Liputan Khusus
Miris! Ternyata 332 Ribu Warga Kalbar Buta Huruf, Datanya Tak Terbantahkan
Jika diranking berdasarkan kabupaten/kota, tingkat buta huruf tertinggi berada di Kabupaten Kayong Utara mencapai 9,42 persen.
Upaya pengentasan buta huruf juga dilakukan jajaran Pemkab Mempawah. Jumlah buta huruf di Mempawah mencapai 23.497 jiwa atau 9,1 persen dari total 258.216 penduduk.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Mempawah Firman Juli Purnama mengatakan, berdasarkan data BPS Kabuapaten Mempawah, angka buta huruf di Mempawah mencapai 3.000 jiwa.
Setiap tahun, pihaknya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar diberbagai wilayah di Mempawah melakukan program pemberantasan buta huruf.
"Melalui PKBM-PKBM kita terus melakukan pemberantasan buta huruf di Kabupaten Mempawah," ujarnya.
Ia mengklaim, jumlah buta huruf di Kabupaten Mempawah terus mengalami penurunan setiap tahunya. Pada 2017 ini, pihaknya meminta seluruh PKBM melakukan pendataan terhadap masyarakat yang buta huruf.
Selain Mempawah, Kabupaten Sintang juga memiliki angka buta huruf yang besar yakni 35.772 jiwa atau 8,77 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 407.901 jiwa.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun dan diterima Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang pada 2015-2016, masih ada 29.165 penduduk tuna aksara di Kabupaten Sintang.
Jumlah tersebut terbagi menjadi 14.112 laki-laki dan 15.053 perempuan.
"Kita terus menekan tuna aksara ini dengan berbagai cara. Contohnya dengan program paket A, paket B dan dan paket C," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus kepada Tribun di ruang kerjanya, Jumat pagi.
Selain itu, pihaknya juga mengajak serta mendorong masyarakat atau orangtua untuk menyadari pentingnya pendidikan.
Terutama untuk menyekolahkan anak-anak dengan wajib pendidikan 9 tahun.
Tingginya persentase buta huruf juga terjadi di Kota Singkawang. Angka buta huruf di Singkawang menurut BPS mencapai 16.018 jiwa atau 7,44 persen dari total penduduk yang mencapai 215.296 jiwa.
Kepala Bidang Kebudayaan PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang Edy Mustari mengklaim jumlah buta huruf di Kota Singkawang mencapai 2.998 jiwa. "Jumlah ini mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya," kata Edy.
Saat ini, jelas Edy, dinas sedang mendata berapa siswa yang buta huruf dan putus sekolah by name by addres sesuai instruksi wali kota untuk mengikuti program pengentasan buta aksara. Rata-rata yang buta huruf berusia 60 tahun ke atas.
"Dalam pemerintahan yang baru ini, kita sudah boleh mengibarkan bendera bahwa Kota Singkawang bebas buta huruf," ungkapnya.
Pelaksanaan kegiatan buta huruf diprogramkan sesuai dengan anggaran. Tahun ini diprogramkan untuk 100 orang yang harus dimelekkan. Sehingga mereka betul-betul melek aksara.