Pangeran dari Brunei Minati Sejumlah Potensi Unggulan Kabupaten Sambas
Ini lantaran, selain memiliki corak atau motif khas, kain tenun Brunei juga menggunakan bahan baku benang yang khusus dan khas.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Dengan adanya jalinan silaturrahmi tersebut, ia meyakini para usahawan-usahawan Brunei Darussalam dapat lebih fokus untuk mencari potensi produk perniagaan yang bisa diperjualbelikan ke Brunei Darussalam.
"Begitu pula barang-barang dagangan di Brunei, bisa diimpor untuk dijual kembali ke Sambas. Tentunya pertukaran barang ekspor-impor ini harus disepakati dalam MoU," tegasnya.
Untuk itu, menurutnya pertemuan antar kedua wilayah, tidak hanya sampai di situ saja. Ia berharap akan ada pertemuan yang lebih besar lagi ke depan.
"Kalau bagi saya pribadi, barang yang sangat berharga dan mahal serta berkhasiat. Itu sarang burung layang-layang (walet). Rupanya di sini banyak rumah-rumah burung itu. Kami belum tahu bagaimana kualitas burung layang-layang di sini. Jadi memang ada kualitasnya yang mempengaruhi harga," jelasnya.
Begitu pula potensi sektor pertanian. Ia melihat cukup banyak sektor pertanian yang besar peluang untuk diperdagangkan ke Brunei Darussalam.
"Kemudian produk-produk bahan mentah yang sudah menjadi barang jadi pun juga banyak. Jadi sektor pertanian dan perikanan itu boleh. Ada janji dari pihak Sambas, memudahkan proses pengantaran ekspor hingga ke Brunei. Kami pun mengharapkan seperti itu, ada komunikasi dua arah antar wilayah. Ke depan kami akan meningkatkan bidang perniagaan antar kedua bangsa ini,"sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Sambas, menyambut kedatangan lawatan rombongan Peniaga-peniaga Sumbangsih Mulia Negara Brunei Darussalam, di aula utama Kantor Bupati Sambas, Selasa (20/3/2018).
Tampak hadir istri Bupati Sambas yang juga selaku Ketua TP PKK Kabupaten Sambas, Lusiana Kosasih Atbah dan sejumlah staf ahli Bupati Sambas, Kasat Pol PP Sambas serta beberapa kepala OPD Pemkab Sambas.