Pangeran dari Brunei Minati Sejumlah Potensi Unggulan Kabupaten Sambas

Ini lantaran, selain memiliki corak atau motif khas, kain tenun Brunei juga menggunakan bahan baku benang yang khusus dan khas.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ TITO RAMADHANI
Istri Bupati Sambas yang juga selaku Ketua TP PKK Kabupaten Sambas, Lusiana Kosasih Atbah menerima cinderamata dari Peniaga-peniaga Sumbangsih Mulia Negara Brunei Darussalam, di aula utama Kantor Bupati Sambas, Selasa (20/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebanyak 10 orang peniaga-peniaga (pengusaha) dari Brunei Darussalam yang berkunjung ke Kabupaten Sambas.

Para pengusaha asal Brunei Darussalam tersebut, berkunjung ke Kabupaten Sambas, sejak Senin (19/3/2018) hingga Selasa (20/3/2018).

Lawatan dipimpin H Mansor bin H Muhammad Yassin. Kemudian Yang Mulia Pangeran H Mohd Don Pangeran Haji Besar, Zainal Abidin Haji Ibrahim, H Terudin Ajak Haji Ridwan, Yang Mulia Pangeran H Zulaihi Pangeran Haji Zainal, Md Noor Timbang, Haji Mohd Musa bin Awang, Hajjah Armah Haji Ahmad, Hajjah Siti Faridah binti Hj Mohd Fadjiar, Hajjah Norsiah binti Haji Timbang.

Baca: Begini Respon Pemkab Sambas Terima Lawatan Peniaga dari Brunei Darussalam

Yang Mulia Pangeran H Mohd Don Pangeran Haji Besar mengungkapkan, selama ini belum ada kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sambas dengan Peniaga-peniaga Sumbangsih Mulia Negara Brunei Darussalam.

"Jadi kami berniat, dalam suatu waktu nanti kami akan berkunjung ke Sambas. Karena mungkin ada potensi-potensi hasil usaha dari pengusaha Sambas, bisa dikerjasamakan untuk di perdagangkan di negara kami Brunei Darussalam," ungkapnya.

Baca: Video Suasana Kedatangan Peniaga dari Brunei Darussalam ke Sambas

Lanjutnya, sebab sekarang ini pun pihaknya sudah memanfaatkan hasil kerajinan tangan kain tenun, yang dibuat oleh penenun-penenun dari Sambas.

"Pekerja asal Sambas sudah pernah dididik di Brunei, untuk bekerja menenun corak atau motif-motif khas Brunei. Motif-motif kain tenun Brunei ada banyak, yang memang termasyhur di semenanjung," jelasnya.

Yang Mulia Pangeran H Mohd Don Pangeran Haji Besar mengatakan, kebanyakan motif-motif kain tenun Brunei Darussalam, digemari oleh raja-raja di semenanjung.

Ini lantaran, selain memiliki corak atau motif khas, kain tenun Brunei juga menggunakan bahan baku benang yang khusus dan khas.

"Kain tenun kami dibuat dengan bahan yang terpilih kualitas benangnya. Jadi ini tujuan kami datang ke sini, ingin melihat selain dari kain tenun Sambas, mungkin ada potensi-potensi lain, untuk saling tukar perniagaan. Seperti yang disebutkan cik Ibrahim tadi, di sini banyak potensi dari sektor pertanian," urainya.

Kendati saat ini masih ada kendala dalam proses ekpor produk dari Sambas ke Brunei Darussalam, pihaknya meyakini, Pemkab Sambas akan mencarikan solusi agar kerjasama perdagangan kedua wilayah dapat terjalin dengan baik.

"Tapi yang paling penting, tujuan kami ke sini untuk mempererat tali silaturrahmi antar kedua bangsa ini. Jika merunut dalam sejarah, kita memang masih satu keturunan darah. Antara Kesultanan Brunei dengan Kesultanan Sambas," paparnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved