Gerhana Bulan Total

Fenomena Gerhana Bulan, Ini Cara Menyikapinya Menurut MUI Kalbar

H.M.Basri HAR mengatakan fenomena terjadinya gerhana bulan total semacam ini adalah Sunnatullah...

Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
kompas.com
Gerhana Bulan 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Umum MUI Prov. Kalbar, H.M.Basri HAR mengatakan  fenomena terjadinya gerhana bulan total semacam ini adalah Sunnatullah. Sesuatu yang sudah menjadi keniscayaan

Bahwa bumi, bulan mengitari matahari. Dan dalam waktu puluhan tahun posisi bumi, bulan dan matahari sejajar maka terjadilah gerhana bulan total seperti ini.

Baca: Lagi, 45 TKI Bermasalah Dideportasi dari Malaysia

Dalam menyikapi fenomena ini, umat Islam disunatkan, dianjurkan melaksanakan salat sunat gerhana. Yakni salat sunnat yang dilaksananakan ketika kita menyaksikan gerhana tersebut.

Tapi, kalau keadaan mendung sehingga tidak bisa melihatnya, maka tidak melaksanakan salat gerhanapun tidak apa-apa.

Baca: Menakjubkan! 3 Fakta Tak Biasa Gerhana Bulan 31 Januari 2018

Adapun tata cara salat gerhana, dilaksanakan 2 rakaat. Bacaan surah Al-fatihah dan surah lain 4 kali, ruku 4 kali, dan i'tidal juga 4 kali.

Setelah selesai salat gerhana, dilanjutkan dengan khutbah. Demikianlah, Wallahu a'lam bissawab.

Selain itu hal lain yang juga penting diketahui adalah, salat sunat gerhana lebih utama dilaksanakan secara berjamaah. Maka dihimbau agar melaksanakannya secara berjamaah.

Bukan melakukan sesuatu yang tidak sesuai syariat. Seperti mukul kentongan agar naga memuntahkan bulan, atau juga ada kepercayaan segeintir orang karena tidak faham bahwa gerhana bulan terjadi karena naga menelan bulan,itu pendapat yang salah. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved