Menlu Dema IAIN Pontianak Sesalkan Aksi Coret Baju Perayaan Kelulusan
Menurutnya apa yang diperlihatkan para siswa-siswi SMA hari ini adalah sebuah kemunduran dari praktek dunia pendidikan.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK,- Banyak pihak menyoroti terkait maraknya aksi coret-coret pakaian yang dilakukan pelajar SMA di Kota Pontianak dalam perayaan kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK dan MA, Kamis (3/05/2018).
Salah satunya datang dari Menteri Luar Negeri (MENLU) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak Novian.
Baca: Bupati Kayong Utara: Daud Tak Bisa Disamakan dengan Ellyas Pical
Novian menilai aksi perayaan kelulusan UN dengan cara pawai keliling jalanan di ibu kota Pontianak, atau corat coret baju seragam bisa dikatakan sudah menjadi fenomena klasik di moment kelulusan pelajar dan siswa/i SMA saat ini.
Menurutnya apa yang diperlihatkan para siswa-siswi SMA hari ini adalah sebuah kemunduran dari praktek dunia pendidikan.
Baca: Etnocarnaval, Kontingan IAIN Pontianak Tampil Elegan
"Saya melihat hal ini menjadi suatu langkah mundur para pelajar yang ada di indonesia. Karena pada dasarnya pendidikan tidak hanya berhenti sampai dibangku SMA, jenjang yang harus dilalui itu masih sangat panjang," ujarnya.
Oleh karenanya untuk menunjukkan sebuah perkembangan dan kemajuan para peserta didik, seharusnya para pelajar bisa melakukan hal-hal yang lebih positif dan berkemajuan. Ketimbang hanya mencorat-coret baju seragam sekolah yang sebetulnya tidak ada gunanya itu.
"Saran saya alangkah lebih baik para pelajar yang ada di indonesia umumnya dan khususnya Kalbar untuk merayakan kelulusan yang mungkin menurut mereka sangat sakral itu dengan hal-hal yang positif, seperti bisa dengan mengadakan kegiatan sosial, membagikan pakaian SMA mereka pada yang membutuhkan atau lainnya," paparnya.
Sambungnya dari pada harus turun kejalan, ugal-ugalan di jalan yang mana itu tentu sangat menganggu masyarakat umum.
Akankah lebih baik lagi jika pakaian yang dicoret-coret itu, bisa di salurkan kepada saudara-saudara kita di perdalaman yang masih sangat membutuhkan.
Untuk itu, kedepannya Novila berharap hal-hal yang seperti ini bisa di hilangkan. Atau dialihkan ke hal yang lebih positif dalam perayaan kelulusan setiap tahunnya.