Manfaat Daun Kratom dan Legalitasnya
Keberadaannya kemudian menjadi kontroversi akibat beberapa catatan yang mengindikasikan daun ini berkemungkinan mengandung zat psikotropika.
Penulis: Ishak | Editor: Rizky Zulham
Kratom mengandung lebih dari 40 jenis alkaloid diantaranya adalah mitraginin, 7-hidroksimitraginin, painantein, spesioginin, spesiolisiatin, beberapa jenis flavonoid, terpenoid, saponin, dan beberapa jenis glikosida.
Baca: Peluang Bisnis Cukup Cemerlang, Ini Tantangan Pengusaha Kratom di Kalimantan
Senyawa aktif mitraginin dan 7-hidroksimitraginin pada kratom membuat kratom mempunyai potensi efek analgetik yang kuat.
7-hidroksilmitraginin mempunyai efek analgetik 13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan morfin dalam meredakan nyeri.
Mitraginin, spesioginin, painantein, dan spesiolitin bekerja dengan mengikat reseptor opioid pada otak menyebabkan efek memperbaiki mood serta memberikan perasaan senang.
Kandungan-kandungan ini lah yang menyebabkan kratom banyak digunakan di masyakat sebagai pereda nyeri, mengatasi kelelahan dan meningkatkan semangat kerja.
Efek kratom pada manusia sebenarnya juga tergantung dari dosis kratom yang diminum dalam sekali minum. Pada dosis rendah, kratom mempunyai efek stimulasi meningkatkan mood.
Baca: Belum Ada Aturan Resmi Soal Kratom
Namun pada efek yang lebih tinggi, kratom dapat memberikan gejala seperti senyawa opiat berupa efek analgesik (meredakan nyeri) dan sedasi. Pada dosis ini, kratom mulai bisa digunakan sebagai narkotika.
Disamping efek kratom yang disebutkan sebelumnya, kratom juga mempunyai efek samping yang tidak diharapkan pada manusia.
Efek yang tidak diharapkan ini biasanya dimulai pada penggunaan kratom dosis tinggi (≥5 gr).
Efek ini dapat berupa mual, sulit buang air besar, gangguan tidur, disfungsi seksual, gatal-gatal, berkeringat, mulut kering, rambut rontok hingga gejala ketergantungan.
Penghentian pemberian kratom secara tiba-tiba dari penggunaan rutin sehari-hari dapat menyebabkan gejala putus obat berupa mual, sulit tidur, berdebar-debar, hilang selera makan, gelisah, nyeri badan, perubahan mood hingga tremor.
Penggunaan kratom dalam waktu lama dapat menyebabkan ketergantungan, berat badan turun, hilang nafsu makan, hilang libido dan kehitaman pada wajah dan pipi.
Over dosis penggunaan kratom dapat memberikan gejala berupa kejang-kejang, kenaikan tekanan darah, berdebar-debar, halusinasi, koma, muntah hebat, ketakutan, depresi pernapasan hingga kematian.