Kenali Gejala HIV/AIDS Sejak Dini, Sudah Ada Temuan Cara Atasinya Lho!
Bagi beberapa orang, membicarakan HIV/AIDS pun masih dianggap tabu dan pengidapnya masih kerap dipandang sebelah mata.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penyakit HIV/AIDS memang masih menjadi momok hingga saat ini dimana dari tahun ke tahun penyakit yang mematikan ini selalu mengalami peningkatan.
Hal ini karena penyakit tersebut belum juga ditemukan obatnya.
Bagi beberapa orang, membicarakan HIV/AIDS pun masih dianggap tabu dan pengidapnya masih kerap dipandang sebelah mata.
Nah namun ada baiknya untuk kita mengetahui gejala dari penyakit yang menakutkan ini.
(Baca: Bekali Diri Dengan Pengetahuan HIV/AIDS )
(Baca: Peringati Hari AIDS Sedunia, Yuk Kenalan Sama HIV/AIDS )
Dilansir dari Tabloidnova.com Dalam kurun waktu satu atau dua bulan virus HIV dapat memasuki tubuh.
Maka 40-90 persen dari mereka yang mengidap gejala HIV akan mengalami tanda flu yang dikenal sebagai sindrom retroviral akut atau acute retroviral syndrome (ARS).
Namun kadang, gejala HIV tidak muncul selama bertahun-tahun atau dekade setelah terinfeksi.
(Baca: Prajurit Lanud Supadio Dapat Ceramah Narkoba dan HIV/AIDS )
"Pada tahap awal infeksi HIV, gejala yang paling umum adalah tidak ada gejala," kata Michael Horberg, MD, direktur HIV/AIDS di Kaiser Permanente, Oakland, California.
Berikut ini beberapa tanda-tanda kemungkinan Anda mengidap HIV:
1. Demam
Salah satu tanda pertama ARS adalah demam ringan hingga sekitar 102 derajat F. Jika tidak ada demam , tanda lain yang mengikuti adalah kelelahan, kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
2. Kelelahan
Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terkepung juga dapat menyebabkan Anda merasa lelah dan lesu.
3 .Sakit tenggorokan dan sakit kepala
Perlu diingat bahwa tubuh belum menghasilkan antibodi terhadap HIV. Selidiki tes pilihan lain seperti yang mendeteksi RNA virus, biasanya dalam waktu sembilan hari dari infeksi.
4. Pegal otot, nyeri sendi, hingga pembengkakan kelenjar getah bening
ARS sering dikira flu, mononucleosis, infeksi virus atau yang lain, bahkan sifilis dan hepatitis.
5. Mual, Muntah, Diare
Sekitar 30-60 persen orang yang terinfeksi HIV mengalami mual jangka pendek, muntah, atau diare tahap awal.
"Diare yang tak henti-hentinya dan sulit sembuh mungkin menjadi indikasi HIV," kata Dr Horberg.
6. Penurunan Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu tanda penyakit yang sebagian disebabkan diare berat.
7. Batuk Kering
Batuk kering bisa berlangsung selama satu tahun dan terus memburuk. Benadryl, antibiotik, dan inhaler tidak bisa mengatasi masalah ini.
8. Ruam kulit
Jika [ruam] tidak diketahui atau sulit diobati, ada baiknya Andamelakukan tes HIV.
9. Berkeringat di Malam Hari
Sekitar setengah dari orang yang mengidap HIV berkeringat di malam hari. Hal ini tidak ada hubungannya dengan olahraga atau suhu ruangan.
10. Pneumonia
Batuk dan penurunan berat badan mungkin pertanda infeksi serius yang disebabkan oleh kuman yang tidak akan mengganggu Anda jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik.
11. Perubahan Kuku
Kuku mengalami clubbing (penebalan dan melengkung), pemisahan kuku, atau perubahan warna (hitam atau garis cokelat baik secara vertikal maupun horizontal).
12. Infeksi Jamur
Infeksi jamur lain yang umum terjadi adalah thrush, yakni infeksi mulut yang disebabkan olehsejenis ragi Candida.
Ini adalah jamur yang sangat umum dan yang menyebabkan infeksi jamur pada wanita yang cenderung muncul di mulut atau kerongkongan, sehingga menyebabkan sulit menelan.
13. Haid Tidak Teratur
Penyakit HIV secara lanjut berisiko mengalami ketidakteraturan menstruasi, seperti periode yang lebih sedikit dan lebih ringan.
14. Kebingungan atau Sulit Konsentrasi
Pada HIV, masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia. Selain itu, penderita juga akan mengalami masalah memori dan masalah perilaku seperti marah atau mudah tersinggung.
15. Cold Sores dan atau Herpes Genital
Cold sores (herpes mulut) dan herpes kelamin dapat menjadi tanda dari ARS dan infeksi HIV stadium akhir.
Orang yang sebelumnya menderita herpes juga berisiko tertular HIV.
16. Kesemutan dan Lemah
HIV juga dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki. Hal ini disebut neuropati perifer yang juga terjadi pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol.
Cara Atasi HIV/AIDS
Nah, namun saat ini penelitian-penelitian ilmuwan terus dilakukan untuk menyembuhkan penderita HIV/AIDS ini.
Dilansir dari Grid.ID, para ilmuwan telah menemukan hal menakjubkan berupa mikroorganisme yang berpotensi untuk mengobati HIV.
Dikutip dari laman Boldsky, ilmuwan Michael Goodfellow dari Universitas Newcastle di Inggris mengatakan bahwa studi tersebut berfokus pada aktinobakteri.
Hal ini lantaran mereka adalah spesies yang diakui sebagai sumber senyawa bioaktif yang tak tertandingi.
Mikroorganisme tersebut ditemukan di Gurun Atacama Chile, yaitu salah satu tempat tertinggi dan terkering di bumi.
Untuk penelitian ini, peneliti telah mengambil sampel tanah dari ketinggian 3000-5000 meter di atas permukaan laut.
Para periset juga mengatakan, bahwa 40 persen dari aktinobakteria yang ditemukan belum diberi nama dan juga belum pernah ditemukan sebelumnya.
"Bakteri atau mikroba yang ditemukan terbukti menghambat enzim yang memungkinkan virus HIV berkembang,"ujar Goodfellow
Tentunya kabar baik ini memberikan peluang bagi pengembangan obat anti-HIV.
Penelitian ini pun diterbitkan dalam jurnal Extremophiles