Manusia Kayu
8 Fakta Mas Munir Asal Kalbar, Manusia Kayu Selama 38 Tahun dan Kisah Mistis Masa Lalu!
Ia mengatakan, walaupun telah sakit seperti kayu 24 tahun ini masih bisa berhubungan layaknya suami istri. "Alhamdulillah," katanya.
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap, di Kalimantan Barat (Kalbar) ada manusia kayu.
Namanya, Mas Munir Bin Abu (56). Dia Kelahiran Pulau Kumbang 5 Oktober 1962.
Ia menderita penyakit tersebut sejak usia 18 tahun, artinya sudah 38 tahun tubuh Mas Munir menjadi kaku layaknya kayu.
Mas Munir Bin Abu tinggal di Desa Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, KKU, Kalbar.
(Baca: Perawat Suntik Pasien yang Sudah Jadi Mayat, Reaksi Dokter Ketika Dilabrak Malah Bikin Geram )
Berikut ini sejumlah fakta Mas Munir Bin Abu, si manusia kayu asal Kayong Utara:
1. Viral di Sosial Media
Diunggah pemilik akun Facebook, Sofian Rifaldo, Mas Munir mengidap penyakit seperti Sulami.
“Bapak itu sakit sudah 24 tahun dengan posisi badan keras seperti kayu,” tulis Sofian Rifaldo, Sabtu (27/1/2018)
Karena kondisinya itulah, Sofian mengaku terpaksa mewawancarai Mas Munir di dalam opelet.
“Kemarin saya mewawancarai narasumber di dalam oplet, karena beliau tak bisa duduk,” tulisnya lagi.
Sofian juga menjelaskan kalau Mas Munir sangat suka melihat siaran Ruai TV.
“Akhirnnya dia kesampaian masuk TV,” tulisnya.
2. Butuh Pertolongan
Saat ini menurut Sofian, Mas Munir sangat mendambakan bantuan dari para dermawan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebab dia tidak lagi bisa bekerja karena kondisi kesehatannya.
Sofian juga mengungkap fakta lain tentang sosok Mas Munir yang bikin merinding.
“Dengan Kondisi Badan Keras Seperti Kayu, Bapak ini pernah mati suri pada tahun 2012 lalu sehingga ia memiliki kelebihan bisa mengobati orang yang sakit,” tulisnya.
Fakta lainnya, Mas Munir rupanya sangat ingin bertemu dengan seorang kepala daerah di Kalbar.
Namun, keinginannya tesebut belum kunjung terlaksana.
Padahal, dirinya sangat berharap, Sang Ajudan kepala daerah, yang masih satu daerah dengan dirinya ini, bisa membantunya.
“Dia juga mengatakan kepada saya bahwa dia sangat menginginkan ketemu dengan salah satu kepala daerah di Kalbar. Namun ajudan kepala daerah tersebut tak mengizinkan ketemu bosnya. Padahal ajudannya tersebut masih satu daerah dengan Bapak ini. Saya berdialog dengan beliau hampir 1 jam lebih, bersyukurlah kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menikmati dunia oleh Allah SWT,” tulis Sofian.
3. Kacamata dan Dua Tongkat Kayu
Kisah Mas Tazul Munir, pria yang disebut sebagai manusia kayu asal Kayong Utara nampaknya perlu perhatian lebih dari pemerintah.
Saat ditemui dirumah anak angkatnya kawasan Jalan Askod Pontianak Timur, Kota Pontianak, ia pun tampak terbaring di bagian belakang rumah di samping pintu.
Badannya yang kurus membungkus tulang pun perlahan mulai tampak kepermukaan kulit.
Hanya kacamata dan dua buah tongkat kayu kecil menjadi alat untuk Munir, pria berusia 56 tahun beraktivitas selalu dibantu istri dan keluarga.
4. Masa Lalu yang Kelam
Menurut Munir, kisah masa lalunya begitu kelam.
Semasa muda, Munir tergolong nakal.
Awal menikah di umur 18 tahun, ia harus banting tulang ikut bekerja di pelabuhan, dengan berat badan saat itu 53 kg, harus memikul beban 100 kg lebih.
Belum lagi risiko yang bisa saja mengadang, saat membawa beban dari motor air ke pelabuhan melewati papan sekeping, jarak tempuh 50 meter ke tempat tujuan.
"Saya dapat penyakit awal tahun 94 bulan 4 tanggal 24. Dulunya suka mabuk-mabukan di terminal, akhirnya pada jam 12 lewat saat pulang ke rumah dan pergi lagi ke daerah Sukabangun menabrak anjing. Anjing mati dan saya pun terpental, saat masuk rumah sakit berjalan pun sudah tidak normal," terang Munir memulai cerita sehingga tubuhnya mengeras menjadi kayu.
5. Sejak Usia 18 Tahun
Mendapati musibah itu, lantas ia pun disarankan dokter di Ketapang untuk rujuk ke Pontianak karena ada kesalahan di tulang belakangnya.
Ia pun pernah berobat seperti berurut, walau sempat akan membaik namun kembali lagi sakit.
Dan akhirnya kembali ke dokter yang menggunakan sinar X sebelum kejadian mengerikan tak masuk akal terjadi padanya.
Hal tak masuk akal ataupun nalar manusia itu seperti ada burung yang mematuk badanya, namun saat dipegang hilang, ada yang menggeliat ditubuh dan hal lainnya.
Sejak saat itu, tepat 18 tahun, ia mengaku tidak bisa apa-apa, kalau mau mandi langsung dimandikan, makan disuapkan, dan buang air ditadahkan.
"Saya dapat teguran dari ibu yang telah meninggal didalam mimpi, karena masih melakukan hal dzolim, yaitu dzolim mata," katanya.
6. Mimpi Mengerikan
Saat dimimpi, lanjutnya, ia akhirnya minta mati, dengan serangkaian ritual, ia pun meninggal di dunia di alam mimpi yang ternyata tidak terjadi pula dialam nyata.
Jasadnya pun dibawa ke mesjid Al-Munir daerah Pulau Kumbang yang kebetulan mirip namanya.
"Setelah mayat saya hendak dimandikan, ada suara yang mengatakan Munir jangan dimandikan karena belum waktunya, akhirnya masuk lagi roh ke dalam jasad," terangnya.
Besoknya lagi, Munir mengatakan ia bermimpi berwudhu, dan ada yang keluar dari badan berjatuhan.
"Malam Jumat kemudian mimpi naik gunung, kaki kiri masuk lubang ular, datanglah seseorang menggunakan sorban yang menyuruh membaca ayat kursi untuk keluar dari lubang ular, walaupun memang tidak hafal, disuruh untuk ikuti kata orang besorban. akhirnya ketika keluar langsung hafal ayat kursi," ungkapnya.
7. Bisa Sembuhkan Penyakit
Setelah serangkain kejadian mengerikan dan mati suri, Munir pun mengaku mendapat hidayah.
Sampailah dengan sekarang 24 tahun, ia konon bisa menyembuhkan sejumlah penyakit seperti keputihan, susah jodoh, hingga yang ingin punya anak bagi yang percaya.
Saat ditanya perhatian pemerintah, ia pun mengatakan sebenarnya ada walau hanya Rp 200 ribu per bulan.
"Dari Kabupaten Kayong Utara dapat bantuan sosial Rp. 200 ribu sebulan. Kadang lebaran juga dapat THR-nya, tapi kalau bisa kita minta perbulannya berapa gitu," katanya.
Ia pun mengatakan, saat terakhir kali berobat di RS Soedarso, dokter mengatakan ia menderita asam urat, rematik, radang persendian, dan komplikasi.
"Terakhir berobat tahun 1996, pernah kaki coba diikat untuk disatukan lagi, tapi tak bisa karena keras seperti kayu, begitu pula saat dicoba akan diterapi," katanya.
Kini Munir pun mendambakan bantuan bagi para dermawan yang hendak membantunya.
Pria yang piawai membaca dan membuat syair gulung ini mengharapkan bantuan di nomor rekening BRI 481201004527532 atas nama anaknya Wiwin
8. Berhubungan Suami Istri
Mungkin banyak yang tak menyangka, Mas Tazul Munir, pria yang disebut sebagai manusia kayu asal Kayong Utara ternyata masih bisa berhubungan suami istri layaknya orang normal.
Hal ini saat ditanya mengenai keadaan keluarganya, mulai dari istri dan anaknya. "Istri ada," terangnya, Minggu (28/1/2018).
Ia mengatakan, walaupun sakit seperti kayu, Munir masih bisa berhubungan layaknya suami istri. "Alhamdulillah," katanya.
"Ya betul (hubungan suami istri, Red) malah istri lebih takut kehilangan saya, malah lebih cemburu lagi, takut kehilangan," tegasnya.
Menurutnya, hasil dari perkawinannya menghasilkan empat anak.
Dua anaknya ada di pulau Jawa, dan duanya lagi ada dua di Melano, Kayong Utara. (*)