Idul Adha

Takbiran Idul Adha Berbeda dengan Idul Fitri, Ini Penjelasan Lengkapnya

Takbiran Idul Adha Berbeda dengan Idul Fitri, Ini Penjelasan Lengkapnya ............................................

Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK/RAYMOND KARSUWADI
Ilustrasi Pawai Takbir Obor. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terdapat beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan pada hari raya umat Islam.

Satu di antaranya adalah menghidupkan malam hari raya, dengan berbagai hal.

Misalnya, salat isya berjamaah dan bertakbir bersama.

Sama-sama dikumandangkan saat Idul Adha dan Idul Fitri, ternyata terdapat perbedaan takbir.

Perbedaan terdapat pada takbir yang dikumandangkan dalam dua hari raya umat Islam ini.

Baca: Niat Salat Idul Adha dan Tata Cara Shalat Idul Adha Lengkap Beserta Bacaannya

Baca: Ucapan Selamat Idul Adha dalam Bahasa Inggris, Bisa Kirim ke WhatsApp atau Update Status

Baca: Ucapan Hingga Meme Sambut Idul Adha 2018, Kocak!

Baca: Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Adha, Dianjurkan untuk Dilakukan

Baca: Tata Cara Sholat Idul Adha Berjamaah dan Bacaan Niat Salat Idul Adha

Melansir dari nu.or.id, takbir pada hari raya Idul Fitri disebut dengan takbir mursal.

Takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam melakukan takbiratul ikhram saat salat id.

Takbir mursal sebenarnya juga berlaku untuk salat Idul Adha.

Bedanya, saat hari raya Idul Adha takbir yang dilantunkan tidak selesai setelah salat Id.

Takbir ini dinamakan takbir muqayyad.

Takbir muqayyad adalah takbir yang memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi salat, baik fardhu maupun sunnah.

Takbir muqayyad dilaksanakan dalam kurun waktu lima hari, mulai tanggal 9 hingga 13 Zulhijah.

Baca: Ucapan Selamat Idul Adha dalam Bahasa Inggris, Bisa Kirim ke WhatsApp atau Update Status

Baca: Ucapan Hingga Meme Sambut Idul Adha 2018, Kocak!

Baca: Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Adha, Dianjurkan untuk Dilakukan

Baca: Tata Cara Sholat Idul Adha Berjamaah dan Bacaan Niat Salat Idul Adha

Baca: Niat Salat Idul Adha dan Tata Cara Shalat Idul Adha Lengkap Beserta Bacaannya

Pembacaannya adalah setelah salat Subuh di hari Arafah (9 Zulhijah) hingga waktu Ashar akhir hari Tasyrik (13 Zulhijah).

Adapun takbir sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ.

(Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i, Fathul Qarib al-Mujib dalam kitab Hasyiyah Al Bajuri [Thaha Putera]) h. 227-228)

Berdasarkan hal di atas, pada saat hari raya Idul Fitri, umat muslim mengkumandangkan takbir mursal.

Sedangkan pada hari raya Idul Adha, umat muslim mengkumandangkan takbir mursal dan takbir muqayyad.

Shalat Id termasuk dalam salat sunah muakkad. 

Artinya sholat Ied ini walaupun bersifat sunah, namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.

Secara global syarat dan rukun Shalat Idul Adha tidak berbeda dari salat lima waktu, termasuk soal hal-hal yang membatalkan.

Termasuk ada niat Shalat Idul Adha dan lainnya. Shalat id tak didahului dengan adzan maupun iqamah.

Niat Salat Idul Adha

Inilah niat shalat sunnah Idul Adha dalam bahasa Arab adalah berikut ini:

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى

Ushallî rak‘ataini sunnata-li ‘îdil adl-hâ (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘âlâ.”

Atau bisa lebih lengkap:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى

Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”

Lafal niat dibaca menjelang takbiratul ihram.

Lafal niat juga bisa menggunakan bahasa lokal yang melakukan shalat.

Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan shalat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.

Sementara yang primer tetaplah getaran batin tentang shalat Idul Adha itu sendiri.

Tata Cara Salat Idul Adha

Berikut tata cara lengkap salat Idul Adha, sebagaimana disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus, seperti dilansir NU online.

1. Niat

Shalat Idul Adha didahului niat.

Lafal niatnya adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى

Artinya: “Aku berniat salat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram

Setelah niat kemudian takbiratul ihram, lalu dilanjutkan membaca doa iftitah, kemudian takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

3. Membaca Surat al-Fatihah

Setelah takbir adalah membaca al-Fatihah.

Kemudian dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah.

Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

4. Takbir Lima Kali pada Rakaat Kedua

Saat posisi berdiri di rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan seperti yang dijelaskan pada poin dua.

Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

5. Yang Dilakukan setelah Salam

Setelah salam sehingga shalat Id selesai, jamaah dianjurkan tak buru-buru pulang, untuk mendengarkan khutbah Idul Adha hingga selesai.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved