Pilgub Kalbar
Tepis Isu Dinasti Politik, Karolin : Ini Tidak Instan dan Saya Sudah Berproses
Karolin juga mengakui, isu politik Dinasti kembali dimainkan oleh beberapa pihak untuk menjegalnya memenangkan Pilkada Kalbar.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
"Jadi, ini tidak instan dan saya sudah berproses, saya dinilai mampu untuk memimpin Kalbar kedepan. Jadi bukan karena dinasti politik atau keserakahan untuk memimpin Kalbar," tuturnya.
Justru, kata Karolin, Dirinya bersedia maju karena ingin melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh ayahandanya selama sepuluh tahun terakhir.
"Kami menyadari, masih banyak yang belum selesai, sehingga ini harus diteruskan. Jika Kalbar dipimpin oleh calon lain nantinya, tentu kebijakannya akan berbeda dan proses pembangunan ini tidak bisa berlanjut, karena lain pemimpin tentu lain programnya," kata dia.
Untuk itu, Karolin meminta kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu politik dinasti tersebut, dan bisa berpikir serta berpandangan realistis.
Karolin menilai, masalah yang dihadapi di pemerintahan sangat kompleks dan itu akan menjadi tugasnya sebagai Gubernur nanti.
Ia memastikan akan bekerja semaksimal mungkin, karena menurutnya, kinerja maksimal itu akan menjadi jawaban atas isu dinasti politik atau politik dinasti yang berembus pada dirinya.
Seperti diketahui, Karolin merupakan putri dari Gubernur Kalbar, Cornelis. Kendati demikian, ia menilai isu tersebut wajar diperdebatkan dalam era demokrasi.
"Tapi isu itu tidak boleh menafikan hak saya untuk memilih dan dipilih. Dan tugas saya membuktikan, saya dapat dan berhak menjalankan tugas yang sudah dibebankan kepada saya," kata dia.
Ia pun menegaskan bahwa dalam roda pemerintahan, tidak hanya gubernur dan bupati saja yang berperan tetapi ada juga kiprah DPRD.
Kondisi ini menjadi bantahan tegas akan isu dinasti politik sebab ia tidak sendirian dalam memimpin Kalbar nantinya. (*)