Perkelahian Pal 3

Tangan Putus Ditebas Adik Ipar! Korban Penganiayaan Pal 3 Berteriak Kesakitan di Ruang UGD

Mustofa tetap merintih, sesekali berteriak dan menangis sendiri, tidak ada siapapun yang datang mendampinginya.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Rizky Zulham
Korban perkelahian di Jalan Puskesmas Pal 3 Pontianak ditangani di RS Antonius Pontianak 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mustofa, Korban Perkelahian yang Mengalami putus tangan di Jalan Puskesmas Pal tiga Pontianak berteriak kesakitan saat terbaring di ruang UGD Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak pada Minggu (18 /03 /2018).

Para perawat yang sedang sibuk lalu-lalang mengurusi pasien lain di ruangan tersebut sesekali menyahut.

"Sabar pak, memang sakit,".

Mustofa tetap merintih, sesekali berteriak dan menangis sendiri.

Tidak ada siapapun yang datang mendampinginya.

Baca: Miris! Begini Keseharian Mustofa, Korban Penganiayaan Putus Tangan di Pal 3

Setiap kali ada perawat melintas, ia mendongakkan kepala berharap segera dihampiri.

Lagi-lagi perawat hanya melintas dan menyuruhnya bersabar.

Waktu menunjukkan pukul 22.45 WIB, keadaan ruang UGD SR Santo Antonius cukup krodit, mulai dari pasien balita, pasien kecelakaan, hingga pasien yang sedang tidak sadarkan diri.

Baca: Warga Silat Hilir Geger! Ditemukan Pria Tergantung di Pondok Tak Berpenghuni

Baru sekitar pukul 23.00 WIB seorang perawat segera menghampiri Mustofa, menutup tirai dan menyuruhnya menahan rasa sakit.

"Tahan ya pak, memang sakit, sabar," kata perawat itu.

Tidak lama kemudian perawat lain menghampiri, mereka membentuk satu tim yang juga disertai seorang dokter.

"Ini pendarahannya tidak bisa berhenti, memang tidak bisa, " kata satu di antara mereka.

Terdengar Mustofa merintih, menangis dan kadang berteriak, cukup lama, sekitar 10 menit.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved