Divonis Berkelamin Ganda, Wanita Ini Lahirkan Seorang Bayi Meskipun Tak Miliki Payudara
Santi pernah dihadapkan pada pilihan sulit saat harus memilih untuk menjadi seorang laki-laki atau perempuan.
Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID --Santi, seorang warga Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal menderita kelainan kelamin atau berkelamin ganda sejak lahir.
Santi pernah dihadapkan pada pilihan sulit saat harus memilih untuk menjadi seorang laki-laki atau perempuan.
Sejak kecil, wanita 25 tahun ini secara fisik tumbuh seperti seorang pria.
Baca: Kawan Dekat, Inilah Sosok Almarhum Wijaya Kusuma Dimata Ketua MABM Kalbar
Bahkan, ia kerap membantu kedua orang tuanya mencangkul dan membawa barang-barang berat.
Hal ini disampaikan oleh kakak Santi, Nurjanah.
Kepribadian Santi mulai goyah saat dirinya menginjak usia 12 tahun.
Naluri kewanitaannya mulai tumbuh saat ia duduk di kelas 6 SD.
Dirinya mulai kerap mengenakan pakaian perempuan.
Ditambah lagi, saat itu Santi mulai mengalami menstruasi.
Saat usianya 19 tahun, akhirnya Santi memutuskan untuk menjalani operasi kelamin.
Baca: Formasi Pengangkatan CPNS Hanya Bisa untuk Ganjal Perut
Di usianya yang ke 24 pada 2015 lalu, ia pun menikah dengan Tarsono, seorang tetangga di desanya.
Meskipun divonis berkemalin ganda, Senin (30/10/2017) lalu, Santi melahirkan seorang bayi melalui operasi caesar.
"Alhamdulillah, sudah lahir anak kami. Proses kelahiran dengan operasi caesar," ujar Santi dikutip dari Tribun Jateng, Senin (6/11/2017).
