Ustaz Felix Siauw Lotarkan Sindiran Pedas Pada Dewan Pengarah BPIP, Netizen: Yang Gila Siapa Yah!
Pro dan kontra tingginya honor dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) masih terus berlanjut.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pro dan kontra tingginya honor dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) masih terus berlanjut.
Dewan Pengarah BPIP yang dijabat Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mencapai angka Rp 112 juta.
Baca: Presiden Jokowi Tandatangani Perpres, Wow Gaji Megawati di BPIP Rp 112 Juta
Baca: Tak Pernah Diekspos, Ternyata Ayah Kandung Luna Maya Ganteng Sekali, Ini Fotonya!
Baca: Listrik Rumah Billy Syahputra Diputus Hingga 2 Kali, Cinta Kuya Beberkan Fakta Mengejutkan
Baca: 5 Gaya Hidup Otis Hahijary Petinggi ANTV, Wow Mewah Banget!
Sementara gaji anggota di angka puluhan juta rupiah.
Megawati Soekarnoputri
Kritik tidak hanya dilontarkan oleh aktivis lembaga swadaya masyarakat, politisi, dan pengamat, tetapi juga oleh pendakwah.
Kini kritik tersebut itu pun meluas, tidak hanya soal gaji tetapi juga menyangkut kompetensi sejumlah anggota dewan pengarah BPIP.
Ketua Dewan Pengarah BPIP dijabat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan sejumlah anggota antara lain Prof Mahfud MD, Syafii Maarif, dan Try Sutrisno.
Ustaz Felix Siauw adalah salah satu dai atau tokoh agama yang melontarkan sindiran pedas soal kompetensi tersebut.
Melalui akun media sosial (twitter), dia menulis status adanya kader-kader partai tertentu yang melakukan persekusi (kekerasan).
Seperti diketahui, di Bogor ada kantor satu media massa yang diserbu oleh kader partai politik yang mengaku sebagai partai nasionalis.
"Dulu diajarkan bahwa Pancasilais itu berarti menyelesaikan perbedaan dengan diskusi atau musyawarah, bukan dengan persekusi dan marah-marah. Dunia sekarang bisa lihat, yang mengaku paling Pancasilais, justru merusak makna Pancasila," tulis Felix Siauw di akun twitternya 20 jam lalu.
Dia kemudian membuat sindiran ada pembina (maksudnya pengarah) BPIP yang ternyata tidak bisa menjadikan kader-kader partai politik (parpol) yang dipimpinnya mengamalkan Pancasila.
@felixsiauw: Kalau saya disuruh jadi pembina BPIP, saya nggak berani, lha mem-Pancasila-kan kader saya sendiri aja saya nggak bisa kok, gimana mau mem-Pancasila-kan rakyat Indonesia.
Sindirian Felix Siauw itu kemudian mendapat komentar sejumlah netizen (warganet).
@PenasehatRezim: Lha wong Pembina BPIP nya aja nggak percaya hari akhir. Jelas dia juga nggak percaya dengan Tuhan. Orang nggak percaya Tuhan di suruh mem-pancasilakan rakyat Indonesia? Orang nggak percaya Tuhan disuruh menjelaskan Ketuhanan Yang Maha Esa pada orang lain? Yang GILA siapa ya?
MH. Al Fikri @PenasehatRezim: Nyoh... Bukti kalau mak banteng nggak percaya hari akhir
Muhammad Shiddiq @shiddiqskyway: Bgmana @felixsiauw bisa mempancasila-kan kadernya sendiri, HTI kan berambisi ingin mendirikan negara dgn system khilafah dan ingin menggantikan ideologi pancasila sbg dasar negara yg sdh disepakati para pejuang kemerdekaan terdahulu. #IslamYesKhilafahNo
Amaludin Zafana @AmaludinZafana: Ga usah muluk2 koh, islamin ayah ibu adik kakak sepupu ipar paman tante kokoh aja dulu. Mungkin lebih utama. Masa nanti di akhirat mau pisah sama family?
Mujahid Anshar @gtlo_exited: Hidayah itu datang dari Allah SWT.. manusia hanya menyampaikan..Tak ada paksaan dalam Agama..
Riffi Rifzaldi @riffirifzaldi: ..pengkhianat nkri kok sempet-sempetnya mikir soal bpip, pancasila, jadi pejabat? ..lu olang ngawul mikilnya ya, ngkoh?
Melayu Sejahtera @MelayuSejahtera: penghianat itu yang jual-jualin asset negara,
Kader PDIP Geruduk Kantor Media Massa
Seperti diberitakan Wartakotalive.com, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menyayangkan peristiwa penyerangan puluhan kader dan simpatisan PDI Perjuangan ke kantor Radar Bogor pada Rabu (30/5/2018) sore.
Mahfud mengatakan, sebenarnya kader dan simpatisan PDI Perjuangan bisa melawan balik dengan cara yang lebih elegan terhadap artikel Harian Radar Bogor yang berjudul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta' yang menjadi headline pada hari itu juga.
“Itu tindakan tidak benar, jangan lakukan hal sama yang dilakukan oleh orang brutal, selesaikan secara baik melalui hukum. Argumen dibalas dengan argumen, jangan dengan fisik, tak baik bagi negara hukum,” tutur Mahfud usai mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
Menurutnya, peristiwa itu bisa menyulitkan PDI Perjuangan, karena pihak Radar Bogor memiliki ‘legal standing’ untuk melaporkan tindak penyerangan itu.
Mahfud mengusulkan agar PDI Perjuangan melayangkan protes mengenai pemberitaan Radar Bogor itu kepada Dewan Pers.
“Pihak PDI Perjuangan bisa mempermasalahkan etika profesi wartawan harian yang bersangkutan ke Dewan Pers. Sementara pihak Radar Bogor juga bisa melaporkan sebaliknya kepada penegak hukum, karena melakukan tindak pidana penyerangan, semua ada hukumnya,” papar Mahfud.
Sebelumnya pada Rabu (30/5/2018) sore, sekitar 50 orang kader PDI Perjuangan mendatangi kantor Harian Radar Bogor di Jalan KH R Abdullah Bin Muhammad Nuh di Tanah Sereal, Kota Bogor, dengan membawa pengeras suara dan mengendarai sepeda motor.
Terjadi keributan dalam peristiwa itu, karena pihak PDI Perjuangan berusaha mengklarifikasi pemberitaan tersebut.
Setelah dilakukan mediasi antara kedua belah pihak oleh Kapolresta Bogor, maka pihak Radar Bogor mengakui kesalahan dan keteledoran penerbitan berita itu, dan mengklarifikasinya pada berita 31 Mei 2018. Sedangkan pihak PDI Perjuangan diminta menjaga kondusifitas kawasan Kota Bogor.
Presiden PKS Beberkan Meme yang Diprotes Mahfud MD
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menanggapi pernyataan Mahfud MD selaku anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Sebelumnya, Mahfud MD jengkel lantaran mendapat meme dari seorang kader PKS yang bertuliskan 'Saya Pancasila, Saya Rp 100 Juta'.
Atas adanya perselisihan itu, Sohibul mengaku langsung mengecek duduk perkara yang membuat Mahfud kesal. Ia juga telah berkomunikasi secara personal dengan Mahfud MD untuk meredam perselisihan yang terjadi.
"Saya tahu ada persoalan itu, saya langsung japri ke beliau. Jadi saya komunikasi langsung saja supaya tidak ribut ya," kata Sohibul di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2018).
Dalam komunikasi itu, Sohibul meminta konfirmasi terkait kebenaran meme yang dikirimkan oleh kadernya.
"Saya menanyakan, apa benar kader PKS menyampaikan sesuatu yang menyinggung beliau? Beliau katakan ya, dan dia sampaikan. Orang itu sebetulnya termasuk murid sekaligus sahabat beliau, sering sekali berdiskusi," ungkap Sohibul.
Setelah melakukan penelusuran, ternyata kader tersebut mendapatkan gambar dari media sosial dan menambahkan sedikit tulisan di bawah gambar tersebut.
"Nah, oleh dia (kader PKS) di bagian bawahnya disisipi kalimat 'Prof, minta tabayyun mudah-mudahan ini hoaks'," lanjutnya.
Selain itu, Sohibul menerangkan bila kader yang bersangkutan sebetulnya sama sekali tidak mengirim meme ke Mahfud, melainkan hanya mengirimkan postingan.
"Dan saya sudah bertanya tadi subuh sampe pagi ini belum dijawab masalah meme (ke Mahfud), tapi saya kira sudahlah selesai. Ini hanya miskomunikasi saja," beber Sohibul.
Sampai akhirnya di momen Hari Lahir Pancasila, keduanya sepakat untuk menutup masalah meme tersebut.
"Dan beliau, 'ya udahlah kita tutup aja'. Karena beliau juga akhirnya tahu bahwa itu ada kalimat ingin tabbayun, ingin klarifikasi. Jadi bukan menghina," ucap Sohibul.(*)
Baca: Presiden Jokowi Tandatangani Perpres, Wow Gaji Megawati di BPIP Rp 112 Juta
Baca: Tak Pernah Diekspos, Ternyata Ayah Kandung Luna Maya Ganteng Sekali, Ini Fotonya!
Baca: Listrik Rumah Billy Syahputra Diputus Hingga 2 Kali, Cinta Kuya Beberkan Fakta Mengejutkan
Baca: 5 Gaya Hidup Otis Hahijary Petinggi ANTV, Wow Mewah Banget!
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Waduh, Ustaz Felix Siauw Bikin Pernyataan Menohok Pimpinan Parpol Anggota Dewan Pengarah BPIP .