Liga 1 Indonesia
Catatan Unik Liga 1 Memasuki Libur Lebaran! Ganasnya Bomber Persib hingga "Tiki-taka" Klasemen
Artinya, dengan jumlah poin tersebut, Persebaya bisa menjauh dari zona degradasi, bahkan mendekati tim papan atas.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Liga 1 Indonesia 2018 memasuki jeda libur hari raya Idul Fitri.
Kompetisi sepak bola paling bergengsi di Indonesia ini pun telah menuntaskan pekan ke-13, Sabtu (09/06/18) lalu.
Sejumlah pemain dan tentu saja klub penghuni papan atas klasemen sementara bakal menikmati libur Lebaran dengan penuh suka cita.
Sebut saja striker andalan Persib Bandung, Ezechiel Ndouasel, bomber paling subur di Go-Jek Liga 1 hingga pekan ke-13.
Ezechiel telah mengoleksi 11 gol hingga pekan ke-13.
Baca: Klasemen Liga 1 2018 & Fakta Pekan ke-13, PSM Makassar di Puncak, Pelatih Persib Terbaik
Baca: Bukan Valentino Rossi, Pebalap Ini Dinilai Mampu Taklukkan Marc Marquez di MotoGP
Baca: Telkom Siarkan Langsung Rangkaian Pertandingan Piala Dunia 2018 Melalui IndiHome
Ia lebih unggul dari para pesaingnya, Fernando Rodriguez (Mitra Kukar) 10 gol, Aleksandar Rakic (PS TIRA), Loris Arnaud (Persela Lamongan) dan Stefano Lilipaly (Bali United) masing-masing mengoleksi 8 gol.
Kemudian Douglas Packer (Barito Putera), Marcel Sacramento (Persipura Jayapura) masing-masing telah melesakkan 7 gol.
Sejauh ini, Liga 1 telah menghadirkan banyaknya gol yang tercipta dari tiap pekannya.
Hal itu menunjukan kalau Liga 1 sangat produktif dan total sudah 292 gol tercipta.
Persipura dan Persija pernah merasakan menang dengan selisih lebh dari empat gol.
Selain itu, duet striker Persib Bandung Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman juga menyeramkan.
Namun nyatanya hal diatas masih kurang mengilap dari dua tim Liga 1 ini yang sangat produktif dalam urusan mencetak gol hingga pekan ke-13.
Baca: Ardi Bakrie Ingatkan Nia Ramadhani Tahu Diri Sebagai Istri
Baca: SUBHANALLAH! Ustaz Abdul Somad Beberkan Artis Cantik Taubat Karena Kalimat Sederhana Ini
Barito Putera menjadi tim yang paling produktf dalam urusan mencetak gol.
Total mereka telah mengemas 23 gol dengan kebobolan 18 gol dan mengoleksi 23 angka.
Sejauh ini Laskar Antasari selalu mencetak gol di tiap pekannya.
Hanya dua laga yang tak bisa dilesakan sebuah gol oleh anak asuh Jacksen F. Tiago, yakni kalah 0-2 lawan Bali United dan 0-1 dari PS TIRA.
Malahan Laskar Joko Tingkir ini hanya satu pertandingan yang berakihir tanpa mencetak gol, yakn imbang 0-0 lawan Perseru Serui.
Sisanya tim arahan Aji Santoso selalu mencetak gol.
Lalu ada Sriwijaya FC yang juga membututi dua tim tadi dengan mengoleksi 22 gol dan 17 kali kebobolan.
Laskar Wong Kito sendiri berada di posisi empat dengan mengemas 19 poin.
Kemudan ada Persipura Jayapura yang mencetak 21 gol dan terakhir ada Madura United yang mengemas 20 gol sejauh ini.
Klasemen Sementara
Jika menilik klasemen sementara hingga pekan ke-13, ada empat tim yang peluang degradasinya paling besar.
Mereka adalah PSIS Semarang, Arema FC, Perseru Serui, dan PS TIRA.
Liga 1 musim ini menyajikan persaingan yang ketat, dengan perolehan poin dinamis.
Satu hasil negatif, posisi sebuah klub di dalam klasemen liga 1 bisa tergelincir.
Tak hanya 1 posisi, satu klub yang kalah bisa turun hingga 3 posisi.
Akhir pekan kemarin, Barito Putera bisa duduk di peringkat pertama.
Keesokan harinya, gantian PSM Makassar yang mengkudeta.
Selisih poin yang tak lebih dari 3 di antara tiga besar membuat Liga 1 musim ini layak untuk diikuti.
Pun dengan posisi empat hingga enam yang menabung poin yang sama.
Sebagai gambaran, PS TIRA yang berada di posisi 13, bisa menggeser Persib Bandung yang duduk di posisi 7.
Namun, jika kalah, PS TIRA bisa disusul PSIS Semarang yang berposisi sebagai juru kunci.
Begitu pelik, begitu dinamis layaknya permainan tiki-taka ala Barcelon FC.
Tak hanya papan atas yang memanas.
Jika menengok klasemen Liga 1, papan bawah juga menghadirkan drama setiap pekannya.
Hingga pekan ke-13, setidaknya ada 10 tim yang bisa menjadi pesakitan, degradasi di akhir musim.
Bicara degradasi, meski ada 10 tim yang berpeluang turun kasta, jika kita kerucutkan, ada 4 tim yang peluangnya paling besar.
Mereka adalah PSIS Semarang, Arema FC, Perseru Serui, dan PS TIRA.
Menyusul mereka ada PSMS Medan, Borneo FC, dan Mitra Kukar.
PSIS, PS TIRA, dan Arema punya masalah yang mirip.
Ketiganya memulai liga dengan performa yang buruk dan kesulitan untuk menang di kandang.
Sama seperti situasi papan atas, laga kandang menjadi sumber poin paling besar.
Maklum, hanya tangguh di kandang sendiri adalah situasi yang sudah terjadi di sepak bola Indonesia sejak lama.
Intinya, baik PSIS, PS TIRA, maupun Arema berada jauh di bawah performa terbaik untuk bertahan di Liga 1.
Pun ketiganya tak bisa mencapai level konsistensi yang dibutuhkan.
Misalnya, saat ini PS TIRA bisa duduk di peringkat 13, sedikit lebih jauh dari zona degradasi.
Namun, catatan menang besar, kalah besar membuat The Warrior bisa “nyungsep” ke zona degradasi lagi jika kalah. Coba kita buktikan setelah liga kembali berjalan nanti.
Menang besar, kalah besar bukan catatan yang menyenangkan bagi staf pelatih.
PS TIRA bisa menang atas PSMS dengan skor 3-2 ketika bermain di kandang.
Sayangnya, di tempat yang sama, anak asuh Rudy Eka ini bisa kalah dari Persija Jakarta dengan skor 0-5.
Salah satu kekalahan terbesar yang diderita klub Liga 1 musim ini.
PS Tira memang mampu mencetak 17 gol, namun mereka kebobolan 28.
Jumlah kebobolan paling buruk jika melihat klasemen Liga 1.
Selisih gol yang minus 11 bisa menjadi petaka di akhir musim ketika poin mereka ternyata sama dengan tim lain yang juga berjuang lari dari jurang degradasi, misalnya PSIS, Arema, dan Perseru Serui.
Perseru adalah satu-satunya tim yang jumlah kebobolannya belum menembus dua digit.
Klub yang berdiri tahun 1970 ini baru kebobolan 8! Sungguh peragaan cara bertahan yang kokoh.
Baca: Derita 4 Saudara Kandung Alami Penyakit Langka, Kaki dan Tangan Berubah Menjadi Batu
Baca: Pelatih Persib Optimis Taklukkan Persija, Wakapolri Angkat Suara Soal Stadion
Perseru baru kebobol dua gol ketika melawan Mitra Kukar pada pekan ke-12.
Sebelumnya, Perseru hanya kalah atau menang dengan selisih 1 gol dan imbang dengan skor 1-1 dan 0-0.
Punya pertahanan yang kokoh tentu menyenangkan.
Namun sayang, untuk Perseru, meski kebobolan hanya 1 gol, mereka tetap kalah.
Mengapa? Karena mereka baru bisa membuat 5 gol sejauh ini.
Tim dengan jumlah gol paling dekat Perseru adalah PSIS dan Persebaya dengan 15 gol dan keduanya adalah tim penghuni tiga terbawah klasemen Liga 1.
Bagaimana dengan Persebaya Surabaya yang duduk di peringkat tiga dari bawah ketika libur Lebaran?
Saat ini, Bajul Ijo baru bermain 11 kali.
Jika mampu memenangi 2 laga (supaya jumlah laga menjadi 13, sama dengan mayoritas klub), Persebaya akan mengantongi 20 poin.
Artinya, dengan jumlah poin tersebut, Persebaya bisa menjauh dari zona degradasi, bahkan mendekati tim papan atas.
Ada satu catatan menarik lagi dari klasemen Liga 1.
Jumlah kemenangan beberapa tim yang berpeluang degradasi tidak jauh dengan tim yang duduk di papan tengah bahkan papan atas.
Apakah ini pertanda kompetisi musim ini akan menjadi yang terpanas! Pantas untul dinantikan. (*)
Like Tribun Pontianak Interaktif on Facebook: