Harta Berlimpah Bukan Jaminan, Ini 3 Pesohor Dunia yang Memilih Bunuh Diri Pekan Ini

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Listya Sekar Siwi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tak ada satupun orang di dunia ini yang tahu soal kematiannya.

Seperti yang kita tahu, kematian adalah satu diantara rahasia Tuhan.

Namun banyak orang yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri, meski tak dibenarkan rata-rata kasus bunuh diri ini terjadi karena depresi berkepanjangan.

Pekan ini ada 3 orang pesohor dunia yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri, siapa mereka?

Baca: Beri Pengobatan Gratis, Polres Singkawang Peduli Kesehatan

1. Kate Spade

Kabar duka  datang dari dunia Hollywood,  desainer kenamaan dunia Kate Spade ditemukan meninggal bunuh diri di apartemennya yang terletak di Park Avenue kawasan Manhattan pada Selasa (5/6/2018) kemarin.

Desainer yang dikenal dibalik merek berbagai koleksi tas dan dompetnya yang mendunia ini dengan menggantung diri dengan syal di knop pintu rumahnya.

Ia juga meninggalkan catatan yang memilukan yang ditujukan kepada putrinya Frances Beatrix (13) yang mulai beranjak remaja, didalam catatan itu ia mengatakan 'Aku selalu mencintaimu'.

Baca: Buka Puasa Bersama Buktikan TNI Polri Bersatu

Ia juga  telah memberi tahu putrinya, "jangan menyalahkan dirinya sendiri" dalam catatan yang ditemukan di dekat tubuhnya.

Kematian desainer ini membuat dunia keluarga sangat terpukul.

Dilansir Dailly Mail, kakak perempuannya, Reta Saffo (57) mengungkap tentang perjuangan saudara perempuannya itu  melawan penyakit mental.

Baca: DMI Ajak Remaja Masjid Ikuti Lomba Indonesia Berinovasi

Bagaimana ia terpaku pada aktor favoritnya Robin Williams yang digantung pada bulan Agustus 2014, dan bagaimana dia menolak untuk mencari perawatan medis, khawatir hal itu dapat merusak merek Spade.

"Terkadang kamu tidak bisa menyelamatkan orang dari diri mereka sendiri,"ujar Saffo, dari Santa Fe, New Mexico, mengatakan kepada The Kansas City Star.

Saffo mengatakan ia dan suami Kate, Andy Spade telah mendesaknya pada beberapa kesempatan untuk pergi berobat, termasuk ke program pengobatan yang sama di mana Catherine Zeta-Jones pergi untuk perawatan bipolar yang sukses.

Namun selalu di tolak dan adanya ketakutan di saat terakhir.

Baca: Damri Siapkan 80 Unit Bus Layani Arus Mudik dan Balik Lebaran

“Kami akan sangat dekat dengan mengemasi tasnya, tetapi - pada akhirnya, 'citra' dari mereknya (Kate Kate yang bahagia-pergi-untung) lebih penting baginya untuk mengikuti. Dia benar-benar khawatir tentang apa yang akan dikatakan orang jika mereka tahu,"ujar Saffo.

Kate berjuang untuk mengatasi status selebritinya, yang hanya membuat dia menduga gangguan bipolar lebih buruk.

"Adik perempuanku, Katy, adalah anak kecil yang berharga dan berharga,'Asli dalam hampir segala hal,"kata Saffo

Spade dikenal luas sebagai perancang pakaian, sepatu dan perhiasan, namun dikenal terbaik dengan lini aksesorinya. Ia juga merupakan co-founder tas tangan Kate Spade pada 1993 yang dibentuk bersama suaminya, Andy Spade.

Kate Spade menciptakan mode tas baru pada awal tahun 1990an yang menjadi trend. Perusahaannya, Kate Spade New York, memiliki lebih dari 140 toko ritel dan outlet di seluruh Amerika, dan 175 toko lain di seluruh dunia.

Namun Kate Spade mengundurkan diri dari perusahaan itu tahun 2007, setahun setelah dibeli dari Neiman Marcus Group oleh Liz Claiborne Incorporated, senilai 125 juta dolar. Pada tahun 2017, Coach membeli merk itu senilai 2,4 miliar dolar.

Baca: Temukan Izin Trayek Angkutan Mati, Ini Langkah Dinas Perhubungan Singkawang

Kate Spade dan suaminya, Andy, memulai perusahaan tas baru beberapa tahun lalu, yaitu Frances Valentine.

Ia mengubah namanya menjadi Katherine Noel Frances Valentine Brosnahan Spade.

Dalam sebuah wawancara dengan WWD pada tahun 2015 dia membahas bagaimana dia menyebutkan nama merek tersebut, dengan menyatakan,"Kakek saya, ayah, saudara laki-laki, dan nama putri saya adalah Frances. Dan kemudian Valentine adalah nama tengah ayah ibuku karena dia lahir pada Hari Valentine. "ujarnya

Dia dua kali dihormati oleh Dewan Perancang Mode Amerika pada tahun 1996 sebagai desainer aksesori yang muncul untuk ditonton dan kemudian pada tahun 1998 sebagai perancang aksesori terbaik. 

2. Chef Anthony Bourdain

Belum seminggu desainer Kade Spade ditemukan meninggal gantung diri, kini dunia kembali mendapat kabar duka.

Chef Anthony Bourdain telah meninggal pada usia 61 tahun.

Bourdain dilaporkan berada di Perancis dengan temannya Eric Ripert ketika dia ditemukan tidak bernyawa di kamar hotelnya.

Ia diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Sebuah pernyataan dari CNN berbunyi:

"Dengan kesedihan mendalam kami dapat mengkonfirmasi kematian teman dan kolega kami, Anthony Bourdain."

Baca: Berikan Pelayanan Prima, BNN Akan Lakukan Tes Urine Supir

"Kecintaannya pada petualangan hebat, teman-teman baru, makanan enak dan minuman serta kisah-kisah luar biasa dunia membuatnya menjadi pendongeng yang unik."

"Bakatnya tidak pernah berhenti membuat kami kagum dan kami akan sangat merindukannya."

"Pikiran dan doa kita bersama anak perempuan dan keluarganya pada situasi sulit ini."

Bourdain adalah seorang master chef, sebelum mulai terjun dalam dunia pertunjukan dan buku, membantu pemirsa berpikir secara berbeda tentang makanan, perjalanan, dan diri mereka sendiri.

Selain berkampanye untuk kondisi kerja yang lebih baik bagi staf restoran, Bourdain mengadvokasi penduduk yang terpinggirkan.

Baca: Ramalan Zodiak - Libra: Beberapa Masalah Akan Timbul

Artikel New Yorker tahun 1999 berjudul "Don’t Eat Before Reading This" membuatnya berada di jalan menuju bintang internasional setelah dia berhasil membuat buku Kitchen Confidential: Adventures in the Culinary Underbelly.

Sebelum memulai kariernya di CNN, Bourdain menyelenggarakan A Cook’s Tour di Food Network.

Dia kemudian menciptakan Anthony Bourdain: No Reservations on the Travel Channel yang juga meraih kesuksesan besar.

Dari situ, ia mendapatkan dua Emmy Awards dan mendapatkan lebih dari selusin nominasi.

Berbicara tentang bagaimana dia mendekati pekerjaannya, Bourdain mengatakan pada Peabody Award:

"Kami mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana: Apa yang membuat Anda bahagia? Apa yang Anda makan? Apa masakam favorit Anda?"

"Dan kemanapun kita pergi dan menanyakan pertanyaan yang sangat sederhana ini, kita cenderung mendapatkan jawaban yang sangat menakjubkan."

Baca: Polsek Ngabang Bersih-Bersih Lingkungan Masjid Baiturahman

3. Ines Zorregueita

Adik kandung Ratu Belanda Maxima ditemukan tewas gantung diri di apartemennya di Buenos Aires, Argentina.

Ines Zorregueita (33) ditemukan didalam apartemennya dalam kondisi sudah meregang nyawa Rabu (6/6/2018).

Juru Bicara kedutaan besar Belanda di Argentina mengungkapkan kematian Ines ialah bunuh diri.

Hal ini didasari atas penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib Argentina.

Baca: Damri Siapkan 80 Unit Bus Layani Arus Mudik dan Balik Lebaran

Sebelumnya Ines mengalami depresi dan mempunyai masalah kesehatan mental.

Mayat Ines kemudian dipindahkan dari apartemennya pada Kamis (7/6/2018) pagi.

Jenazahnya dibawa ke rumah sakit untuk segera menjalani proses otopsi.

Diketahui profesi Ines adalah seorang psikolog yang bekerja di kantor presiden bagian sosial.

Baca: Jaga Sinergisitas, TNI-Polri Gelar Rakor dan Buka Puasa Bersama

Sementara Ratu Maxima akan terbang bersama suaminya, Raja Willem-Alexander ke Buenos Aires untuk menghadiri pemakaman adiknya itu.

Dilaporkan hanya keluarga terdekat saja yang akan menghadiri pemakaman pada akhir pekan ini.

Juru bicara kerajaan Belanda mengatakan, Ratu Maxima amat syok dan terpukul setelah mendengar kabar bahwa adiknya tewas gantung diri.

Ia segera membatalkan semua kegiatannya hingga pekan depan termasuk kunjungan ke Estonia, Latvia dan Lithuania.

Baca: Berikan Pelayanan Prima, BNN Akan Lakukan Tes Urine Supir

Maxima dan Ines Zorreguieta dilahirkan dalam keluarga Jorge Zorreguieta, yang memegang jabatan menteri Argentina 1976-1983.

Saat Maxima menikah pada 2002, Ines menjadi pengiring pengantin untuk sang kakak. Dia juga ibu baptis bagi anak Ratu Maxima, Putri Ariana.

Namun sang ayah, Jorge tidak diundang dalam pernikahan anaknya dengan Raja Willem lantaran ia terlibat dalam kedikatoran pemerintah Argentina kala itu.

Kematian Ines Zorreguieta berjarak hampir 10 bulan dari kematian ayahnya, yang meninggal pada usia 89 tahun.

Yuk Follow Instagram Tribun Pontianak: