Ini Planet Terdingin di Alam Semesta, Suhunya Bikin Aliran Darah di Tubuh Membeku

Banyak hal yang sebenarnya tak kita tahu terkait alam semesta yang luasnya tak bisa diprediksi lagi.

Net
Ilustrasi OGLE-2005-BLG-390Lb 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Bumi merupakan planet yang paling ideal untuk dihuni oleh makhluk hidup seperti manusia.

Bumi memiliki air, oksigen, dan suhunya masih normal untuk manusia dan makhluk hidup lain bertahan hidup.

Banyak hal yang sebenarnya tak kita tahu terkait alam semesta yang luasnya tak bisa diprediksi lagi.

Namun, ternyata ada, lo, planet yang sangaaat dingin.

Dilansir dari Bobo, planet ini dijuluki planet paling dingin yang pernah ditemukan di alam semesta.

Baca: 9 Profesi yang Banyak Dipilih Psikopat, Kamu Termasuk?

Planet paling dingin di alam semesta adalah planet OGLE-2005-BLG-390Lb.

Kenapa planet ini dijuluki sebagai planet paling terdingin di alam semesta?

Karena suhu di planet ini bisa mencapai minus 200 derajat Celcius.

Bayangkan saja, kalau kita pergi ke negara empat musim saat sedang musim salju saja dinginnya sudah luar biasa.

Apalagi kalau kita tinggal di planet ini, air dan darah di dalam tubuh kita pasti ikut membeku.

Baca: Dunai eSports Miliki Program Beasiswa di Perguruan Tinggi Amerika Serikat

Planet ini tidak hanya dijuluki sebagai planet terdingin tapi juga dunia es.

Itu karena seluruh permukaannya tertutup oleh es.

Planet ini sebenarnya mirip dengan Bumi dengan permukaan yang berbatu-batu.

Namun, karena suhunya yang tinggi itulah, batu-batuan di permukaan planet ini akhirnya tertutup oleh es.

Baca: Keluarga Besar Basarnas Pontianak Gelar Buka Bersama Anak Panti Asuhan An Naziah

Kenapa Bisa Sangat Dingin?

Sebenarnya, kenapa, sih, planet ini bisa memiliki suhu yang sangat dingin seperti itu?

Ternyata itu terjadi karena jarak planet ini dengan bintang induknya sangat jauh.

Jarak Bumi ke Matahari itu sekitar 150 juta kilometer.

Baca: Miliki Dampak Langsung Pada Petani, Kementerian RI Batalkan Pangkas Anggaran Program Hortikultura

Sedangkan jarak planet ini ke bintang induknya mencapai 390 juta kilometer.

Selain itu, bintang induknya juga berukuran lima kali lebih kecil daripada Matahari.

Inilah yang membuat bintang induknya tidak bisa menyinari planet itu dan memberinya panas yang cukup.

Baca: Lakukan Sidak, Dinkes Bersyukur Tak Ada Takjil Berbahaya di Sukadana

Planet ini termasuk salah satu eksoplanet atau planet yang berada di luar tata surya kita.

Planet ini terletak di dekat pusat galaksi Bimasakti.

Jarak planet ini sekitar 22.000 tahun cahaya dari Bumi.

Planet ini ditemukan pada 25 Januari 2006 oleh sekelompok peneliti gabungan dari 12 negara.

Baca: LIVE STREAMING PSMS Medan vs Persib Bandung Liga 1, Laga Sedang Berlangsung!

 

 

Adanya Planet Kesembilan

Astronom Amerika dari Institut Teknologi California (Caltech) yang memprediksi keberadaan planet kesembilan dua tahun lalu.

Menurut laporan saat itu, planet kesembilan memiliki massa 10 kali lipat lebih berat dari Bumi dan jaraknya 20 kali lebih jauh dibanding jarak Neptunus ke Matahari.

Saat ini memang belum banyak bukti yang dapat mengungkap keberadaan planet kesembilan. Namun, para astronom menemukan hal lain yang punya hubungan tak langsung dengan planet misterius itu, yakni batu ruang angkasa yang disebut 2015 BP519.

Baca: KPU Sambas Sosialisasikan Aplikasi Silon Untuk Pemilu 2019

Objek kecil ini memiliki orbit miring yang dikendalikan oleh planet lebih besar yang bersembunyi di galaksi, tak lain planet kesembilan. Dalam makalah yang terbit di arXiv.org, lintasan objek ini aneh karena berbentuk sangat elips dan mengorbit pada sudut 54 derajat.

"Ini adalah Object Trans-Neptunus (TNO), objek sangat dingin di luar orbit Neptunus, paling ekstrem yang ditemukan hingga saat ini, karena inklinasinya sangat tinggi," tulis laporan tersebut dilansir Gizmodo, Kamis (17/5/2018).

Baca: Keluarga Besar Basarnas Pontianak Gelar Buka Bersama Anak Panti Asuhan An Naziah

Setelah memodelkan orbit objek berdasar pengamatan mereka, tim yang dipimpin mahasiswa pascasarjana Universitas Michigan Juliette Becker menyadari, mereka masih membutuhkan sesuatu agar bisa lebih menjelaskan mengapa orbitnya sangat elips.

Jika terbentuk di bidang tata surya, tidak mungkin salah satu planet yang kita ketahui mampu mengendalikan objek langit seekstrem itu.

Astronom percaya, orbit BP519 berkaitan dengan gaya tarik gravitasi planet kesembilan yang tampaknya mengganggu Sabuk Kuiper, area penuh es di tepian tata surya.

Yuk Follow Instagram tribun Pontianak:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved