Insiden Pasar Flamboyan
Ngeri! Cipratan Darah Perkelahian Berujung Maut di Flamboyan Ada Dibagian Ini
Pembacokan ini pun tampak sangatlah mengerikan, hal ini terlihat dari cipratan-cipratan darah yang ada dibagian-bagian pasar.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perkelahian hingga menghilangkan nyawa seseorang terjadi di Kota Pontianak. Tepatnya di kawasan Pasar Flamboyan, Jalan Gajah Mada Kota Pontianak.
RD yang diketahui adalah petugas security di pasar tersebut harus kehilangan nyawa setelah mengalami luka bacokan yang cukup parah disejumlah bagian tubuhnya.
Pembacokan ini pun tampak sangatlah mengerikan, hal ini terlihat dari cipratan-cipratan darah yang ada dibagian-bagian pasar.
Menurut Tim Inafis Polresta Pontianak Kota, Bripka Agung Utomo, bercak darah RD juga ditemukan disejumlah tempat.
(Baca: Korban Pembacokan Jatuh Bersimbah Darah, Ini Kronologinya Penurut Polisi )
"Hasil olah TKP di temukan bercak darah di lantai dan dinding," katanya, Rabu (14/02/2018).
Menurutnya, korban mengalami bacokan dibahu sebelah kiri, leher, luka tusuk di bawah leher serta pergelangan tangan kanan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kota, Kompol M Husni Ramli menuturkan memang benar bahwa telah terjadi keributan antara korban RD dengan keluarga tersangka.
Dimana saat di TKP Pasar Flamboyan, kata dia, korban dibacok oleh tersangka dengan menggunakan parang.
(Baca: Gara-gara Kecerobohan Anggotanya, Kapolres Kayong Utara Sampaikan Permintaan Maaf )
Barang buktinya sudah diamankan, walaupin masih ada beberapa barang bukti yang dicari.
"Korban RD sesaat setelah kejadian mendapatkan luka bacok bagian leher dan tangan dilarikan ke RS Kharitas Bhakti sekitar pukul 10.10 WIB dinyatakan telah meninggal oleh dokter," ujarnya Kompol Husni.
Hasil penyelidikan di TKP, kata dia, diperoleh bahwa tersangka yang melakukan aksi pembacokan ada dua orang yang saat ini baru saja diamankan Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak Kota, berinisial TF dan KL.
Kedua tersangka ini awalnya membantu dari saudara HM, yang dimana HM mempunyai permasalahan dengan korban RD.