Peluang Bisnis Cukup Cemerlang, Ini Tantangan Pengusaha Kratom di Kalimantan
Tantangan terbesar selain tidak bisa ngirim dalam jumlah besar. Pengusaha krotom juga masih abu-abu di hadapan hukum
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peluang bisnis kratom yang cukup cemerlang, diakui etua Asosiasi Kratom Borneo, Suhaeri masih menghadapi tantangan cukup berat.
Ia mengaku hingga saat ini belum ada kepastian hukum terkait kratom. Hal tersebut sangat disayangkan lantaran kata Suhaeri kratom memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.
"Tantangan terbesar selain tidak bisa ngirim dalam jumlah besar. Pengusaha krotom juga masih abu-abu di hadapan hukum. Tidak ada larangan, hukum Indonesia belum ada pengatur regulasi kratom. Jika di kenakan pajak, pajak apa. Permenkes nomor 12 tahun 2009 mencantumkan bahwa kratom salah satu jenis narkotika. Alhamdulillah dengan keluarnya Permenkes nomor 2 tahun 2017 didalamnya kratom sudah tidak termasuk jenis yang dilarang. Kita selangkah lebih lega, tetapi kita masih mengejar status hukum yang jelas. Nomor 13 tahun 2014 tidak termasuk dalam daftar golongan narkotika,"ujar Suhaeri.
Pihaknya juga melakukan berbagai upaya, agar kratom di dalam undang-undang jelas. "Tidak di larang oleh satu pun undang-undang, sekarang yang kami usahakan adalah titik terang posisi kami. Kami juga ingin meminta penjelasan dokumen ekspor yang harus kami penuhi, karena kami tidak melakukam hanya satu ekspedisi sehingga dokumen yang digunakan berbeda," tambahnya.
Asosiasi kata dia juga ingin menyeragamkan bahwa pakai ekspedisi manapun dokumennya sama. Penggolongan kualitas juga sudah pihaknya bicarakan dengan Asosiasi Kratom Amerika (AKA) bagaimana standarnya. Agar asosiasi memberikan edukasi ke petani untuk mendapatkan hasil sesuai dengan standar.
"Kita ingin mendapatkan standar dari produk ini agar enak menentukan harganya. Kita ingin menyeragamkan dari sisi regulasi, dan melakukan studi banding. Bagaimana mendekati pemerintah, April diundang di Newyork. Selain seminar juga kerjasama, kita juga meminta bantuan karena biasanya barang tertahan di karantina Amerika,"ujarnya.
Pihaknya juga sudah melakukan roadshow ke Kapuas Hulu untuk memberikan pembinaan bagaimana mengolah kratom ini sesuai standar. "Misalnya menjemurnya tidak di tepi jalan, daun yang harus di petik harus yang sudah matang. Kami berikan bimbingan hingga pengolahan hingga bubuk," tandasnya.