Pendiri Matahari Meninggal
Hari Darmawan - Perjalanan Bisnisnya yang Penuh Liku! Bangkrut dan Bangkit Lagi
Siapa sebenarnya Hari Darmawan? Berikut kami rangkum sepak terjang pebisnis sukses Tanah Air itu:
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pendiri Matahari Departement Store, Hari Darmawan, meninggal dunia, Sabtu (10/3/2018) pagi dengan usia 77 tahun.
Jasad Hari Darmawan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di aliran Sungai Ciliwung, sekitar wilayah Lokawiratama Hankam, Cisarua, pukul 06.30 WIB, tadi pagi.
Baca: Detik-detik Pendiri Matahari Ditemukan Meninggal di Sungai! Sangkut di Batu
Sebelumnya Hari Darmawan dinyatakan hilang di vilanya sekira pukul 21.30 WIB, Jumat (9/3/2018).
Pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) itu ditemukan setelah dilakukan pencarian sejumlah karyawan TWM.
"Jenazah Hari Darmawan ditemukan di Kali Ciliwung dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi diduga hilangnya korban," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.
Baca: Pendiri Matahari Departement Store Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Ciliwung
Siapa sebenarnya Hari Darmawan? Dilansir dari Wikipedia, berikut kami rangkum sepak terjang pebisnis sukses Tanah Air itu:
Hari Darmawan lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 Mei 1940.
Ia adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri toko jaringan ritel terkemuka Matahari Department Store dan tempat wisata populer di Cisarua, Bogor, yaitu Taman Wisata Matahari.
Kehidupan Awal
Ayah Hari Darmawan, Tan A Siong, adalah seorang pengusaha lokal Makassar yang behubungan dengan produk-produk pertanian.
Dia dilahirkan dari keluarga besar 12 bersaudara.
Pada 1950-an usaha keluarganya mengalami kesulitan dan akhirnya bangkrut, sehingga Darmawan bersama orangtuanya harus berjuang keras untuk menjalankan usaha dari nol lagi.
Baca: Heboh! Belasan Senjata Api Ditemukan di Belakang Kantor Kejari Kapuas Hulu
Dengan latar belakang keluarga pedagang seperti ini, menjadikan Hari kecil tumbuh menjadi seorang pemuda yang tekun, ulet, jujur, pantang menyerah, dan ingin selalu menjadi pemenang.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Dia bertemu dan menikahi putri dari pemilik "Mickey Mouse", sebuah toko serba ada berukuran kecil di Pasar Baru, yang pada saat itu merupakan sebuah distrik perbelanjaan terkenal di Jakarta.
Karier Bisnis
Ayah mertua Hari Darmawan kemudian menjual toko serba ada tersebut kepadanya.
Di bawah pengelolaannya, toko berkembang pesat.
Pada 1968, dia membeli toko serba ada terbesar di Pasar Baru waktu itu yang bernama "Toko De Zon" (dari bahasa Belanda yang berarti The Sun atau Matahari dalam bahasa Indonesia).
Dia mengganti namanya menjadi "Matahari" dan gerai pertama dibuka pada tanggal 24 Oktober 1958 yang menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi di Pasar Baru, Jakarta.
Baca: Tiga Pemenang Puteri Indonesia 2018 Kena Bully! Mulai Putri Titipan hingga Miss Sepeda
Pada tahun 1980-an, "Matahari" membuka cabang-cabangnya di hampir semua kota besar di Indonesia dan toko tersebut terkenal sebagai toko jaringan ritel terbesar di Indonesia.
Darmawan pernah terpilih sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Semasa krisis moneter tahun 1997, bisnis Darmawan terkena dampaknya dan menanggung kerugian besar.
Akhirnya, bisnisnya dibeli oleh Lippo Group.
Darmawan sendiri kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-Hari".
Selain di bidang bisnis retail, Hari Darmawan juga telah merambah ke bidang pariwisata dengan membangun Taman Wisata Matahari yang berlokasi di Cisarua, Bogor. (*)
Yuk! Like Fanpage Pontianak Fantastis Berikut Ini: