Narkoba Ancaman Serius di Kalbar, Kapolda Didi Haryono Pecat Personel Yang Terlibat

Saya sudah sepakat dengan PJU (Pejabat Utama_red) Polda Kalbar dan Kapolres untuk memecat anggota itu.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAKKapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menegaskan narkoba jadi masalah serius di Kalbar. Setiap harinya, jajaran satuan kewilayahan Polda Kalbar melaporkan masalah narkoba.

“Narkoba menduduki rangking satu tindak kriminal di Polda kalbar selain kasus-kasus kejahatan konvensional lainnya,” ungkapnya, Senin (28/5/2018).

Jenderal bintang dua ini mengakui terkadang kepolisian masih kecolongan lantaran masih dijumpai narkoba masuk ke Kalbar melalui jalur perbatasan. Ia meminta masyarakat untuk selalu mengingatkan sanak keluarga, tetangga dan kerabat terkait dampak bahaya penyalahgunaan narkoba.

(Baca: UU Anti Terorisme di Sahkan, Ini Kata Ketua LDII Kalbar )

“Jangan main-main dengan narkoba. Kemarin, di Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, ada suami dan istri beli narkoba dari seberang sebanyak 1 kilogram dan kami amankan,” terangnya.

Kapolda juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak segan-segan menindak tegas para bandar, kurir dan pengedar jika melawan saat akan dibekuk oleh personelnya.

“Bandar, kurir dan pengedar kalau melawan kita temabak. Laripun tetap ditembak. Di Kalbar, sudah ada 21 orang ditembak. Dari jumlah itu, dua orang meninggal dan satu diantaranya Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia,” jelasnya.

Ia menjelaskan tindakan tegas melalui penembakan dilakukan untuk kasus narkoba, lantaran efek buruk yang ditimbulkan saat seserang mengkonsumsi narkoba. Narkoba merupakan zat adiktif yang ketergantungannya sangat tinggi dan merusak sistem syaraf otak.

“Sama kayak ketika kita lapar dan haus. Kalau lapar harus makan, kalau haus harus minum. Kalau sudah kena narkoba, mau tidak mau pemakainya harus mengisap narkoba. Ini karena otak yang memerlukan. Kena syaraf otak,” katanya.

(Baca: Bikin Merinding! Pelajar SD Pertaruhkan Nyawa untuk Sampai ke Sekolah )

Ia mengajak semua pihak membayangkan jika seandainya generasi muda Indonesia khususnya Kalbar mengkonsumsi narkoba. Padahal, generasi muda adalah harapan regenerasi bangsa di masa depan.

“Jangan gara-gara narkoba ini hilang satu generasi. Maka kita ambil kebijakan tembak. Itu alasan melakukan tindakan massif kepada narkoba adalah tembak. Kami menembaknya bukan untuk mati, namun untuk jera dan memberikan deteren efektif kepada masyarakat lain. Kalau tiba-tiba mati berarti sudah janjinya,” paparnya.   

Di lingkungan internal Polda Kalbar, Kapolda menegaskan tidak beri toleransi kepada anggota kepolisian yang berafiliasi dan bersindikasi dengan aktivitas penyalahgunaan narkoba.

“Saya sudah sepakat dengan PJU (Pejabat Utama_red) Polda Kalbar dan Kapolres untuk memecat anggota itu. Beberapa waktu lalu ada dua anggota polisi kami pecat karena melakukan pembiaran kasus narkoba. Mau nangis-nangis lah orangtuanya. Semua sudah sepakat,” timpalnya.

Kapolda menambahkan pengambilan keputusan yang dilakukan olehnya berdasarkan partisipasi atau decision making by participation member.

“Pengambilan keputusan berdasarkan keputusan bersama. Masing-masing PJU punya peran dan andil terhadap keputusan yang diambil,” imbuhnya.

(Baca: UU Antiterorisme Disahkan, Ini Pernyataan Dubes Australia untuk Indonesia )

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved