Ngerii, Prajurit Papua Nugini Pakai Tulang Ayahnya yang Sudah Mati untuk Senjata

Tulang paha tersebut menjadi semacam ornamen. Namun, selain ornamen, ada fungsi lain dari tulang paha manusia itu.

Editor: Didit Widodo
Dok Tribunnews.com
Belati dari tulang paha mendiang ayah. 

Belati dari tulang paha manusia termasuk langka. Tak semua orang bisa membuatnya.

Di Papua Nugini, belati itu harus berasal dari tulang paha seorang ayah atau anggota komunitas yang sangat terhormat.

Bertarung sampai Mati
Belati dari tulang paha manusia di Papua Nugini digunakan sampai abad ke-20 dalam pertarungan tangan.

Ia didesain untuk menusuk lawan di bagian leher, baik untuk membunuhnya secara langsung atau menghabisi mereka yang sudah terluka karena panah atau tombak.

Belati dari tulang manusia juga digunakan untuk untuk menyerang sendi pinggul, lutut, atau pergelangan kaki dalam perkelahian.

Selain itu, disimpan untuk digunakan saat pesta kanibal.

Belati seperti ini memiliki desain dan ukiran yang rumit.

Terkadang, dikenakan di lengan sebagai perhiasan serta agar mudah dijangkau jika diperlukan.  (Hera Sasmita)

Artikel ini telah terbit di Tribunews

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved