wabah ini, tim Kemenkes RI harus melakukan koordinasi dengan tim Dinas Kesehatan Kota Singkawang, investigasi, asistensi (membantu) penanggulangan penyakit hepatitis A ini.

Sehingga ke depan nanti, penyakit hepatitis A ini bisa tertanggulangi dan mengembalikan pada kondisi yang lebih baik.

"Hal ini nanti akan diasistensi pada teman-teman di Kota Singkawang agar ke depan bisa juga melakukan ini secara bertahap," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved