Meski Sedang Berduka, Pemkab Samosir Tetap Ngotot Gelar Panggung Hiburan
Sorot lampu berkilau-kilau hingga menembus langit-langit kota Pangururan. Padahal, Danau Toba masih sedang berduka.
"Pemerintah akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan menjamin biaya perawatan bagi yang memerlukan perawatan," sambung Jokowi.
Menjadi Pelajaran Penting
Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo turut berduka cita atas insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Ratusan orang jadi korban.
“Saya meminta petugas terus mencari saudara-saudara kita lainnya yang belum ditemukan. Mudah-mudahan mereka ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Bambang melalui pesan singkat, Rabu (20/6/2018).
Insiden KM Sinar Bangun, menurut dia, harus menjadi pelajaran penting. Terlebih, informasi yang beredar menyebut kapal penyeberangan itu tak dilengkapi manifes.
“Manifes penumpang bukanlah hal yang bisa disepelekan. Keselamatan dalam hal apa pun harus diutamakan,” ujar Bamsoet.
Menurut Bambang, saat ini Danau Toba merupakan kawasan penting, sehingga ia berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Lokasi
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian turun langsung untuk melihat kondisi terkini di Danau Toba, Kamis (21/6/2018).
Di lokasi, kedua Jenderal bintang 4 ini mengatakan, untuk sementara akan melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Dari kepolisian akan mencari tahu terlebih dahulu, berapa orang yang hilang. Karena data belum valid. Kemudian perkiraan masuk ke pelabuhan, bisa dilihat dari tag, karena setiap orang dipungut biaya Rp 1.000,- per orang. Dari sini akan dicari tahu berapa jumlah uang yang didapatkan dan sesuai keterangan dari korban selamat. Sehingga bisa diyakinkan jumlah korban berapa, sehingga tidak simpang siur. Karena permasalahannya kapal ini tidak dilengkapi dengan manifest
2. Basarnas akan terus melakukan pencarian, dengan berpedoman pada jumlah korban hilang yang terdata sementara, karena pencarian sudah dilakukan dipermukaan dengan SOP yang dimiliki Basarnas.
3. Akan menyiapkan beberapa unit alat canggih lagi yang akan di perbantukan. Karena untuk menentukan di mana titik kapal berada dari permukaan, hal itu memerlukan alat canggih yang didatangkan dari Jakarta sore hari ini. "Kita akan datangkan Multibeam Side Scan Sonar, yaitu alat yang mampu mendeteksi 500-600 Meter didalam air milik Angkatan Laut," kata Hadi di di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6/2018).
4. Setelah letak kapal bisa ditentukan, akan dilanjutkan dengan melakukan teknik mengambil korban. Entah menggunakan jangkar atau dengan teknik yang lain.