Video Mesum Sambas
DPRD Sambas Janji Berikan Perlindungan Kepada Korban Persekusi
Pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk memberikan perlindungan dan pendampingan terhadap korban
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Selain itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk memberikan informasi kepada pihak terkait. Sehingga kejadian ini, dapat semakin diungkap.
"Sehingga kejadian yang menurut kami, ini kejadian yang sangat luar biasa, yang benar-benar amoral. Dapat segera diselesaikan, ditangkap pelakunya dan segera dipersidangkan serta segera dihukum. Bagi kami tidak ada toleransi untuk perbuatan seperti itu, karena memang perbuatan seperti itu tindakan yang menurut kami bejat, biadab," ujarnya.
Melakukan sesuatu dengan tidak beradab. Selain melukai hati orang, pelecehan, justru dipublikasikan lagi kepada khalayak ramai melalui media sosial.
"Ini sungguh tindakan bejat, biadab. Kami minta juga, pelakunya jangan mudah diberi keringanan. Kalau memang toh pelakunya layak dihukum seperti yang tertera di dalam KUHP, laksanakan saja," sambungnya.
Sebelumnya telah diberitakan pula, Figo berang, dengan adanya tindakan amoral, persekusi yang dilakukan sekelompok orang, kepada dua pasangan muda-mudi, dengan memaksa melakukan perbuatan asusila, untuk kemudian direkam video hingga akhirnya kini video yang direkam tahun 2015 tersebut, viral di media sosial.
"Kami melihat, tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut itu, tindakan biadab. Dimana tindakan tersebut sudah melanggar batas-batas kemanusiaan. Apalagi (video tersebut) sampai diupload ke media sosial," ungkapnya, Jumat (23/3/2018).
Figo menegaskan, pihaknya prihatin. Anak-anak muda saat ini, dengan bebasnya mendapatkan akses konten video pornomedia, yang mudah didapatkan di internet.
"Seharusnya, kita selaku orang-orang yang peduli. Seperti pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama atau siapa pun itu, apalagi dalam dunia pendidikan. Bagaimana caranya kita bisa membatasi, mengawasi bagaimana supaya anak-anak muda ini bisa mengontrol aktifitasnya, agar tidak melakukan kegiatan yang negatif," tegasnya.
Para orangtua yang memiliki anak usia pelajar SMP mau pun SMA, dimintanya untuk meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan mau pun aktifitas putra-putrinya.
"Orangtuanya, mengontrol dan membatasi anaknya, untuk bisa mengakses suatu konten yang menurut kami bisa membuat dia itu melakukan suatu pelanggaran yang berbau etika, seperti tindakan asusila itu, atau bahkan menyebarkan konten-konten asusila tersebut," sambungnya.