Pilgub Kalbar
Lolos Sebagai Cagub dan Cawagub Kalbar, Karolin-Gidot Komit Tidak SARA
Bupati Landak ini pun berterimakasih kepada pendukung dan simpatisan yang telah mendoakan dan memberikan dukungan selama ini.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu diantara pasangan Cagub dan Cawagub Kalbar, Karolin Margret Natasha dan Suryadman Gidot komit untuk tidak SARA dan selalu menjaga nasionalis atau Kebhinekaan.
"Kami berdua bersama Pak Suryadman Gidot bersyukur dan terimakasih pada hari ini kami dotetapkan sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar untuk nanti ikut pemilihan pada 27 Juni 2018," ujar Karol, Senin (12/02/2018).
Baca: Karol Ucap Syukur Ditetapkan Sebagai Paslon Gubernur Kalbar
Bupati Landak ini pun berterimakasih kepada pendukung dan simpatisan yang telah mendoakan dan memberikan dukungan selama ini.
"Semoga kami mampu menjalankan amanah yang telah diberikan dan selanjutnya kita akan memasuki masa kampanye," katanya.
Baca: Midji Harap Pilgub Kalbar Jadi Edukasi Masyarakat
Besok, kata Karol, pihaknya akan cabut nomor urut, lalu akan mendapat arahan dari KPU mengenai tata cara kampanye.
"Nanti kita lihat dulu aturan yang ditetapkan KPU walaupun juga sudah mempelajari PKPU nomor 4 tahun 2017, tapi hal teknis saya kira masih perlu dengar dulu dari pihak KPU dan keamanan intinya kita siap mengikuti ketentuan yang berlaku," terangnya.
Karolin pun menegaskan dan berkomitmen untuk tidak membawa isu SARA saat pilkada ini.
"Itu harus (tidak SARA, red) itu merupakan sesuatu yang wajib dipatuhi oleh setiap paslon dan sanksinya sudah diatur, sehingga hal ini tentu jangan sampai menjadi tafsir bebas oleh karena itu akan ada bimbingan teknis dari KPU," katanya.
Disitulah, menurutnya pentingnya pertemuan unguk menyamakan persepsi apa yang dimaksud hal dilarang dalam bentuk apa.
"Kami mengharapkan dari KPU bisa memberikan penjelasan lebih detail, lebih jelas, tegas mengenai peraturan kampanye yang diperpolehkan dan tidak diperbolehkan," katanya.
Ia pun mengatakan, tidak ada pasangan calon yang mengingkan adanya keributan.
"Kami yang ada disini dan ditetapkan hari ini adalah orang yang berharap bisa mendapatkan mandat secara konstitusional memimpin Kalbar, jadi prosesnya adalah secara konstitutional," ujarnya.
Termasuklah, menurut Karolin untuk mematuhi peraturan KPU menurunkan Baliho saat menjabat Bupati Landak.
Sementara itu, Suryadman Gidot saat ditanya mengenai visi dan misi serta programnya mengatakan akan fokus pada proses penetepan dan cabut nomor urut terlebih dahulu.
"Saya pikir nanti akan ada visi dan misi jadi jangan dulu, hari ini kita konsentrasi ditetapkan dan besok cabut nomor urut, seperti saat deklarasi kami menjunjung tinggi nasionalis dan menjadi pemimpin yang jujur," ujar Gidot.