Berita Video

Nasabah Antre Berjam-jam, OJK Minta BRI Gunakan Chip

Migrasi merupakan salah satu penyebab BRI melakukan tindakan yang cukup drastis agar migrasi ini bisa selesai sebelum batas waktu.

Editor: Dhita Mutiasari

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar, Prijono, mengatakan ini merupakan upaya dari perbankan atau dalam hal ini BRI agar nasabahnya aman.

"BRI merespons cepat masalah yang mereka alami. Lalu mereka minta nasabah yang terindikasi kan untuk segera mengganti kartu ATM-nya. Menurut saya ini juga bagian dari membangun trust nasabah," katanya yang ditemui usai mengikuti Seminar Integrasi Wirausaha dan Fintech Untuk Menuju Kemakmuran Bersama, di Kantor BI Kalbar, Rabu (28/3/2018).

Peralihan kartu debit dari teknologi pita magnetik ke chip memang sudah sepatutnya segera dilakukan. Apalagi chip, kata Pri, jauh lebih aman. Meski, untuk proses migrasi ini memang butuh waktu.

"Tapi sudah banyak yang sudah lakukan peralihan ini. Jadi, jangan sampai kejadian dulu baru diganti. Ini yang harus diwaspadai," paparnya.

BI sebagai regulator, lanjutnya, sudah memperhatikan hal tersebut. Dia pun meminta semua bank untuk tetap waspada dengan kejahatan seperti skimming atau penduplikasiaan kartu. Dia mengakui telah menerima laporan soal tersebut.

"Laporan sudah. Kita minta respons cepat agar masyarakat jangan sampai kehilangan kepercayaan kepada bank," katanya.

Ditambahkannya, BI pun rutin mengingatkan perbankan untuk mereview ATM, atau alat-alat yang dipakai secara berkala.

"Masyarakat juga harus waspada. Kalau ke ATM harus jeli. lihat-lihat di sekitar ATM. PIN kartu ATM rutin diperbaharui, serta pilih nomor kombinasi PIN yang tak mudah ditebak," sarannya.

Sementara itu Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia ( BRI) Tbk, Suprajarto, mengatakan saat ini pihaknya tengah memprioritaskan penggantian kartu ATM milik nasabah BRI yang terindikasi terkena praktik kejahatan skimming.

Menurutnya, perseroan terus mendorong penggantian kartu yang menggunakan teknologi chip dan bukan lagi pita elektronik guna meningkatkan kemanan data nasabah. "Kami prioritaskan sekarang adalah yang terindikasi terkena skimming. Tapi nanti kita harus semua (ganti kartu)," kata Suprajarto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (27/3).

Suprajarto mengungkapkan, pihaknya telah memberikan notifikasi atau pemberitahuan kepada nasabah melalui pesan singkat atau SMS agar nasabah segera mengganti kartu ATM.

"Kami ingin cepat selesai, nasabah aman, tenang dan tidak was-was lagi terkena skimming. Jadi sekarang kami pelopor untuk semakin banyak (kartu) chip," ungkapnya.

Kendati demikian, dirinya mengakui saat ini sedang terjadi penumpukan nasabah yang ingin melakukan penggantian kartu ATM di kantor cabang BRI. "Iya tidak semua diganti, yang terindikasi skimming saja. Tapi kalau semua (nasabah) 52 juta waduh kemampuan kami enggak secepat itu. Secara bertahap semua," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved