Pileg 2019
Terkait GNPF Jelang Pemilu 2019, Ini Pesan Anggota Dewan Penasehat GP Ansor Sanggau
Orang akan mudah saling mencaci maki, menghina dan menyakiti orang lain, akibatnya bangsa ini berpotensi terpecah
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Menjelang Pemilu 2019, baik Pileg maupun Pilpres, Anggota Dewan Penasehat GP Ansor Sanggau, Abang Indra meminta masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan, jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang bisa memecah belah.
“Terlebih pasca itjma ulama yang di gagas GNPF Ulama belum lama ini. Diseret-seretnya ulama dalam kancah perpolitikan tanah air tentu saja memunculkan pro dan kontra dari masyarakat, ” katanya, Jumat (3/8).
Lanjutnya, sah-sah saja ulama ikut, karena bagaimanapun mereka juga adalah warga negara yang berhak ikut berdasarkan Undang-Undang, cuma persoalannya, ini dunia politik yang berbeda dari dunia pesantren.
“Orang akan mudah saling mencaci maki, menghina dan menyakiti orang lain, akibatnya bangsa ini berpotensi terpecah,” jelasnya.
Baca: Lapas Kelas II B Sintang Over Kapasitas, Pudjiono: Belum Ada Bantuan Pusat
Melihat kondisi seperti ini, Abang Indra berpesan kepada semua pihak menjaga situasi agar Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar.
“Saya berharap kita semua jangan memaki, tetap junjung tinggi etika, dan tetap junjung budaya ketimuran kita. Kalau mau ganti presiden silakan ganti saja, tapi ada mekanismenya, ada caranya harus sesuai konstitusi, mau mengganti jangan maki-maki orang, nuduh-nuduh orang, menghina orang,” tegasnya.
Kemudian, Indra sapaan akrabnya meminta para elit politik, simpatisan dan pendukung tidak menggunakan isu SARA.
“Kita jangan mau terprovokasi dengan isu-isu SARA yang bisa membuat umat saling bermusuhan, atau membuat umat bermusuhan dengan Pemerintah dan memecah Ulama dengan Pemerintah,” pungkasnya.