Kebakaran di Siantan

Deretan Fakta Kebakaran Renggut Jiwa di Siantan! Ketua RT Ungkap Hal Mengejutkan

Sempat terjadi keributan antara petugas pemadam kebakaran dengan keluarga korban Atek saat proses pemadaman api dilakukan.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Satu orang warga tewas saat kebakaran melanda perumahan di Kompleks Siantan Permai, Jalan 28 Oktober, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (12/4/2018) pagi. Kebakaran tersebut menghanguskan tiga rumah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lie Fan Tet alias Atek (38), penghuni Ruko Nomor B2, Kompleks Siantan Permai, Jl 28 Oktober diduga tewas akibat kekurangan oksigen lantaran terlampau banyak menghirup karbon monoksida dari asap kebakaran yang menghanguskan rumahnya.

Kebakaran terjadi Kamis (12/4/2018) sekitar pukul 09.30 WIB.

Atek dievakuasi petugas pemadam kebakaran dari kamar di lantai dua.

Baca: Kejutan, Salzburg Tumbangkan Lazio, Ini 4 Tim Semifinalis Liga Europa

Baca: Beli Plat Mobil Seharga Rp 7,3 M, Pria Ini Ditertawakan, 10 Tahun Kemudian Harganya Bikin Melongo

"Korban meninggal akibat kebanyakan menghirup asap, karena kamar dalam keadaan tertutup dan berada di lantai atas sementara api sudah menjalar di lantai satu bangunan Ruko," ujar Kapolsek Pontianak Utara Kompol Ridho Hidayat.

Kapolsek menerangkan, api diduga berasal dari Ruko Nomor B2.

Keterangan ini didapat dari Djotoni, pemilik Ruko Nomor B1 yang sempat diperiksa polisi.

"Sekira pukul 08.30 WIB saksi yang bertempat tinggal disebelah tempat kejadian sedang mengemas Sembako dan melihat asap sudah mengepul didalam tempat tinggalnya. Kemudian saksi berlari keluar untuk memastikan apa yang terjadi," kata Kapolsek.

Setelah itu, lajut Kompol Ridho, saksi melihat bahwa api sudah menyala dari bagian belakang dan membakar lantai dasar Ruko Nomor B2 tersebut.

"Selanjutnya saksi berteriak kebakaran dan segera meminta pertolongan kepada warga sekitar," lanjutnya.

Korban, kata Kapolsek, sempat di evakuasi ke RS Yarsi Api berhasil dipadamkan sekira pukul 10.50.

Damkar Kecewa

Edi, petugas pemadam kebakaran Panca Bhakti mengaku kesal lantaran tak dapat menyelamatkan jiwa Atek.

Atek terperangkap di kamar tidurnya di lantai dua.

Saat kebakaran, Atek diduga tengah tertidur pulas di kamar yang terkunci dari dalam.

Petugas pemadam kebakaran harus berjibaku mengevakuasi tubuh Atek.

"Menyesal ada nyawa melayang, karena kami sebagai Damkar bukan hanya memadamkan api, tetapi yang utama juga menyelamatkan nyawa," kata Edi kesal.

Kebakaran menghanguskan tiga unit Ruko masing-masing Nomor B1, B2 dan B3.

Ketiga Ruko ini masuk dalam RT03/RW32, Kelurahan Siantan Hulu, Kacamatan Pontianak Utara.

Edi menyatakan, petugas sudah berupaya sekuat tenaga menyelamatkan Atek.

Edi juga menyanyangkan bahwa informasi mengenai keberadaan korban tidak segera dilaporkan kepada pihak pemadam.

"Saat tiba di lokasi, api sudah membesar, sementara melakukan penyelamatan ketika api sudah membesar itu sulit. Kami juga terlambat dikabari bahwa di dalam ada korban. Jika diberitahu ada korban, kita pasti utamakan pada penyelamatan korban," katanya.

Dari pantauan Tribun, Ruko yang dihuni Atek tertutup rapat pagar besi.

Pagar besi menutup pintu masuk lantai bawah. Rangkaian besi juga menutup pintu masuk lantai dua Ruko B2 ini.

Evakuasi Dramatis

Petugas harus menjebol pintu besi lantai atas dan mendobrak pintu kayu untuk dapat masuk.

Tubuh Atek lantas diturunkan menggunakan tangga alumunium dari lantai dua.

Ada belasan petugas yang menerobos api dan asap untuk mengevakuasi tubuh Atek.

Petugas Damkar lainnya, Hasan Basri dari Damkar Garmet memastikan upaya penyelamatan sudah dilakukan terhadap korban.

Begitu mengetahui Atek berada di dalam kamar di lantai dua Ruko B2, petugas berupaya masuk untuk menyelamatkannya.

"Didobrak, kamarnya terkunci. Ditemukan dia telentang di atas tempat tidur," ujar Hasan Basri.

Sempat Tegang

Sempat terjadi keributan antara petugas pemadam kebakaran dengan keluarga korban Atek saat proses pemadaman api dilakukan.

Saat Tribun tiba di lokasi, warga tampak berkerumun memisahkan dua orang pria yang tampak sedang adu mulut.

Satu di antara pria yang kemudian ditenangkan adalah petugas pamadam kebakaran.

Petugas ini yang segera diamankan dan dibawa menjauh dari lokasi. Pria lainnya diketaui kakak korban .

"Apa maksud dia bilang gitu, aku dah bilang adek aku ada di dalam. Dia halangi aku masuk, aku ndak terima dia ngomong gitu," teriak si pria sambari terisak.

Menurut Abun, keluarga korban, pria tersebut tidak terima saat petugas pemadam kebakaran berusaha menghalanginya saat ingin masuk ke dalam Ruko yang sedang terbakar.

Lantaran dalam kondisi emosi, tetangga dan keluarga membawa pria ini menjauh dari lokasi kebakaran.

Ketua RT02/RW32 Maran Marcellinus Aseng mengaku tak mengenal korban dan keluarganya.

"Mereka ini tidak pernah melapor ke saya, ntah siapa, berapa orang, sejak kapan, kerja apa. Kadang saya lihat ada orang, kadang tidak ada.

Sudah kejadian begini saya baru lihat wajah pemiliknya. Tetapi tadi ditemukan satu orang korban jiwa," kata Maran.

Kebakaran di lokasi ini juga membuat panik warga. Efendi (20), memastikan asap pekat memang keluar dari rumah yang terbakar.

"Saat itu saya sedang kerja, jadi lihatnya asap mengepul saja. Kejadian lainnya saya ndak tau persis," kata Efendi.

Efendi mengaku hanya melihat dari kejauhan sembari berjaga-jaga khawatir api semakin membesar.

Warga lainnya, Uni (34), pemilik rumah makan tak jauh dari rumah korban mengaku tidak mengenal korban.

Menurutnya, rumah selalu tertutup.

"Saye kurang tahu gak orangnya tu. Tapi kalau liat api, saye tau udah besar jak, ndak tau penyebabnye. Pas pemadam kebakaran datang mereka mencoba buka pintu dan setelah terbuka api semacam menjalar keluar. Abis tu saye balek ke warung," ungkap Uni. (*)

Kronologi

* Pukul 08.30 WIB

- Api melahap tiga unit Ruko dua lantai di Jl 28 Oktober, Kompleks Siantan Permai.
- Api muncul di rumah Nomor B2 dan merembet ke Ruko B1 dan B3 yang berada di sisinya.

* Pukul 09.30 WIB

- Petugas berjibaku memadamkan api.
- Petugas mendapat informasi ada seorang penghuni Ruko B2 bernama Atek (30) masih berada di dalam rumah.
- Petugas Damkar lantas menjebol pintu lantai dua untuk mengevakuasi Atek.
- Atek lantas di evakuasi menuju RS Yarsi. Malang, ia diduga tewas lantaran kekurangan oksigen. Tubuhnya juga melepuh akibat hawa panas.

* Pukul 12.00 WIB

- Jenazah Atek di semayamkan di Yayasan Abadi, Jl Selat Sumba (Parit Pekong), Siantan.
- Keluarga belum menentukan kapan jenazah dikebumikan lantaran masih menunggu kehadiran kerabat dekat. (*)

Subscribe now for more Tribun Pontianak Videos:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved