Gempa Lombok
Pengusaha Muda Ini Beli Gitar Elek Yo Ben Rp 1 miliar untuk Bantu Gempa Lombok, Siapa Dia?
Konser amal lelang untuk korban gempa di Lombok diselenggarakan di Indosiar, Rabu (29/8/2018).Satu yang dilelang adalah gitar seharga Rp 1 miliar.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
Akibatnya, Tahir muda harus berhenti kuliah dan melanjutkan bisnis ayahnya di Surabaya.
Namun pada umur 20 tahun, ia mendapat beasiswa di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura.
Di Singapura, Tahir menempuh studi sembari tiap bulan mencari produk di Singapura untuk dijual di Surabaya.
Dia membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura, menjualnya kembali ke Indonesia.
Dari sinilah, ia mendapatkan idenya untuk kapitalisasi produk impor guna membantu biaya sekolahnya.
Baca: Tolak Undangan Ceramah Kerajaan Malaysia, Ustadz Abdul Somad Pilih Datang ke Tempat Ini
Awal dari bisnis garmen yang kemudian serius dia geluti pula.
Di umur 35 tahun, ia bersekolah kembali lalu menyelesaikan pendidikan keuangan di Golden Gates University, California, Amerika Serikat.
Mendirikan bisnis
Pengalaman dan keberaniannya dalam berbisnis pada akhirnya membawanya menjadi seorang pengusaha muda.
Dia dikenal sebagai pengusaha ulet dan memiliki bisnis yang cukup beraneka ragam dan kesemuanya sukses.
Dari garmen lambat laun Dr Tahir muda mulai berani memasuki bidang bisnis lain, dia masuki bidang keuangan.
Di awali dari Mayapada Group yang didirikannya pada 1986, bisnisnya merambat dari dealer mobil, garmen, perbankan, sampai di bidang kesehatan.
Tahun 1990 Bank Mayapada lahir menjadi salah satu bisnis andalannya.
Baca: Marsha Ayuni, Peserta Indonesian Idol Junior 2018 Bawa Netizen ke Marion Jola, Kok Bisa?
Ketika itu, bisnis garmen Mayapada tidak lagi tumbuh, justru bisnis banknya maju pesat.
Saat krisis ekonomi 1998 menghantam negeri, banyak bank pemerintah maupun swasta yang ambruk.