Aplikasi Kencan Online Buat Bahagia? Ini 3 Dampak Psikologis Berdasarkan Studi

Sekitar 1300 mahasiswa ditanyai mengenai penggunaan aplikasi Tinder dan pandangan mereka akan harga diri.

Editor: Jamadin
ilustrasi
Kencan online 

Selain itu, juga saat kita menyukai profil orang, namun orang tersebut tidak menyukai balik.

Tak sedikit pula, yang menjalani kencan nyata dengan orang yang dikenalnya secara online.

(Baca: Terkait Pemanggilan Bambang Soesatyo, Komisi III DPR RI Kritik Juru Bicara KPK )

Namun setelah bertemu langsung, ternyata teman kencannya tersebut malah menghilang tanpa jejak.

Dilansir dari CNN.com, penelitian pada 2011 oleh Proceedings of The National Academy of Sciences mengungkapkan bahwa penolakan terasa menyakitkan.

Bahkan, perasaan ditolak menstimulasi bagian otak yang sama dengan bagian otak yang memproses luka fisik.

3 Kecanduan, Depresi, dan Kecemasan
Tahun lalu, Match.com telah merilis studi yang berbasis relawan untuk meneliti trend kencan saat ini. Meskipun survey tersebut tidak bersifat saintifik, namun hasilnya cukup mengejutkan.

Hampir 1 dari 6 yang masih single mengaku memiliki kecanduan akan proses pencarian jodoh kencan secara online.

Kaum milenial 125% cenderung merasa kecanduan akan kencan online.

97% pria lebih banyak merasa kecanduan akan kencan dibandingkan wanita yang hanya 54% saja.

Psikolog Alejandro Lleras, profesor Psikologi dari University of Illinois mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki kecanduan akan internet dan smartphone cenderung mengalami depresi dan kecemasan.

Sumber: Nova
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved