Siswa SMK Yang Ditampar Guru Dibawa ke RS, Mengeluh Sakit di Bagian Ini
Dua korban (paling parah) sudah dibawa ke rumah sakit, sekarang rawat jalan
(Baca: PGRI Landak Gelar Konferensi Kerja Kabupaten ke V )
"Bagaimanapun juga, apapun alasannya, kekerasan dalam dunia pendidikan tetap tidak dapat dibenarkan," ujar Bambang.
Sementara itu, pendamping korban dari Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan dan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT-PKBGA) Banyumas, Tri Wuryaningsih, mengungkap masa lalu tersangka terkait caranya menggunakan kekerasan dalam mendidik.
"Cara itu didapat oleh tersangka atas dasar pengalaman masa lalu. Ini adalah bukti betapa pengalaman akan kekerasan itu akan berbekas dan jelas menimbulkan efek berantai," ungkapnya.
Kondisi psikis para korban pun dikhawatirkan terpengaruh oleh pengalaman kekerasan ini.
"Lihat saja dari kasus ini (guru tampar murid), tersangka melakukan kekerasan lantaran pernah diperlakukan serupa saat kecil dulu," lanjut Tri.
Kejadian ini mendapat tanggapan dari Wakil Kepala Kesiswaan SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rahmawati, yang mengaku kaget lantaran Lukman dikenal baik dan dekat dengan para murid.
"Betul, guru yang ada di video bernama LS, kami kaget dan merasa kecolongan dengan peristiwa ini, soalnya Pak LS ini dikenal baik dan dekat dengan murid-muridnya," katanya.