Pilkada Serentak
11 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Pilkada di Kalbar
Polri tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan penebalan dalam pengamanan pada setiap tahapan pilkada
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Jamadin
“Suksesnya pilkada maka kita semua telah berkontribusi untuk membangun pondasi yang kokoh untuk melanjutkan pembangunan demi kesejahteraan bersama,” katanya
Pada konteks inilah peranan TNI-Polri dan seluruh stakeholders penyelenggaraan pilakda serentak 2018 sangat besar dalam mengawal dan mengamankan seluruh proses pilkada.
(Baca: Beredar Video Maling Pisang Ketangkap Warga )
Ada sejumlah potensi gangguan selama pilkada ke depan yang harus kita semua ketahui dan sama-sama harus kita cegah dan tangkal, diantaranya adalah praktik-praktik kecurangan pemilihan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, baik penyelenggara, pemilih, serta pihak lainnya yang dapat memicu penolakan dan protes dari pihak lain dan berujung konflik, ancaman fisik dan non-fisik terhadap keamanan para calon, pemilih, dan masyarakat umum, serta upaya-upaya pihak tertentu yang sengaja ingin menciptakan gangguan kamtibmas seperti teroris; ancaman terhadap keamanan fasilitas umum, dan sarana-prasarana penunjang pemilihan suara seperti kantor KPU/Bawaslu, TPS, kotak suara, alat komunikasi, dan sebagainya, serta ancaman-ancaman terhadap seluruh proses pemilihan mulai dari tahap persiapan hingga tahap akhir yaitu pelantikan kepala daerah.
Polri tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan penebalan dalam pengamanan pada setiap tahapan pilkada, seperti pernyataan Bapak Kapolri "Polri sangat mengharapkan kerja sama dengan tni karena kami harus menjaga agar stabilitas keamanan tetap terjalin meskipun ada dinamika politik yang mungkin bisa meningkat. Demikian juga 2019 adalah tahun politik, dan penyampaian panglima TNI.
"Mudah-mudahan sinergitas ini akan mempererat hubungan silaturahim sehingga semua kegiatan di lapangan akan lebih mudah karena kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi," jelasnya