BUMN HADIR UNTUK NEGERI 2019
Peserta Siswa Mengenal Nusantara, Takjub dengab Keberagaman Masyarakat di Pontianak
ebanyak 38 Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dalam rangkaian agenda BUMN hadir untuk negeri menyambangi sedikitnya 7 tempat ibadah
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 38 Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dalam rangkaian agenda BUMN hadir untuk negeri menyambangi sedikitnya 7 tempat ibadah dari berbagai agama di Kota Pontianak.
Agenda tersebut dalam rangka HUT ke 73. Beberapa titik yang dikunjungi di antara aloe vera center untuk mengenalkan kepada siswa-siswi salah satu ikon budidaya tanaman khas lidah buaya, dan museum Kalbar sebagai referensi sumber sejarah.
"Kita juga kunjungan sejumlah tempat ibadah di kota Pontianak, Kalbar ini yang memang menjadi salah satu ikon miniaturnya keberagaman nusantara kita," kata panitia penyelenggara, Azizah, Sabtu (18/8/2018) kemarin.
Baca: Meski Hari Libur, Dua Prajurit TNI Ini Tetap Pakaian Dinas Demi Siaga Karhutla!
Beberapa tempat ibadah yang dikunjungi di antaranya gereja GKKB, St Joseph Katedral, Masjid Mujahidin, Vihara Pattica Sammupada, Pura Giripati Mulawarman, Maha Vihara Maitreya di Pontianak dan Kubu Raya.
"Kita ingin memberi refensi baru sekaligus mengenalkan peserta SMN dan guru-guru pembimbing untuk mengenal langsung, lebih dekat seperti apa realitasnya. Sehingga sepulang nanti dari rangkaian kegiatan SMN ini ada informasi baru dan kesan-kesan penting yang bisa dibagi atau disampaikan kepada teman-teman disekolah," ujarnya
Salah satu guru pendamping SMN dari Jawa Tengah Marta (41) mengaku terkesan dengan tempat-tempat yang dikunjungi. Menurutnya selain bagus dan menarik, museum sebagai salah satu pusat informasi sejarah dan berbagai tempat ibadah yg dikunjungi itu memberikan kesan.
"Saya kira penghargaan dan perhatian pemerintah daerah disini terhadap aset penting, seperti bagaimana menjaga keragaman budaya dan toleransi antar umat beragama disini sangat baik," ujarna
Hak tersebut bisa dibuktikan dengan megahnya sejumlah sarana ibadah masyarakat di Pontianak yang kita ketahui memang beragam.
Hal se irama juga disampaikan oleh salah satu siswa SMN, Desi Ramadhani (16), merasa takjub dengan kota pontianak dan kalbar secara umum.
Baca: LIVE STREAMING dan Jadwal Sepak Bola Asian Games 2018 Hari Ini, Partai Sulit Thailand
siswa dariSMAN 1 Kota Magelang, Jawa Tengah, mengatakan realitas keberagaman dan pembangunan di kota pontianak jauh dari dugaannya bahwa Pontianak bagian dari pulau kalimantan semula yang diketahuinya adalah tempat yang masih tergolong primitif dan penuh belantara, ternyata mengalami perkembangan dalam hal pembangunan yang sangat pesat.
"Pontianak itu ternyata jauh dari ekspektasi saya. Pontianak luar biasa kemajuannya. Sudah enam hari disini, saya dan kawan-kawan mendapatkan banyak pengalaman berharga berkat program BHUN ini," ujarnya.
Dirinya juga terkesan pada aktifitas masyarakat di Pontianak Utara yang eksis mengembangkan budidaya dan mengolah lidah buaya. Desi Ramadhani
juga terkesan dengan megahnya sejumlah tempat ibadah masyarakat di Kalbar.
"Saya tadinya agak khawatir dengan sejarah kelam konflik diKalbar. Tapi sekarang keberagaman dalam tatanan sosial masyarakat, kelangsungan ibadah antar umat beragama disini sepertinya berlangsung dengan baik. Semua tampak terpelihara, bersih dan rapi," ujarnya.
Ia menyatakan kekagumannya dengan kemegahan arsitektur sejumlah tempat ibadah yang telah dikunjunginya bersama peserta SMN.
"Saya kira kalau di Jawa Tengah itu terdapat perbedaan dalam hal arsitektur dan luasnya bangunan sebagai tempat peribadatan. Kalau disini bangunan masjid Agung Mujahidin besar dan megah, begitu juga katedral dan tempat peribadatan umat lainnya disini. Tetapi di Jawa Tengah biasanya tempat ibadah justru masih banyak yang belum direnovasi," ujarnya.