Masih Ingat Musibah Terbakarnya Toko Boneka 2 Pekan Lalu? Begini Kemudian Nasib Pemiliknya

Saat ini, pasangan suami istri tersebut tengah menunggu pemborong yang hendak membangun kembali tokonya itu.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ADELBERTUS CAHYONO
Pegawai di toko grosir boneka milik Saras dan Indra Gunawan sedang membersihkan boneka-boneka yang tidak dilalap api di Jalan HOS Cokroaminoto, Pontianak, Sabtu (4/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pasca kebakaran yang menghanguskan toko grosir boneka di Jalan HOS Cokroaminoto, Pontianak, pada Jumat (20/10/2017) lalu, namun kini pemilik toko, Saras bersama suaminya, Indra Gunawan kembali membangun usaha keluarganya tersebut.

"Karena susah kita sudah terlanjur punya pelanggan di luar Pontianak, hampir seluruh daerah di Kalimantan Barat, sampai Putussibau juga, usaha mereka kan sangat bergantung dengan pasokan dari kita," ujar Saras, Sabtu (4/10/2017).

Akibat peristiwa pedih dua pekan lalu itu, Saras dan Indra mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 400 juta, beruntung bangunan dua lantai seukuran kira-kira 30 meter persegi itu tidak ludes dilalap si jago merah.

(Baca: Gelar Pelatihan Kepemimpinan, Salimah Siapkan Generasi Emas )

Dibantu oleh dua orang pegawai, kini keduanya tampak sibuk membersihkan dan menjemur boneka-boneka yang tidak sempat dilalap api.

"Ini satu orang pegawai lagi cuti, syukur tidak semua boneka habis terbakar, kita juga kemarin hanya tutup seminggu habis kebakaran," imbuh wanita berdarah Jawa itu.

(Baca: Sukiman: IAIN Pontianak Layak Jadi Universitas )

Saat ini, pasangan suami istri tersebut tengah menunggu pemborong yang hendak membangun kembali tokonya itu.

Saras pun mengakui jika bangunan dua lantai tersebut tidak diasuransikan, sehingga ia dan suaminya terpaksa mengeluarkan modal sendiri sebagai biaya pembangunan.

"Suami sudah ketemu sama pemborongnya, ini kita masih menunggu saja lagi kapan mulai bangun, kita maunya cepat karena menunggu momen Natal, Valentine, dan Imlek," ujar Saras.

Sambil melayani pembeli, Saras mengungkapkan, pasokan boneka di tokonya itu berasal dari pabrik boneka yang dikelola oleh keluarganya di Bandung, Jawa Barat.

Boneka-boneka itu biasanya dikirim terlebih dahulu ke Jakarta, baru kemudian pengiriman dilanjutkan ke Pontianak dengan menggunakan kapal.

"Jadi ini sebenarnya memang benar-benar usaha keluarga," ungkap Saras.

Boneka yang dijual Saras tersedia dalam berbagai ukuran, dari yang terkecil untuk gantungan kunci hingga yang dua kali lebih besar dari manusia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved