Plt BNNP Kalbar Sebut Kalbar Dalam Bencana Narkoba
Pelaksana tugas (Plt) kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat Drs Mashadi Ekasurya Agus M Ap mengatakan pada awak media
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pelaksana tugas (Plt) kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat Drs Mashadi Ekasurya Agus M Ap mengatakan pada awak media saat konfrensi pers penyergapan tiga orang pengedar Shabu di kabupaten Sambas. Jikalau saat ini Kalimantan barat sedang memasuki bencana Narkoba, Senin (30/04/2018).
"Saat ini Kalbar bukan lagi hanya darurat narkoba melainkan sudah masuk bencana Narkoba," ujarnya.
Hal itu didasari beberapa faktor, salah satunya adalah fakta yang menyebutkan bahwa BNNP kalbar baru saja melakukan penyergapan terhadap pengedar narkoba dan mengamankan barang bukti berupa Lima Kilogram Shabu dan 4.629 butir ekstasi dan dua bungkus sedang dalam bentuk serbuk.
Baca: Lihat Lahapnya Ratusan Siswa-Siswi SD Saat Aksi GERIMIS-MAK LURAH
Dan ditahun 2018 saja, BNNP sudah melakukan penggagalan penyelundupan sebanyak empat kali dan barang bukti 41 kilogram Narkoba.
"Tahun ini saja sudah empat kali BNNP Melakukan penangkapan dan penggagalan penyelundupan narkoba dengan total kurang lebih 41 kilogram," ungkapnya kepada media.
Mashadi menambahkan, 41 kilogram yang ditangkap itu hanya dilakukan oleh pihak BNN. Belum lagi yang dilakukan oleh kepolisian dan juga TNI atau yang terkait lainnya.
Baca: Adrianus : Tidak Pernah Orang Dayak Bikin Ladang di Gambut, Kalau Ada Berarti Itu Orang Gila
Sambungnya, penangkapan dan penggagalan yang dilakukan mereka hari ini hanyalah seperlima dari jumlah peredaran narkoba yang ada. Dan itu artinya masih banyak lagi yang belum bisa diungkapkan oleh pihak berwajib.
Oleh karena itulah Plt kepala BNNP mengatakan kalau hari ini Kalbar sedang dalam bencana Narkoba, karena jika di akumulasikan dari seluruh elemen yang melakukan pengawasan dan penindakan terhadap bahaya narkoba jumlahnya bisa mencapai ratusan kilogram.
Meski begitu, pihaknya akan terus berusaha dan memaksimalkan kerja untuk pencegahan terjadinya penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Barat.