Selamat Datang Wakil Gubernur Baru, Ria Norsan dari Mekkah ke Istana Negara

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gubernur Kalbar terpilih, Sutarmidji, Rabu (5/9/2018) menuju Jakarta mengikuti proses pelantikan yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Pelantikan akan dilangsungkan di Istana Negara. Ditanya mengenai persiapan yang dilakukan, Sutarmidji hanya menjawab jika semua sudah disiapkan protokoler.

"Semua sudah disiapkan oleh protokoler," ucap Midji, Selasa (4/9/2018).

Sutarmidji adalah Gubernur Kalbar terpilih pada perhelatan Pilkada serentak 2018 dan didampingi oleh wakilnya, Ria Norsan.

Baca: Hari Ini Sutarmidji Dilantik Sebagai Gubernur Kalbar, Ini Harapan Warga Kapuas Hulu

Baca: Selamat Datang Gubernur Baru Kalimantan Barat, Sutarmidji

Dihubungi terpisah Sekretaris DPD Partai Golkar Kalbar, Prabasa Anantatur, menuturkan jika Wakil Gubernur Kalbar terpilih, Ria Norsan, baru pulang dari Mekkah ketika mendapat kabar akan diadakannya pelantikan di Istana Negara, Rabu (5/9/2018).

"Beliau baru nyampe kembali dari Makkah, dapat berita ini langsung pulang dan telah sampai di Jakarta," katanya, Selasa (4/9/2018).

Sekretaris Koalisi Midji-Norsan ini pun menerangkan jika untuk sementara waktu kemungkinan Ria Norsan belum bisa dikontak.

"Sementara ini barang kali belum bisa berkomunikasi," tutupnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalimantan Barat, Alexander Rombonang, menegaskan tidak ada perubahan jadwal pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar Terpilih Periode 2018-2023 Sutarmidji-Ria Norsan.

Hal ini berdasarkan hasil rapat koordinasi (Rakor) tentang persiapan pelantikan yang berlangsung di Sekretariat Negara, Senin (3/9/2018).

Rakor membahas persiapan terkait pelantikan 9 Gubernur/Wakil Gubernur terpilih hasil Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2018.

Selain Kalbar, delapan provinsi lainnya yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua, Jawa Barat, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah dan Bali.

"Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar terpilih yakni Bapak H Sutarmidji dan Bapak H Ria Norsan tetap dilaksanakan pada 5 September 2018," ungkapnya, kemarin.

Baca: Kapolda Kalbar Pimpin Upacara Parade Hari Jadi Polwan ke -70

Baca: Waspada Hepatitis A, Ini Tips Pencegahan dari Dinkes Mempawah

Alex menambahkan sesuai round down acara pelantikan bahwa para Gubernur-Wakil Gubernur tepilih sudah harus hadir di Istana Merdeka pada pukul 07.30 WIB.

Sebelum prosesi pelantikan dilaksanakan, para Gubernur-Wakil Gubernur terpilih lebih dahulu mengikuti gladi bersih pada pukul 09.00. Gladi bersih bertujuan untuk kelancaran acara.

Setelah gladi bersih, acara dilanjutkan dengan prosesi penyerahan Keputusan Presiden (Keppres) oleh Presiden didampingi oleh Wakil Presiden (Wapres) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada pukul 09.30 WIB.

"Usai penyerahan Keppres, para Gubernur-Wakil Gubernur terpilih berjalan kaki dari Istana Merdeka ke Istana Negara. Namun, sebelumnya didahului oleh bapak Presiden, Wakil Presiden dan Mendagri. Sampai Istana Negara, lalu dilanjutkan acara pelantikan pada pukul 10.00-11.40 WIB," paparnya.

Ia mengatakan beberapa pejabat daerah di Provinsi Kalbar diundang saat pelantikan para Gubernur-Wakil Gubernur terpilih.

Mereka yang diundang diantaranya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalbar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalbar dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalbar.

Gubernur-Wakil Gubernur terpilih akan didampingi istri masing-masing.

Gubernur-Wakil Gubernur terpilih juga diberikan kuota tiga undangan untuk keluarga atau rekan yang berlaku untuk 2 orang per masing-masing undangan.

"Undangan harus dibawa agar kehadiran keluarga atau rekan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih lancar," katanya.

Ditanya terkait seragam yang dikenakan saat pelantikan, Alex menjelaskan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih akan mengenakan PDUB.

Istri Gubernur-Wakil Gubernur terpilih mengenakan kebaya nasional.

Sementara itu, para undangan yang hadir yakni pria mengenakan PSL dan wanita kebaya nasional.

"Jadi, detailnya sudah diatur oleh Keprotokolan Istana. Sudah jelas dan kita jalankan," pungkasnya.

===============================

News Analysis

Pengamat Politik Untan, Dr Jumadi MSi

===============================

TENTU kita ucapkan selamat untuk Sutarmidji-Ria Norsan yang akan dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.

Mudah-mudahan Midji-Norsan dapat mewujudkan harapan dan janji politiknya dalam upaya merubah Kalbar jadi lebih baik terkait infrastruktur, kondisi pendidikan, dan kesehatan.

Saya pikir dalam banyak data baik regional maupun internasional, Kalbar masih memerlukan perhatian yang serius dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Itu yang menyebabkan daya saing Kalbar tidak berada di posisi yang membanggakan.

DPRD bagian dari pemerintah daerah, tapi mereka menjalankan yang namanya fungsi penganggaran, pengawasan, dan legislasi.

Dalam konteks itu tentu bermitra dengan pemda untuk bersama-sama membangun daerah ini.

Walaupun misalnya bagian dari parpol pengusung dan berkoalisi, jadi kewajiban mereka untuk mengingatkan dan mengkritisi.

Namun, juga jangan jadi beban Pemda, jangan sampai kasus seperti di Malang kemudian ter-copy paste dalam perilaku anggota dewan kita.

Hal itu membebani dengan politik dagang sapi terkait pengesahan anggaran.

Oleh karena itu, saya yakin semangat visi Midji-Norsan dengan tata kelola pemerintah yang baik, dan telah dibuktikan di Kota Pontianak, dalam pembahasan APBD cukup transparan.

Saya pikir cara seperti itu cukup baik untuk diterapkan di Provinsi.

Segala sesuatu yang terkait dengan penganggaran dilakukan dengan cara transparan akan menutup ruang terjadinya persekongkolan seperti yang terjadi di Kota Malang.

Saya berharap Pemprov melibatkan KPK dalam pembahasan APBD.

Saya pikir jika itu dilakukan, kita bisa meniminalisir perilaku korupsi, persengkokolan yang merugikan rakyat sehingga terjadi korupsi berjamaah, kasus massal seperti di Malang.

Dalam membangun Kalbar, prinsip keadilan menjadi penting menurut saya.

Kalau politik keadilan diberlakukan dalam kepemimpinan saya pikir tidak ada masalah, jadi persoalan Pilkada, peristiwa politik yang terjadi, kita harus menatap kedepan.

Kita tidak boleh mewariskan cara berfikir politik pemerintahan yang etnosentris baik di tata kelola pemerintahan maupun dalam konteks penyelenggaraan pembangunan.

Menurut saya, cara-cara seperti ini tidak boleh diwariskan, dan menurut saya harus ditinggalkan.

Jangan dilanggengkan kembali cara-cara berfikir politik etnosentris dalam pembangunan, kalau dilakukan maka sulit bagi kita untuk berlaku adil.

Mari kita rangkul bersama dan Midji-Norsan jadi pemimpin seluruh masyarakat Kalbar.

Saya pikir jika keadilan dilakukan maka penyelenggaraan pemerintahan yang sukses dapat terwujud. (*)

Janji Kampanye

* Fokus visi-misi

• Pendidikan
• Kesehatan
• Infrastruktur
• Ppeningkatan ekonomi

* Program Kerja

• Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yang saat ini berada pada peringkat 29 dari 34 provinsi di Indonesia.
• Menekan angka kemiskinan Kalbar yang saat ini tertinggi di Kalimantan dengan terobosan dibidang infrastruktur untuk memudahkan akses masyarakat pedalaman.
• Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi agar akses mobilitas lancar.
• Peningkatan pelayanan publik. Kalbar berada di zona kuning pelayanan publik berdasarkan penilaian oleh Ombudsman RI.
• Mendorong pemekaran provinsi maupun kabupaten agar pelayanan semakin dekat.
• Mempercepat pembangunan rumah sakit 12 lantai, khusus pengguna BPJS dan tanpa kelas.
• Peningkatan akses air bersih dan sanitasi.
• Pendidikan gratis hingga SMA.

DATA: ONI
SUMBER: DEBAT KANDIDAT