Pilgub Kalbar

Menjelang Pencoblosan, Para Tokoh Agama Kalbar Sepakat Wujudkan Pilkada Jujur, Adil dan Damai

Seperti kita ketahui ini adalah pesta demokrasi, kalau pesta ya senang-senang jangan ada yang bersedih, intimidasi dan menakuti,

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / WAWAN GUNAWAN
Foto bersama tokoh masyarakat lintas agama Kalbar saat konprensi pers di Sekretariat FKUB Kalimantan Barat, Sabtu (23/06/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK- Para tokoh lintas agama yang berkumpul di sekretariat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kalbar di Jl Dr Sutomo Kota Pontianak sepakat untuk mewujudkan Pilkada Kalbar yang Jujur, Adil dan Damai, Sabtu (23/06/2018).

Sekretaris Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar Dr Zulkifli mengatakan dirinya dan rekan-rekan pemuka agama lainnya sepakat untuk mewujudkan pilkada Kalbar yang Jujur, Adil dan Damai.

(Baca: Poltracking dan LSI Unggulkan Midji-Norsan, Maman Abdurahman Sebutkan Hal Ini )

Zulkifli menambahkan, demokrasi adalah sebuah pesta rakyat untuk pemilihan kepala daerah. Oleh karenanya harus disikapi dengan senang dan penuh suka cita dan tanpa intimidasi.

"Seperti kita ketahui ini adalah pesta demokrasi, kalau pesta ya senang-senang jangan ada yang bersedih, intimidasi dan menakuti," terangnya.

Oleh karenanya seluruh masyarakat Kalbar harus merayakan dengan riang gembira, dengan hati senang. Juga dengan semangat kebersamaan dan sebagai saudara sebangsa.

Selain itu, Zulkifli menjelaskan sudah seharusnya kearifan suku, budaya dan nilai-nilai agama dijadikan sebagai sumber etika politik yang santun, damai dan bermartabat.

(Baca: Sosialisasi Awasi Pungut Hitung, Bawaslu Sekadau Sampaikan Hal Ini )

"Jadi dengan tradisi lokal dan agama harus diposisikan sebagai sumber yang membawa kita berpolitik santun damai dan bermartabat. Bukan sebaliknya menjadikan agama suku dan lainnya sebagai sumber konflik," Tegas Zulkifli di

Untuk itu zulkifli menghimbau agar seluruh masyarakat dan para calon yang mengikuti kontestasi ini dengan baik, siap menang dan kalah.

"Pemimpin yang baik adalah yang mampu membawa kesejahteraan, kedamaian, kebahagiaan bagi seluruh warga masyarakat Kalimantan Barat," paparnya.

"Sekali lagi kami menghimbau kita patuhi semua aturan yang ada di negeri ini karena ini adalah negara hukum, jika ada pelanggaran dan lainnya silahkan tempuh jalur hukum karena kita negara hukum," tutup Zulkifli.

Sementara itu ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Kalbar Pandita Rolink Kurniadi Darmara mengatakan, pihaknya berharap pilkada yang dilaksanakan 27 juni ini dapat berjalan aman lancar damai tanpa menimbulkan hal-hal yang dapat merusak persaudaraan sesama anak bangsa.

"Jangan sampai merusak sendi-sendi kehidupan anak bangsa, karena selama ini interaksi anak bangsa berjalan dengan baik damai dan berjalan alamiah. Jadi jangan sampai karena pilkada bisa memecah belah kita," tegasnya.

Selain itu iya juga menghimbau bagi masyarakat Kalimantan Barat, khususnya umat Budha untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan demokrasi menuju kelanjutan pembangunan kedepanya.

"Kami juga berharap pemilih Khususnya umat Budha pilihlah pemimpin yang dinilai mampu kesejahteraan, kemakmuran dan kebesaran dari bangsa ini," terangnya.

Iya juga mengingatkan jangan memilih berdasarkan dengan suku, agama, ras dan golongan.

"Karena itu saya kira tidak proporsional. Karena mereka yang terpilih itu adalah pemimpin kita semua, bukan pemimpin suku dan lainnya," tegas Pandita Rolink.

Kedepannya Rolink berharap semoga pilkada kali ini dapat berjalan aman, damai dan lancar. Serta tidak menimbulkan pertikaian, konflik dan perpecahan didalam masyarakat hanya karena pilkada yang lima tahun sekali.

Sedangkan Ketua Barikada Darma Indonesia Kalimantan Barat yang juga Ketua PHDI Kalbar Pandita Putu Dupa Bandem mengintruksikan kepada umat Hindu agar turut serta menjaga stabilitas daerah Kalimantan Barat.

Dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan, yang dapat memecah belah kalimantan barat yang sedang dalam keadaan damai.

"Secara umum saya menghimbau mari kita bersama-sama karena pemilukada ini adalah demokrasi lima tahunan dan pasti akan dilakukan setiap lima tahun sekali mari kita bersama sama-sama menjaga dan mengantisipasi serta melaksanakan peraturan perundang undangan yang berlaku dalam rangka menciptakan pemilu kepala daerah yang aman tertib, lancar, jujur dan tidak ada permasalahan yang berarti yang dapat menganggu kemanan, ketertiban dan stabilitas Kalbar," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved